Newsletter

Powell Buat Pasar Happy, IHSG Bisa Cuan Saat Window Dressing

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 06:00 WIB
Foto: Ketua The Fed Jerome Powell. (AFP/SAUL LOEB)
  • IHSG memiliki modal kuat menjalani musim window dressing dari momentum penguatan pekan kemarin ditambah bertahannya di level 7.000
  • Sinyal The Fed yang dovish akan membawa angin segar bagi IHSG dan rupiah untuk melanjutkan tren penguatan
  • Pekan ini IHSG dan rupiah akan didorong oleh berbagai sentimen dari rilis data makro baik Indonesia maupun luar negeri

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia berada di dalam momentum positif menyambut bulan terakhir perdagangan tahun ini.

Pasar saham dan rupiah mampu menguat pada perdagangan pekan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di level psikologis 7.000 dan rupiah mampu mencatatkan rekor.

Lantas apakah tren positif tersebut akan berlanjut di pekan ini? Simak sentimen dan data penting yang harus diperhatikan investor di halaman tiga dan empat.

Kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat kemarin, namun pergerakan IHSG masih tercatat positif dalam sepekan dan bertumbuh sepanjang November 2023.

Pada perdagangan Jumat (1/12/2023) IHSG ditutup terkoreksi 0,29% di level 7059,91. Dalam sepekan IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,72% dan bertumbuh 4,87% sepanjang November 2023.

Pendorong kenaikan IHSG dalam sepekan dari pasar adalah naiknya saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencatatkan kenaikan 14,74% dalam sepekan dengan ditutup di akhir sesi perdagangan pekan kemarin di Rp109 per saham.

Kenaikan harga saham GOTO didorong oleh kabar TikTok akan bergabung dengan GOTO. Ini terkait rencana pembukaan platform layanan jual-beli TikTok Shop di Indonesia.

Selain itu, kenaikan IHSG juga didorong dari saham konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang mencatat kenaikan 14,77% dalam sepekan dan ditutup di Rp6.800 per saham pada perdagangan Jumat (1/12/2023).

Kenaikan IHSG dalam sepekan juga didorong dari aktivitas manufaktur Indonesia yang mulai membaik pada periode November 2023 setelah ambruk dalam dua bulan sebelumnya.

PMI manufaktur Indonesia naik tipis ke angka 51,7 pada periode November 2023. Angka ini merupakan perbaikan setelah indeks PMI terjun ke 51,5 pada Oktober 2023, level terendah dalam lima bulan terakhir. PMI sempat jatuh selama dua bulan beruntun pada September dan Oktober 2023.

PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

S&P Global menjelaskan kenaikan PMI ditopang oleh meningkatnya pesanan baru. Pesanan naik didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan.

Di sisi lain, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pekan ini ditopang derasnya dana asing yang masuk ke Tanah Air. Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di posisi Rp15.480/US$ atau terapresiasi 0,16% pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (1/12/2023).

Penguatan tersebut membawa rupiah kembali ke level Rp 15.400 setelah sempat terjatuh ke level Rp 15.500 per dolar. pada Kamis pekan ini.

Dalam sepekan, mata uang Garuda rupiah ditutup menguat 0,51% pekan ini. Penguatan pekan ini menjadi kabar baik setelah mata uang Garuda melemah 0,45% pada pekan sebelumnya.

Sepanjang pekan ini, nilai tukar rupiah menguat sebanyak empat kali dan hanya melemah satu hari.


(ras/ras)
Pages