
Diam-Diam Asing Saling Sikut Untuk Beli 10 Saham Raksasa Ini, Ada BMRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cemerlang pada perdagangan Kamis (4/1/2024) kemarin, di mana indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya.
IHSG ditutup melesat 1,11% ke posisi 7.359,76. IHSG kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) barunya pada hari ini. Terakhir, IHSG mencetak ATH di posisi 7.323,58 yang terjadi pada perdagangan Selasa lalu.
Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai sekitar Rp 9,8 triliun dengan melibatkan 17 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 326 saham menguat, 221 saham melemah dan stagnan.
Dalam tiga hari terakhir, diketahui IHSG sudah menguat 0,49%. Selama tiga hari terakhir, investor asing tercatat melakukan aksi pembelian bersih (net buy) sebanyak Rp 172,55 miliar di seluruh pasar dengan rincian sebesar Rp 68,33 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 104,23 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Tentunya, asing juga melakukan pembelian bersih (net buy) terhadap sejumlah saham yang menahan tekanan terhadap pergerakan IHSG. Mengutip RTI Business, berikut net foreign buy setidaknya dalam tiga hari terakhir.
Saham perbankan dengan kapitalisasi pasar paling jumbo di Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling banyak diborong oleh asing dalam tiga hari terakhir yakni mencapai Rp 175,4 miliar.
Saham BBCA sendiri ditutup melesat 1,34% ke posisi Rp 9.475/unit pada perdagangan Kamis kemarin. Dalam tiga hari terakhir, saham BBCA sudah menguat 0,8%.
Tak hanya BBCA saja yang diborong oleh asing dalam tiga hari terakhir, saham perbankan besar lainnya yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga tengah diborong asing.
Untuk saham BMRI sendiri, asing memborong sebanyak Rp 102,5 miliar dalam tiga hari terakhir. Saham BMRI sendiri ditutup melonjak 4,1% ke posisi Rp 6.350/unit pada perdagangan Kamis kemarin. Dalam tiga hari terakhir, saham BMRI sudah melonjak 4,96%.
Sementara untuk saham BBNI diborong asing sebanyak Rp 14,1 miliar dalam tiga hari terakhir, cukup jauh dari saham BBCA dan BMRI. Saham BBNI sendiri ditutup melonjak 4,67% ke posisi Rp 5.600/unit pada perdagangan Kamis kemarin. Dalam tiga hari terakhir, saham BBNI sudah melonjak 4,19%.
Asing yang memborong beberapa saham bank jumbo dalam tiga hari terakhir diakibatkan oleh perubahan alokasi investasi yang sering terjadi pada awal tahun atau dikenal sebagai"January Effect"khususnya dalam saham-saham besar.
Apalagi, hal ini diperkuat oleh proyeksi kinerja positif untuk tahun fiskal 2023 yang diperkirakan akan meningkat.
Tak hanya itu, saham-saham bank jumbo diprediksi masih akan positif seiring dari kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral.
Selain saham bank jumbo, asing juga terpantau memborong saham-saham lainnya, seperti saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang dalam tiga hari terakhir diborong asing mencapai Rp 46,4 miliar.
Berikutnya ada saham minyak dan gas bumi (migas) yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang diborong asing sebesar Rp 40,6 miliar dalam tiga hari terakhir, dan sahama telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 34,2 miliar dalam tiga hari terakhir.
CNBC Indonesia Research
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)