Newsletter

The Fed Makin Ragu Cut Rate, IHSG-Rupiah Bakal Terguncang Atau Aman?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
01 February 2024 06:00
Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew)
Foto: Infografis/Testimoni bos the fed lambungkan bursa wall street/Aristra Rahadian Krisabella

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak ditutup melemah usai The Fed memberi kabar suku bunga tidak berubah hingga investor kurang puas dengan hasil kinerja keuangan saham-saham teknologi serta hasil keputusan The Fed.

Pada perdagangan Rabu (31/1/2024) waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia, Dow Jones ditutup melemah 0,82% di level 38.150,30, begitu juga dengan S&P 500 ditutup ambruk 1,61% di level 4.845,65, dan Nasdaq jeblok 2,23% di level 15.164,01.

Indeks utama Wall Street melemah ambruk karena investor pasar Wall Street tidak terlalu terkesan dengan hasil kuartalan dari raksasa teknologi Alphabet dan Microsoft. Kedua perusahaan melaporkan pendapatan dan laba yang lebih baik dari perkiraan, namun sahamnya justru anjlok pada awal perdagangan.

Pendapatan raksasa teknologi Microsoft dan Alphabet keduanya berhasil mengalahkan perkiraan laba atas dan bawah. Namun, hal tersebut belum cukup baik bagi Wall Street.

Induk Google, Alphabet, membukukan pertumbuhan pendapatan kuartal tercepat sejak awal tahun 2022, dengan penjualan naik 13% dari US$76,05 miliar pada tahun sebelumnya. Laba per saham adalah US$1,64, mengalahkan estimasi konsensus LSEG sebesar US$1,59 per saham.

Namun pasar tampaknya tidak terkesan karena investor membuat sahamnya anjlok. Saham alfabet turun hampir 6% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Selasa.

Salah satu alasannya adalah pendapatan iklan perusahaan yang lemah, yaitu sebesar US$65,52 miliar di bawah ekspektasi analis sebesar US$65,94 miliar, per StreetAccount.

Raksasa perangkat lunak Microsoft juga membukukan hasil yang melampaui perkiraan namun prospeknya agak melemah.

Pertumbuhan cloud lebih kuat dari perkiraan karena pendapatan dari Azure dan layanan cloud lainnya meningkat 30% setiap tahunnya. Microsoft kini memiliki 53.000 pelanggan Azure AI, dan sepertiga dari mereka adalah pelanggan baru Azure pada tahun lalu, ungkap CEO Satya Nadella melalui telepon, yang dilansir dari CNBC Internasional.

Namun, saham Microsoft melemah pada awal perdagangan karena para pelaku pasar tengah melakukan aksi taking profit.

Kemudian, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. The Fed juga mengisyaratkan belum akan memangkas suku bunga acuan pada Maret mendatang.

Keputusan The Fed menahan suku bunga ini merupakan yang keempat kalinya dalam empat pertemuan terakhir. Keputusan juga sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun, pernyataan The Fed terkait pemangkasan suku bunga membuat pelaku pasar kecewa.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular