Newsletter

Gerak Rupiah Bak Rollercoaster, Semua Mata Kini Tertuju ke BI

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
23 November 2023 06:00
Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2023. (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)

Dari Paman Sam, bursa Wall Street kompak menghijau pada perdagangan Rabu yang ditutup pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Wall Street bergairah menjelang libur Thanksgiving hari ini.

Menghijaunya Wall street menjadi kabar baik mengingat pada hari sebelumnya bursa AS tersebut kompak merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 0,53% ke 35.273,03. Indeks S&P 500 menanjak 0,41% ke 4.556,62 dan indeks Nasdaq menguat 0,46% ke 14.265,86.

Lebih dari saham yang diperdagangkan di bursa Wall Street menguat kemarin.
Investor melakukan transaksi besar menjelang libur Thanksgiving hari ini. Penurunan imbal hasil US Treasury juga menjadi alasan kenaikan Wall Street.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melandai ke 4,37% pada perdagangan kemarin, posisi terendahnya sejak 22 September.

Turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang naik demikian juga sebaliknya, sehingga ini mengindikasikan investor sedang membeli obligasi AS. Pembelian obligasi ini menandakan pelaku pasar yang melihat pasar AS yang sudah lebih kondusif dari ketidakpastian.

Pergerakan tersebut terjadi setelah Bank Sentral AS (The Fed/Federal Reserve) memberi isyarat dalam catatan pertemuan terbarunya bahwa kebijakan moneter akan tetap bersifat restriktif, dan tidak memberikan indikasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Produsen chip Nvidia melaporkan kinerja kuartalan terbarunya pada Selasa kemarin saat penutupan pasar. Perusahaan ini membukukan kinerja laba dan pendapatan kuartal ketiga yang lebih baik dari ekspektasi.

Namun, terdapat kekhawatiran atas pembatasan ekspor di Tiongkok yang akan membebani kinerja kuartal keempatnya. 

Respons pelaku pasar yang tidak langsung menunjukkan kenaikan harga menunjukkan kepada beberapa investor bahwa saham Nvidia memungkinkan dinilai premium, setelah mengalami kenaikan lebih dari 200% tahun ini.

Pekan ini, saham Nvidia telah menembus level psikologis US$ 500 untuk pertama kalinya dan mencapai level tertinggi sepanjang masa.

"Ini adalah kuartal yang luar biasa," kata pedagang Guy Adami pada hari Selasa di "Fast Money" CNBC International. "Tetapi pada titik mana Anda berkata pada diri sendiri, Anda tahu, sekarang valuasinya sudah mulai terlalu tinggi. Kami paham perusahaan ini bisa berkembang, tapi kami akan mulai mengambil keuntungan."

Bursa Efek New York tutup untuk Hari Thanksgiving pada hari Kamis dan akan tutup lebih awal pada hari Jumat.

(mza/mza)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular