Debat Capres Usai, Saatnya RI Tagih Janji Jokowi Hari Ini
- Pasar keuangan Indonesia pada pekan lalu kompak mencatat kinerja positif di mana IHSG, rupiah, dan harga SBN menguat
- Wall Steret
- Pasar keuangan Indonesia hanya akan buka selama tiga hari pada pekan ini tetapi diproyeksi akan volatile
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia pekan lalu mencatatkan kinerja positif. Baik Indeks Harga Saham Gabungan (HIS), nilai tukar rupiah, ataupun harga Surat Berharga Negara (SBN) kompak menguat.
Pasar keuangan Indonesia pada pekan ini diramal akan volatile mengingat banyaknya sentimen dan data yang akan keluar pada pekan ini. Pekan depan, pasar keuangan Indonesia hanya akan buka selama tiga hari karena ada libur Tahun Baru China atau Imlek dan cuti bersama.
Selengkapnya mengenai sentimen perdagangan pada hari ini dan sepekan ke depan bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (2/2/2024), IHSG ditutup menguat 0,52% di 7.238,79. Sebanyak 193 saham menguat, 295 saham turun, dan 276 saham stagnan.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 1,46 triliun di semua pasar.
Pada pekan lalu, IHSG sebenarnya lebih banyak bergerak di zona positif. Dalam lima hari perdagangan, IHSG hanya sekali berakhir di zona merah yakni Kamis.
Secara keseluruhan, IHSG masih melesat 1,42% dalam sepekan sekaligus mengakhiri tren negatif di mana IHSG ambruk pada tiga pekan beruntun sebelumnya.
Dalam sepekan, investor asing juga masih mencatatkan net buy yakni sebesar Rp 2,38 triliun di seluruh pasar.
Di pasar currency, rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Jumat (2/2/2024) sebesar 0,67%ke level Rp15.655/US$.
Penguatan rupiah ini juga telah terjadi enam hari beruntun sejak 26 Januari 2024 dan merupakan posisi saat ini merupakan yang tertinggi sejak 23 Januari 2024.
Dalam sepekan, rupiah menguat 1%. Penguatan ini sekaligus mengakhiri tren buruk di mana rupiah ambruk pada empat pekan sebelumnya.
Di pasar SBN, harga SBN ditutup menguat pada perdagangan pekan lalu. Menguatnya harga SBN membuat imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun drastis menjadi 6,52% pada akhir pekan lalu dari 6,64% pada pekan sebelumnya.
Membaiknya pasar keuangan Indonesia salah satunya karena derasnya inflow. Investor asing tetap masuk ke pasar keuangan Indonesia meskipun bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) belum memberikan sinyal kapan akan memangkas suku bunga. Pertemuan The Fed pekan lalu memutusan untukan menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%.
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan berdasarkan transaksi 29 Januari-1 Februari 2024, investor asing mencatat beli neto sebesar Rp 8,51 triliun terdiri beli neto Rp5,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,46 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,54 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Kondisi ini berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana investor asing mencatat net sell sebesar Rp 3,2 triliun.
(mae/mae)