IPO WATCH

Caleg Ini Pemegang Saham Terbesar IPO ASLI, Begini Valuasinya

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
21 December 2023 14:47
layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

1. Pemilik saham terbesar PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) terdaftar sebagai Caleg (calon legislatif) DPR RI 2024 wilayah Dapil VI Kota Bekasi - Kota Depok nomor urut satu.
2. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi turun pada tahun 2024 dapat berdampak terhadap beberapa sektor termasuk sektor infrastruktur.
3. Harga IPO ASLI sudah berada di harga wajarnya dengan PBV 1.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor infrastruktur akan kedatangan penghuni baru yakni PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga penawaran berada di Rp100 hingga Rp130 per lembar saham. Penawaran umum dilaksanakan pada 29 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024. Penjatahan efek dilakukan 3 Januari 2024 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 4 Januari 2024. Perseroan akan listing pada 5 Januari 2024.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 12,5 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp125 miliar hingga Rp162,5 miliar. Market cap setara dengan Rp625 miliar hingga Rp812,5 miliar.

Penjamin emisi IPO ASLI adalah NH Korindo Sekuritas Indonesia. IPO SURI tercatat dalam papan pengembangan.

PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) memiliki beberapa klien BUMN seperti PT Hutama Karya (Persero), PT. Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT. Brantas Abipraya dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Pemegang saham terbesar PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) adalah Sudjatmiko dengan kepemilikan 69,52% setelah IPO atau dengan total 4,34 miliar lembar atau setara Rp217,25 miliar. Diketahui saat ini Sudjatmiko merupakan Caleg (calon legislatif) DPRI 2024 wilayah Dapil VI Kota Bekasi - Kota Depok nomor urut satu.

Secara kinerja, Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba. Sebelum melihat kinerja Perseroan secara lebih jauh, investor dapat melihat untuk apa saja penggunaan dana IPO dari PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI).

Penggunaan Dana IPO

1) 50,79% akan digunakan sebagai setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri, dengan rincian:
a. 56,25% yang akan digunakan oleh PT Bumi Prima Konstruksi, untuk hal - hal sebagai berikut:
- 40,00% untuk pembelian Crawler Crane 250 ton sebanyak 1 (satu) unit.
- 21,10% untuk pembelian Rotary Drilling Rig sebanyak 1 (satu) unit.
- 16,67% untuk pembelian Mobile Crane 50 ton sebanyak 1 (satu) unit.
- 12,00% untuk pembelian Trailer 40 feet kapasitas 50 ton sebanyak 3 (tiga) unit.
- 5,56% untuk pembelian Dolly Trailer Truck kapasitas 80 ton sebanyak 1 (satu) unit.
- 4,67% (empat koma enam tujuh persen) untuk pembelian Foco Crane kapasitas 10 ton sebanyak 1 (satu) unit.

b. 43,75% akan digunakan oleh PT Manyar Perkasa Mandiri untuk pembangunan batching plant dan pembelian mesin, dengan rincian:
- 28,57% akan digunakan untuk pembangunan batching plant yang akan dibangun di Lengkong, Subang
- 71,43% akan digunakan untuk pembelian 1 (satu) unit mesin fabrikasi bacthing plant.
2) Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji dan tunjangan karyawan dan biaya operasional.

Bisnis

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha General Contractor khususnya dalam pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan.

Pada tanggal Propektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dua Perusahaan Anak dengan kepemilikan langsung, yaitu dengan uraian sebagai berikut:

IPO ASLIFoto: IPO ASLI

Perseroan memiliki klien-klien besar seperti dibawah ini:

IPO ASLIFoto: IPO ASLI

Adapula, nama-nama klien yang sedang berjalan, yakni:

- PT Hutama Karya (Persero)
- PT. Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI)
- PT. Brantas Abipraya
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
- PUTR Sulawesi Selatan
- PT Sino Road and Bridge Group CO (SRGBC)-WIKA-ADHI (Tol Panimbang)
- PT Hutama Karya Infrastruktur
- PT Girder Indonesia
- PT Besland Pertiwi - PT Indotaisei Indah Development
- PT Besland Pertiwi - PT Indotaisei Indah Development


Terdapat beberapa pengalaman pekerjaan proyek yang diselesaikan oleh Perseroan, yakni:

- Fly Over Pasir Gombong - Jawa Barat
- Jembatan Baukama CS - Nusa Tenggara Timur
- Overpass Mengger (KCIC) - Jawa Barat
- Relokasi Jembatan Antilope (KCIC) - Jawa Barat
- Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Sampang - Madura
- Tol Manado - Bitung
- Jalan Layang MBZ - Jawa Barat
- HRS Jakarta - Bandung
- Tol Indralaya Prabumulih - Sumatera Selatan
- Tol Cisumdawu Sumedang - Jawa Barat


Kinerja Keuangan

IPO ASLIFoto: IPO ASLI

Laba Perseroan sempat mengalami penurunan secara tahunan pada periode 2021 menjadi Rp10,08 miliar, dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar Rp11,05 miliar. Namun Perseroan berhasil memulihkan keadaan dengan meningkatkan laba pada tahun 2022 menjadi Rp17,69 miliar, dari sebelumnya pada tahun 2021 sebesar Rp10,08 miliar.

Berlanjut pada semester I 2023, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 30 Juni 2023 mengalami kenaikan sebesar 58,6% menjadi Rp10,75 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,78 miliar.

Peningkatan laba pada semester I 2023 ditopang dari peningkatan pendapatan sebesar 33,4% menjadi Rp82,62 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp61,91 miliar.

Selain dari peningkatan pendapatan, Perseroan juga berhasil melakukan efisien biaya pada beban pokok pendapatan, sehingga margin per 30 Juni 2023 meningkat menjadi 32,2%, dibandingkan periode 30 Juni 2022 sebesar 30%.

Kontribusi pendapatan terbesar Perseroan 92% berasal dari jasa konstruksi dan sisanya sebesar 8% dari pendapatan sewa. Klien yang berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan diatas 10% adalah PT Pembangunan Deltamas, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sulawesi Selatan, PT Bestland Pertiwi dan PT Idotaisei Indah Development.

Rasio Keuangan

Secara kinerja keuangan Perseroan mencatatkan petumbuhan laba yang positif, meskipun harga IPO yang ditawarkan sudah berada di harga wajarnya dengan Price Book Value (PBV) satu.

Dalam menghasilkan margin Perseroan sudah cukup baik di angka 32,21%. Begitu juga dalam mencatatkan laba yang tercermin pada Net Profit Margin (NPM) di atas 10% yakni 13,01%.

Untuk Return On Equity (ROE) Perseroan sudah cukup baik dirata-rata industrinya, sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih cukup baik. Begitu juga dengan Return On Asset (ROA) Perseroan sudah berada dirata-rata industrinya, sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih cukup baik.

Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan berada di angka yang jauh dibawah 100%, sehingga cukup sehat dalam membayar kewajiban terhadap modalnya. DER dibawah 100% menandakan bahwa total modal Perseroan jauh lebih besar dibandingkan dengan total hutangnya. Total modal Perseroan per 30 Juni 2023 diluar kepentingan non pengendali sebesar Rp342,84 miliar, sedangkan total hutang Perseroan per 30 Juni 2023 Rp37,09 miliar.

Dan Perseroan memiliki likuiditas yang cukup tinggi di 385,25%. Hal ini berarti dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar cukup baik.

Kompetitor

Price Earning Ratio (PER) rata-rata industri konstruksi dapat dikatakan murah jika berada dibawah PER 16. Dari kelima emiten konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya saham PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) yang paling mahal dengan PER diatas rata-rata industri dan diatas para kompetitornya.

Prospek Bisnis

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2024, turun dari 5% pada tahun ini, karena perlambatan perdagangan dan harga komoditas yang lebih rendah, menurut Bank Dunia.

Penurunan prospek ekonomi Indonesia tahun 2024, tidak menutup kemungkinan memberi tanda pelemahan permintaan terhadap konsumsi dan pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap sektor infrastruktur yang dapat berpengaruh terhadap penurunan pendapatan hingga laba.

Namun melihat dari penggunaan dana IPO pada tahun 2024 untuk ekspansi bisnis, diharapkan Perseroan dapat menggunakan dana tersebut dengan baik agar terus konsisten dalam mencatatkan pertumbuhan laba.

Layak Beli atau Tidak?

Konsistensi dalam mencetak laba membuat IPO ASLI dapat dipertimbangkan, meskipun harga IPO yang ditawarkan saat ini sudah berada di harga wajarnya.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation