Big Stories 2023

Biaya Hidup di Kota-Kota Besar RI, Jakarta Paling Mahal

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
27 December 2023 16:00
Infografis: INI Kota Termahal di Dunia Untuk Ditinggali pada 2019
Foto: Infografis/INI Kota Termahal di Dunia Untuk Ditinggali pada 2019/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota besar menjadi favorit masyarakat untuk mencari rezeki karena menawarkan gaji yang relatif besar disertai fasilitas yang lengkap..

Meskipun gaji yang relatif besar, gaya hidup di kota-kota besar juga menguras lebih banyak uang untuk berbagai kebutuhan hidup.

Berikut daftar 10 kota termahal di Indonesia yang memiliki biaya hidup paling tinggi, menurut data terakhir yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan survei pada 2022.

1. DKI Jakarta

Jakarta adalah Ibu Kota sekaligus sentral bisnis Indonesia, sehingga menjadi tujuan banyak orang untuk merantau. Hasil survei biaya hidup (SBH) terakhir yang dilakukan Badan Pusat Statistik RI pada 2022 menunjukkan bahwa total rata-rata biaya hidup per rumah tangga di kota Jakarta adalah sebesar Rp 14,88 juta.

2. Kota Bekasi

Kota Bekasi menjadi daerah yang memiliki rata-rata biaya hidup tertinggi kedua di Indonesia. Biaya hidup di kota tetangga Jakarta tersebut mencapai Rp14,34 juta. Jumlah tersebut naik dari 2018 sebesar Rp13.67 juta.

3. Kota Surabaya

Kota Surabaya mengalami kenaikan biaya hidup hingga Rp1,5 juta pada 2022 dari 2018. Rata-rata biaya hidup Kota Surabaya mencapai Rp13,36 juta pada survei 2022.

Surabaya juga merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur sekaligus kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Tidaklah heran jika Surabaya masuk daftar kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia.

4. Kota Depok

Kota Depok menjadi daerah yang memiliki rata-rata biaya hidup tertinggi keempat di Indonesia. Biaya hidup di Kota Depok mencapai Rp12,35 juta. Jumlah tersebut naik dari 2018 sebesar Rp11.04 juta.

5. Kota Makassar

Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu kota metropolitan yang ada di Indonesia jika dinilai dari infrastruktur dan pembangunannya.

Total rata-rata pengeluaran rumah tangganya adalah sebesar Rp 11,5 juta, naik dari survei 2018 sebesar Rp9,9 juta.

6. Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah tetangga dari Ibu Kota Jakarta dan merupakan kota terbesar di Provinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan Jabodetabek. Total rata-rata pengeluaran rumah tangganya adalah sebesar Rp 10,96 juta.

7. Kota Bogor

Kota hujan menjadi wilayah dengan biaya hidup terbesar nomor tujuh di Indonesia. Menurut BPS, rata-rata pengeluaran rumah tangga Kota Bogor pada 2022 sebesar Rp10,73 juta.

8. Kota Kendari

Ibu Kota Sulawesi Tenggara tersebut adalah kota nomor dua biaya hidup tertinggi di Sulawesi setelah Makassar dan nomor delapan di Indonesia.

Menurut BPS rata-rata biaya hidup per rumah tangga di Kendari sebesar Rp10,23 juta pada 2022. Jumlah tersebut naik dari survei 2018 sebesar Rp8,98 juta.

9. Kota Batam

Kota Batam masuk jajaran kota dengan rata-rata biaya hidup termahal di Indonesia pada 2022. Sementara pada survei terakhir yakni 2018 Kota Batam masih belum masuk 10 besar.

Pada 2022, rata-rata biaya hidup kota Batam sebesar Rp10,03 juta, naik dari 2018 sebesar Rp9,11 juta.

10. Kota Balikpapan

Kota Balikpapan menjadi daerah yang memiliki rata-rata biaya hidup tertinggi nomor sepuluh di Indonesia. Biaya hidup di Kota Balikapapn mencapai Rp9,87 juta. Jumlah tersebut naik dari 2018 sebesar Rp9.51 juta.

UMP DKI Jakarta Naik Belum Penuhi Hidup Layak

UMP DKI Jakarta 2024 menjadi sebesar Rp5.067.381. UMP tahun 2024 hanya naik 3,6% atau Rp 165.583 dari UMP tahun 2023.

KHL hingga 2020 menjadi komponen perhitungan UMP, namun pada tahun selanjutnya dihilangkan. KHL adalah standar kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pekerja atau buruh lajang untuk dapat hidup layak, baik secara fisik, non-fisik, maupun sosial. Acuannya adalah standar kebutuhan seseorang selama satu bulan.

Menurut Komponen dan Jenis Kebutuhan Hidup Layak 2020, terdapat 64 komponen sebagai standar hidup layak. Peraturan ini oleh Tim Riset CNBC Indonesia menjadi acuan untuk membandingkan dengan UMP DKI Jakarta 2024.

Menurut perhitungan, KHL DKI Jakarta dengan Komponen dan Jenis Kebutuhan Hidup Layak 2020 adalah sebesar Rp4.686.138. Artinya masih akan ada sisa sekitar Rp300.000 lebih dari UMP yang diterima dengan catatan yang diperhitungkan adalah kebutuhan wajib yang keluar tiap bulannya kecuali sandang dan kebutuhan lain yang masa pakainya lebih dari sebulan atau tidak dibeli tiap bulan.

Akan tetapi angka tersebut tampaknya belum mencerminkan seutuhnya pola kebutuhan masyarakat. Misalnya saja tidak memasukkan konsumsi makan. Kemudian juga penggunaan transportasi yang digunakan adalah transportasi umum bukan kendaraan bermotor pribadi. Ukuran sarana kesehatan pun tampaknya jauh dari cukup untuk konsumsi sebulan.

Jika menggunakan asumsi yang disesuaikan maka KHL DKI Jakarta adalah Rp5.135.818 per bulan. Tentunya menggunakan harga saat ini belum termasuk inflasi 2024.

KHL menjadi standar namun tampak belum ideal. Sebab ini baru kebutuhan lain seperti dana darurat pribadi, investasi, dan sosial belum termasuk. Adapun tabungan, hiburan, dan asuransi. Begitu juga dengan anggaran untuk membayar hutang atau cicilan.

Jadi bisa dikatakan kenaikan UMP tidaklah selaras dengan kebutuhan ideal masyarakat DKI Jakarta sebagai kota metropolitan. UMP hanya cukup untuk membayar kebutuhan sehari-hari saat ini tanpa memikirkan masa depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation