
Continuum: Cak Imin Terpositif, Gibran Terpopuler, Mahfud MD Berkelas

Jakarta, CNBC Indonesia - Debat Calon Wakil Presiden pada Minggu (21/1/2024) menciptakan topik diskusi panas yang viral di media sosial pada periode 21-22 Januari 2024. Hasil riset perusahaan konsultasi dan riset, Continuum menyoroti sentimen positif Cak Imin, Gibran menjadi yang terpopuler, dan Mahfud MD berkelas.
Dalam periode tersebut, tercatat sebanyak 108.914 perbincangan yang melibatkan 85.988 akun media sosial. Platform utama yang menjadi tempat berbagi pandangan adalah Twitter, TikTok, dan Youtube.
Data menunjukkan bahwa dominasi percakapan sepenuhnya dipegang oleh Gibran Rakabuming, dengan persentase mencapai 50.21%, diikuti oleh Muhaimin Iskandar dengan 30.29%, dan Mahfud MD dengan 19.50%.
Dalam analisis eksposur perbincangan, Cak Imin muncul sebagai figur yang paling positif, diikuti oleh Mahfud MD yang dianggap berkelas, sementara Gibran Rakabuming mendapat kritik karena dianggap terlalu banyak menggunakan gimmick.
Positivity rate juga menjadi sorotan, dengan persentase positif tertinggi dimiliki oleh Muhaimin Iskandar sebesar 73.97%, diikuti oleh Mahfud MD dengan 69.02%, dan Gibran Rakabuming dengan 49.65%.
Platform TikTok menjadi pusat perhatian untuk Gibran Rakabuming, di mana gaya gemoy dan solusi zaman now dianggap sebagai jurus jitu yang berhasil memikat pengguna. Netizen memberikan respon beragam terhadap penampilan calon cawapres.
Gibran Rakabuming dikritik terutama terkait gestur selama debat dan tanggapannya yang dianggap tidak selalu sesuai dengan tema yang diangkat. Meskipun demikian, pendukung Gibran tetap yakin bahwa ia adalah calon cawapres terbaik, dan mereka bangga dengan penampilannya.
Sementara itu, Prof Mahfud MD meraih sentimen positif tinggi di Twitter/X, diakui sebagai negarawan yang sabar dan berkelas. Meskipun mendapat kritik terkait kinerja pemerintah, beberapa netizen memuji kesabaran Prof Mahfud dalam menjawab pertanyaan dan menghadapi anak muda.
Cak Imin, meski mendapat kritik terkait pembukaan visi-misinya yang menyinggung capres lain, tetap mendapatkan pujian tinggi di Twitter/X berkat penampilan debatnya yang dianggap ciamik. Pendukung Cak Imin membela penggunaan catatan selama debat yang dianggap sesuai aturan.
Isu-isu kontemporer seperti Food Estate, hilirisasi, dan green inflation menjadi fokus perbincangan netizen. Beberapa netizen berpendapat bahwa Food Estate memerlukan waktu untuk mencapai kesuksesan, sementara isu hilirisasi dan eksplorasi nikel dibahas dalam konteks keuntungan bagi negara. Netizen juga menyuarakan kesulitan petani terkait proses mempermudah dan menilai bahwa masalah ini memerlukan perhatian serius.
Terkait dengan tema tertentu, beberapa netizen menyuarakan ketidakpercayaan terhadap Janji Dana Desa 5M, menilai bahwa kenaikan anggaran tidak selalu berdampak baik dan bisa menjadi pintu korupsi.
Isu reforma agraria juga masih menjadi masalah yang belum tuntas menurut netizen, sementara ide bumdes juga menjadi perbincangan penting. Netizen menekankan perlunya pengelolaan yang baik untuk kemajuan desa.
Cawapres Gibran Rakabuming memunculkan bahasan "Green Inflation," namun penjelasannya dinilai kurang lengkap oleh netizen. Prof Mahfud MD juga mendapat kritik terkait jawabannya tentang ekonomi hijau yang dianggap kurang tepat.
Isu mafia tanah dan masalah klasik terkait reforma agraria menjadi tuntutan netizen agar segera diatasi, mengingat dampak yang mungkin ditimbulkannya terhadap sebagian besar tanah yang dikuasai oleh segelintir orang.
Netizen juga menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat adat dalam pembangunan, bukan hanya sebagai formalitas semata. Konflik adat menjadi perhatian serius, dan netizen menuntut langkah konkret dalam menyelesaikannya.
Kesimpulan dari analisis respon masyarakat di media sosial terhadap Debat Calon Wakil Presiden ini mencerminkan keberagaman pandangan dan tuntutan masyarakat terhadap isu-isu penting yang dihadapi oleh calon wakil presiden. Dinamika ini menjadi cerminan politik di era digital Indonesia yang terus berkembang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mza)