Masih Labil! Baru Naik Sehari, Harga Batu Bara Sudah Jatuh Lagi

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
24 January 2024 07:10
Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)
Foto: Batu Bara Black Diamond (Dok: Black Diamond Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara berbalik melemah. Koreksi harga batubara ini dipicu kenaikan produksi batu bara India, berbagai persoalan batu bara China, dan harga gas Eropa yang berada di level terendah dalam 5 bulan. .

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Februari ditutup di posisi US$ 123,25 per ton atau melemah 0,56% pada perdagangan Selasa (23/1/2024). Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 1,6% pada hari sebelumnya. Pelemahan ini membuat harga batu bara anteng di level US$ 120an atau terendah sejak 2020.

Harga batu bara terkoreksi seiring dengan produksi India yang tinggi. Melansir Coal Mint, Coal India Ltd (CIL) sebagai perusahaan batu bara terbesar India meningkatkan produksi 8,2% menjadi 71,9 juta ton pada Desember 2023 secara tahunan (year on year/yoy).

Tidak hanya itu, CIL juga merencanakan produksi batu bara 2024 periode April-Desember sebesar 531,9 juta ton atau meningkat 11% (yoy) dibanding setahun lalu sebesar 479 juta ton.

Tingginya produksi India menjadikan pasokan yang juga besar, sehingga hal ini membatasi tingkat impornya. Terbatasnya impor India sebagai negara konsumen batu bara terbesar kedua menyebabkan harga batu bara cenderung terkoreksi.

Penurunan harga juga besar dipengaruhi oleh batubara Australia bermutu tinggi kembali digunakan China setelah mengakhiri larangan pengiriman karena membaiknya hubungan antara kedua negara.

Selain itu, koreksi harga juga disebabkan peningkatan persediaan batu bara untuk pembangkit listrik di Tiongkok membatasi pangsa Indonesia, mengingat sebagian besar bahan bakar dari negara Asia Tenggara ini memiliki kualitas yang paling rendah.

Semua pemasok Tiongkok harus menghadapi pasar yang penuh pada tahun ini, serta tekanan untuk membatasi konsumsi bahan bakar fosil paling kotor di tengah ekspansi besar-besaran sumber energi ramah lingkungan.

Hambatan selanjutnya bagi pemasok yaitu pemulihan bea masuk pada awal tahun yang akan berdampak berbeda terhadap eksportir. Indonesia dan Australia sama-sama dikecualikan dari pajak karena perjanjian perdagangan bebas dengan Beijing.

Berbagai faktor ini menjadikan koreksi harga batu bara, mengingat peran China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia.

Penurunan harga juga turut disebabkan oleh harga gas yang merupakan substitusi batu bara dan sumber energi pilihan Eropa berada di level terendah sejak 1 Agustus 2023 atau dalam 5 bulan terakhir. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) berada di posisi 27,155 euro per MWh per pukul 00.30 WIB.



CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation