
Valuasi Murah & Saham Bergairah, BTPS Layak Koleksi Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Valuasi saham emiten perbankan syariah, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) sudah semakin murah sejalan dengan harga saham-nya yang sudah turun dalam.
Meski tren besar harga saham masih turun, tetapi akhir-akhir ini harga saham BTPS sudah mulai ada geliat, bahkan selama sebulan terakhir hingga hari ini, Selasa (21/11/2023) harga saham sudah melonjak sekitar 12,03%.
Berdasarkan nilai rasio price to book value (PBV), BTPS saat ini dihargai 1,57 kali. Nilai tersebut masih berada di bawah rata-rata PBV selama lima tahun sebesar 3,94 kali sekaligus juga mendekati -1 PBV standar deviasi. Hal tersebut menunjukkan secara teoritis valuasi BTPS masih murah saat ini.
![]() PBV Band 5 tahun BTPS |
Valuasi yang murah ini sejalan dengan penurunan harga saham BTPS yang turun dalam. Selama tiga tahun ini saham BTPS sudah turun lebih dari 50%, sebenarnya apa yang menyebabkan harga saham BTPS turun dalam?
Harga saham BTPS turun adalah respon pelaku pasar dari laba bersih yang semakin menyusut seperti terlihat pada grafik berikut. Tetapi ada satu yang menarik dimana penyusutan laba perusahaan tak sejalan dengan pendapatan yang malah semakin meningkat.
Menelisik lebih dalam penurunan laba ini terjadi karena peningkatan pada beban provisi. Tercatat hingga September 2023, BTPS mencatatkan pendapatan bersih dari bagi hasil sebesar Rp3,94 triliun, melonjak 6,40% secara tahunan (yoy), akan tetapi laba bersih susut 24,40% yoy ke posisi Rp1 triliun akibat beban provisi yang melonjak hingga 88,70% yoy.
Peningkatan beban provisi ini terjadi akibat rasio kredit macet perusahaan yang tinggi, menurut data yang dilaporkan perusahaan, hingga Juni 2023 non performing loan BTPS mencapai 3%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri di 2,4%. Oleh karena itu, tak heran perusahaan mengalokasikan beban provisi tinggi untuk menekan kredit macet supaya kualitas aset ke depan membaik.
![]() Rasio Keuangan Penting BTPS Vs Industri |
Kemampuan perusahaan untuk punya cadangan tinggi ini juga sejalan dengan kesehatan pada neraca perusahaan tercermin dari modal yang masih sangat kuat. Capital Adequacy Ratio (CAR) BTPS hingga Juni saja mencapai 48,2%, nilainya nyaris dua kali lipat dibandingkan industri.
Hingga akhir September, modal juga semakin meningkat tercermin dari CAR di 49,7%. Modal yang kuat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan bisnis yang sustainable ke depan dan potensi semakin melancarkan kegiatan operasional perusahaan, yakni dalam hal penyaluran kredit.
Secara keseluruhan, saham BTPS ini menarik untuk dilirik karena kemampuan perusahaan yang masih kuat dalam menekan risiko kredit macet sejalan dengan struktur permodalannya yang besar. Tak hanya itu, pendapatan perusahaan terus meningkat menunjukkan operasional bisnis perusahaan sudah semakin membaik.
Ke depan, apabila kredit macet ini bisa ditekan paling tidak sama dengan industri diiringi pendapatan yang meningkat, maka laba bersih perusahaan akan meningkat karena perusahaan sudah tak perlu meningkatkan beban provisi yang terlalu banyak.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)