Big Stories 2023

IPO di 2023 Jadi Rekor Baru dalam Sejarah RI Tapi....

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
29 December 2023 10:00
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun 2023 menjadi momentum yang baik bagi pasar saham di Indonesia, di mana Bursa Efek Indonesia (BEI) menorehkan sejarah baru, yakni torehan IPO terbanyak sepanjang masa.

Adapun dari awal tahun hingga Desember 2023, sudah ada 79 perusahaan melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun 2023, dengan total perolehan dana mencapai Rp 54,14 triliun.

Torehan ini tentunya meningkat drastis dari 2022 yang mencapai 59 emiten dengan total perolehan dana mencapai Rp 33,06 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pencatatan saham tahun ini menandai rekor baru pencatatan IPO tahunan terbanyak sepanjang sejarah.

"Sampai dengan 8 Desember 2023, telah tercatat 79 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 54,14 triliun," kata Nyoman beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Nyoman mengatakan jumlah pencatatan ini melampaui rekor pencatatan saham perdana alias IPO sebelumnya yang terjadi pada tahun 1990, yakni sebanyak 66 pencatatan saham perdana.

"Ini adalah kebahagiaan bagi kami di capital market, karena hari ini jumlah perusahaan tercatat tembus jumlah tertinggi sepanjang sejarah, lebih dari 66 perusahaan yang dicapai di tahun 1990," kata Nyoman.

Meski BEI mencetak rekor baru dalam hal jumlah IPO terbanyak sepanjang masa, namun kinerja mayoritas sahamnya justru berbanding terbalik. Dari 79 saham, tidak ada setengahnya yang dari harga IPO hingga Kamis (29/12/2023) kemarin yang berkinerja cukup baik.

Dari 79 saham IPO 2023, hanya 28 saham yang mencatatkan kinerja positif, alias harga terakhirnya sudah berada di atas harga IPO atau jauh di atas harga IPO.

Sedangkan sisanya yakni 51 saham masih mencatatkan kinerja buruk dari harga IPO-nya hingga perdagangan kemarin.

Berikut kinerja saham IPO 2023.

Dari 28 saham IPO 2023 yang berkinerja baik, 11 diantaranya sudah melesat lebih dari 100% dari harga IPO-nya hingga penutupan perdagangan kemarin.

Adapun saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menjadi saham IPO 2023 yang kinerjanya paling baik dari 11 saham, 28 saham lainnya, bahkan 79 saham IPO 2023.

Sejatinya, saham CUAN memang sedang disuspensi kembali oleh BEI sejak 18 Desember lalu. Namun sejak IPO hingga perdagangan 18 Desember, saham CUAN masih jauh lebih unggul, yakni meroket hingga 6.002,27%.

CUAN merupakan emiten pertambangan mineral milik konglomerat Prajogo Pangestu. Keberhasilan CUAN tidak hanya pada pergerakan sahamnya, juga berdampak pada kapitalisasi pasarnya.

Kapitalisasi pasar CUAN per 18 Desember lalu mencapai Rp 150,92 triliun. Posisi saham CUAN berada di bawah saham perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencapai Rp 196,64 triliun dan berada di atas saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar Rp 133,35 triliun.

Tak hanya CUAN saja, emiten Prajogo lainnya yang juga melantai di 2023 juga ada yang berkinerja sangat baik. Bahkan dibandingkan dengan CUAN, nasibnya justru lebih sumringah. Adapun saham tersebut yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Sejak IPO hingga kemarin, saham BREN sudah meroket 883,97%. Meski masih kalah dari CUAN, tetapi pergerakan BREN cenderung lebih cepat dari CUAN.

Jika saham CUAN butuh waktu sembilan bulan untuk menjadi juara satu saham IPO 2023, tetapi saham BREN hanya membutuhkan dua bulan saja untuk menjadi saham IPO terbaik ketiga.

Bahkan, kapitalisasi pasar BREN lebih tinggi dari CUAN, yakni mencapai Rp 1.026,81 triliun. Posisi BREN berada di bawah saham perbankan jumbo PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 1.158,79 triliun dan berada di atas saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 867,68 triliun.

Di lain sisi, di posisi kedua, terdapat emiten jasa teknologi dansmart cardyakni PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), di mana dari harga IPO-nya hingga kemarin, masih terbang hingga 1.293,75%.

Kemudian di posisi keempat, ada saham pertambangan tembaga milik Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional, yang terbang 274,63%.

Kenaikan empat saham IPO 2023 yang sangat fantastis tersebut tak terlepas dari faktor fundamentalnya, meski diantaranya juga sudah sangat mahal alias super premium.

Ambil contoh, CUAN yang membukukan pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun per September 2023. Pendapatan CUAN ini tumbuh 26,35% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 916,79 miliar.

Dari sisibottom line, CUAN mencetak laba neto yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 175,24 miliar, turun 30,85% secara tahunan dari Rp 253,43 miliar.

BREN juga membukukan kinerja yang impresif sepanjang periode Januari-September 2023. Laba bersih BREN naik 12,4% (yoy) menjadi US$ 84,47 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. BREN membukukan pendapatan senilai US$ 445,27 juta atau naik 5,13% (yoy) dari US$ 423,51 juta per kuartal III-2022.

Meski begitu, kenaikan pesat saham-saham tersebut membuat valuasinya sudah tergolong premiun. Untuk CUAN,price-to-earnings ratio(PER) saat ini mencapai 645,92 kali. Artinya, saham CUAN sudah sangat mahal, karena sudah berada jauh di atas PER rata-rata industri.

Sedangkan PBV CUAN berada di angka 92,23 kali, juga sudah cukup mahal dibandingkan dengan rata-rata industrinya.

Tak hanya CUAN, valuasi BREN juga sudah tergolong super premium, di manaPER BREN saat ini mencapai 588,49 kali.

Sedangkan dariPBV BREN yang menyentuh angka ekstrem 258,81 kali, juga menunjukkan valuasi pasar emiten ini sudah kadung menyentuh 'atap langit'.

Meski begitu, BREN yang sudah super premium masih cenderung dilirik karena prospeknya yang masih menarik akibat industri energi baru dan terbarukan (EBT).

Terlepas dari 28 saham IPO 2023 yang berkinerja baik, nyatanya mayoritas masih berkinerja buruk hingga beberapa hari menjelang berakhirnya perdagangan 2023.

Bahkan, sepuluh saham IPO 2023 kini sudah berada di bawah level psikologis Rp 50/saham dan sebelas saham bertahan di level psikologis Rp 50/saham.

Dari deretan saham-saham IPO tersebut, ada salah satu emiten yang statusnya masih UMKM.

Untuk emiten UMKM, umumnya dimasukan kedalampapan pencatatan untuk perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah (UKM). Papan ini untuk mendorong lebih banyak UKM yang melakukan penawaran umum perdana sebagai bentuk penggalangan dana untuk ekspansi.

Adapun salah satunya yakni SOUL, di mana emiten ini termasuk salah satu perusahaan yang terbilang masih cukup kecil dari segi aset.

Selain itu, emiten yang masuk papan akselerasi juga cukup diwaspadai oleh para investor, terutama ketika harga sahamnya turun terus diiringi dengan penurunan kinerja. Batasan harga saham terendah di papan akselerasi bisa sampai Rp 1/saham.

Oleh karenanya, kesepuluh saham tersebut masih ada kemungkinan besar untuk menyentuh harga Rp 1/saham.

Di lain sisi, kinerja keuangan dan kebutuhan IPO tentunya turut mempengaruhi kinerja saham IPO terbaru 2023. Banyak emiten yang melakukan IPO untuk membayar utang dan kewajiban lainnya membuat investor kurang tertarik untuk melirik saham IPO.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation