
Kasus Covid Melonjak, Saham Emiten Kesehatan Masih Adem Ayem

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan harga saham di sektor healthcare sudah lama redup, bahkan sejak awal tahun indeks sektoral kesehatan (IDXHEALTH) masih berada dalam zona koreksi lebih dari 10% akibat kondisi pandemi Covid-19 yang kini sudah beralih ke endemi semakin mereda.
Namun, kasus Covid-19 akhir-akhir ini naik kembali lantaran kekebalan tubuh masyarakat yang menurun di tengah masifnya perjalanan akhir tahun dan bertepatan dengan musim dingin serta adanya varian Covid baru Eris EG.5 dan EG.2.
Terutama di Singapura, kenaikan kasus Covid-19 pada sepanjang 19 - 25 November diketahui melonjak hingga dua kali lipat menjadi 22.094 kasus dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 10.726 kasus.
Pemerintah Singapura mengatakan peningkatan infeksi mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti musim perjalanan di akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk.
Peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di Malaysia, pada periode yang sama kasus infeksi di negeri Jiran tersebut meningkat 57,3% menjadi 3.636 kasus. Dari total kasus itu, merujuk keterangan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, 98% orang yang terpapar menunjukkan gejala ringan.
Data infeksi Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus Covid-19 di RI juga meningkat tajam sejak akhir Oktober 2023. Pada periode 1-26 Oktober, jumlah kasus tercatat 230 sementara angkanya melonjak 54% menjadi 355 pada 1-26 November 2023. Kenaikan ini diperkirakan sejalan dengan masuknya varian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mendesak masyarakat Indonesia untuk melakukan perlindungan ganda guna mendapatkan vaksinasi dan mengikuti protokol kesehatan sebagai respons terhadap peningkatan infeksi Covid-19 terbaru di Singapura.
Ia berpesan kepada masyarakat yang belum mendapatkan dosis booster Covid-19 agar segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat. Hal ini diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi emiten kesehatan karena permintaan akan kebutuhan kesehatan akan meningkat.
Hal ini terutama didorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan apalagi setelah kena pukulan dari pandemi Covid-19 yang menyerbak tiga tahun lalu. Peningkatan kasus Covid-19 saat ini harus menjadi pelajaran bahwa pencegahan dini melalui vaksinasi serta pola hidup bersih dan sehat menjadi lebih penting.
Apalagi, pada akhir tahun ini biasanya bertepatan dengan musim dingin yang sudah dimulai dari bulan September - Februari. Melihat secara historis pada setahun sebelumnya dari September 2022 hingga Februari 2023 terpantau kasus Covid-19 meningkat lantaran kekebalan tubuh yang menurun akibat musim dingin :
Kenaikan kasus Covid-19 akhir-akhir ini menjadi satu momentum yang positif terhadap kesadaran masyarakat agar lebih menjaga kesehatan. Hal ini jadi sentimen positif terhadap pergerakan indeks sektor kesehatan yang terpantau mulai menggeliat. Pada perdagangan kemarin, Selasa (5/12/2023) IDXHEALTH terpantau naik 2,32% secara harian. Lantas bagaimana prospek ke depan?
Berbicara tentang prospek, kenaikan kasus Covid-19 memang satu hal positif bagi sektor healthcare tetapi ini lebih kepada jangka waktu yang terbatas. Pendapatan di sektor ini terdiri dari berbagai jenis bisa dari rumah sakit, obat-obatan atau farmasi, hingga laboratorium.
Adanya Covid-19 bagi pendapatan beberapa emiten di sektor kesehatan sebenarnya tidak terlalu berdampak signifikan, sehingga yang menjadi prospek jangka panjang keberlangsungan sektor ini adalah lebih kepada kesadaran masyarakat yang semakin meningkat sehingga ini akan memunculkan momentum bagi pemerintah serta pemangku kepentingan untuk semakin meningkatkan kualitas produk, pelayanan, hingga infrastruktur kesehatan di Indonesia.
Peningkatan kualitas tersebut tentu akan berbanding sama dengan anggaran kesehatan. Terkait alokasi anggaran kesehatan di tengah tahun politik diharapkan juga bisa meningkat sejalan dengan visi misi capres-cawapres yang mendukung keberlangsungan sektor kesehatan.
Berdasarkan program capres-cawapres, dengan target konservatif kami berharap pemerintah bisa mempertahankan alokasi anggaran sekitar 5-6% dari APBN.
Kami juga berharap hal ini dapat mendukung keberlangsungan penerapan Omnibus Law yang didukung dengan belanja yang lebih tepat sasaran meski tidak lagi dipatok pada persentase tertentu terhadap APBN.
Secara lebih rinci terhadap peningkatan sektor kesehatan dari visi misi capres-cawapres, kami merangkumnya dalam beberapa poin sebagai berikut :
Secara keseluruhan dari program-program tersebut diharapkan dapat mendukung transformasi sistem layanan kesehatan di Indonesia, serta memberikan insentif kepada operator rumah sakit dan laboratorium independen untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.
Lantas bagaimana pergerakan harga saham healthcare?
Menilai dari pergerakan saham mayoritas masih bergerak dalam zona merah, tetapi beberapa ada yang sudah mulai bergeliat secara mingguan seperti saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), PT Kalbe Farma Tbk PT (KLBF), PT Murni Sadar Tbk (MTMH), dan PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK).
Secara mingguan, dari kelima saham tersebut SAME jadi yang bergerak paling atraktif, melesat hingga 15,48% ke harga Rp350 per saham. Secara lebih rinci berikut pergerakan 13 saham healthcare baik secara mingguan dan bulanan :
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)