Wih Saham GOTO Melesat 75% Dalam Sebulan, Ini Penyebabnya

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
03 December 2023 19:00
Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)
Foto: Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) begitu volatile setelah rumor TikTok akan menggandeng GOTO untuk membuka layanan dagang TikTok Shop Indonesia hingga ekspansi bisnis GOTO.

Hingga perdagangan Jumat (3/12/2023) saham GOTO telah mencapai level Rp109 per lembar saham. Dalam sepekan kenaikan saham GOTO mencapai 14,74% dan dalam sebulan telah melesat 75,81%. Dalam sebulan, tercatat net foreign pembelian saham GOTO mencapai turnover Rp8,2 triliun.

Kenaikan harga saham GOTO yang mencapai 75,81% dalam sebulan didukung dari hasil perbaikan kinerja keuangan GOTO pada kuartal III 2023 yang telah dirilis pada 30 Oktober 2023.

GOTO berhasil menekan kerugian bersih per September 2023. GOTO mencatatkan rugi bersih sebesar Rp9,54 triliun hingga kuartal III 2023. Kerugian ini menyusut 53,05% secara tahunan (yoy) yang sebesar Rp20,32 triliun pada kuartal III 2022.

GOTO berhasil menekan sejumlah beban operasionalnya. Beban tersebut di antaranya iklan dan pemasaran yang menyusut hingga 53,51% menjadi Rp1,52 trilun, dibanding September 2022 lalu yang sebesar Rp3,27 triliun.

Selain itu, beban gaji dan imbalan karyawan juga mengalami penurunan 5,81% menjadi Rp4,21 triliun dibanding periode September 2022 lalu yang sebesar Rp4,47 triliun.

Terdapat pula beban penjualan dan pemasaran yang turun hingga 57,23% (yoy) menjadi Rp4,82 triliun, dari sebelumnya Rp11,27 triliun.

Penurunan rugi bersih juga seiring dengan pendapatan bersih GOTO yang naik sekitar 32% hingga kuartal III 2023 yaitu menjadi Rp10,51 triliun, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,96 triliun.

Pendapatan bersih terbesar GOTO berasal dari imbalan jasa (komisi) yang naik signifikan hingga 42,56% (yoy) pada kuartal III 2023 menjadi Rp6,23 triliun dari Rp4,37 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, kontribusi pendapatan lainnya seperti pendapatan imbalan iklan turun 6,4% (yoy) menjadi Rp1,61 triliun, sedangkan imbalan jasa pengiriman naik 52,92% (yoy) menjadi Rp1,49 miliar.

Lalu, pendapatan tambahan dari segmen pendapatan lain-lain senilai Rp1,16 triliun, naik 30,43% dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp894,08 miliar.

Selain itu, Lini bisnis on demand services (ODS), termasuk di dalamnya Gojek dan GoFood, mencapai adjusted EBITDA minus Rp48 miliar pada periode kuartal III 2023. Membaik hingga 95% dibandingkan kuartal III 2022 yang tercatat minus Rp962 miliar. Bisnis ini semakin mendekati titik impas dari EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA).

Lini ODS mencatatkan adjusted EBITDA yang paling baik dibandingkan e-commerce atau Tokopedia yang masih minus Rp222 miliar, financial technology minus R 388 miliar dan GoTo Logistics yang tercatat minus Rp113 miliar.

Adjusted EBITDA adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.

Peningkatan laba ditopang oleh sejumlah ekspansi GOTO kepada mass market dan konsumen yang peka terhadap harga. Beberapa produknya adalah GoCar Hemat yang mengalami pertumbuhan pesanan per jam sebanyak lebih dari 35%.

Adapun, GoFood Hemat yang mendorong mitra driver mengalami peningkatan pesanan per jam sebanyak hampir tiga kali lipat.

GOTO juga meluncurkan GoRide Transit, platform yang mengintegrasikan transportasi publik dan layanan mobilitas dalam satu pesanan aplikasi Gojek. Perseroan kini sedang melakukan uji coba GoRide Nego, yang memungkinkan konsumen dan mitra pengemudi untuk berkomunikasi secara langsung dan saling menyepakati harga pengantaran.

Selain itu penopang kenaikan harga saham GOTO juga didorong dari kabar bahwa TikTok bakal bergabung dengan GOTO terkait rencana pembukaan kembali platform layanan jual-belinya TikTok Shop, di Indonesia.

GOTO sendiri merupakan perusahaan teknologi besar di Indonesia yang memiliki beragam lini bisnis, mulai dari keuangan, transportasi, hingga e-commerce.

Sebelumnya, mengutip laporan Bloomberg pada Kamis (23/11/2023), rencana merger TikTok Shop dengan GOTO dikabarkan bakal diumumkan dalam waktu yang dekat.

Aksi merger ini dilakukan untuk mengatasi hambatan regulasi yang memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di Indonesia.

Meski sempat diterpa isu tidak benar bahwa GOTO akan melakukan reverse stock split pada awal November kemarin, namun GOTO tetap berhasil mencatatkan kenaikan kinerja harga saham yang cukup ciamik.

Diketahui, beredar kabar saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan ditiadakan sementara dari perdagangan di Pasar Tunai karena terjadi perubahan harga setelah terjadi reverse stock split.

Dalam tangkapan layar surat pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beredar di kalangan investor, disebutkan bahwa perdagangan saham GOTO akan diberhentikan mulai tanggal 8 November karena adanya perubahan nilai nominal baru sebesar Rp450.- per saham.

Dalam surat yang disebut bernomor Peng-00123/BEI.POP/11-2023, BEI mengambil kepitusan dengan merujuk pada surat dari GOTO bernomor CSE/7/6272 tertanggal 6 November 2023 tentang aksi korporasi reverse stock split.

Atas hal ini, disebutkan Bursa disebut meniadakan perdagangan saham GOTO di Pasar Tunai mulai tanggal 8-9 November 2023. Dan akan mengawali perdagangan saham GOTO dengan nominal baru Rp450.- pada 10 November 2023.

Surat tersebut tidak bertanda tangan direksi. Namun, tertulis akan ditanda tangani pada Selasa, (7/11/2023).

Terkait hal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, informasi tersebut adalah hoax, alias bohong.

Sementara itu, secara terpisah pihak GOTO juga membantah kabar bohong tersebut. Corporate Secretary GOTO Koesoemohadiani menegaskan kabar reverse stock split yang ramai di kalangan investor tidak benar dan tidak berdasar.

Kami mengimbau masyarakat dan investor untuk lebih cermat dalam memastikan akurasi informasi dari sumber-sumber yang kredibel," terang Koesoemohadiani kepada CNBC Indonesia.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation