
Akhirnya Ada Kabar Gembira dari AS, RI Bisa Banjir Dana Asing

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini, Rabu (15/11/2023). Perdagangan IHSG baik rupiah ataupun SBN akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong penguatan pasar keuangan Indonesia hari ini.
Inflasi Amerika Melandai
Inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, lebih rendah dibandingkan 3,7% (yoy) pada September serta di bawah ekspektasi pasar (3,3%). Ini adalah kali pertama inflasi AS melandai dalam empat bulan terakhir.
Inflasi melemah ditopang oleh turunnya harga energi, terutama besin. Inflasi pada bahan pangan juga juga melandai menjadi 3,2% pada Oktober dari 3,7% pada September. Secara bulanan, inflasi AS tercatat 0% atau stagnan. Inflasi inti- di luar makanan dan energi- tercatat 4% (yoy), turun dibandingkan 4,1% (yoy) pada September.
Inflasi melandai utamanya karena harga energi turun 2,5% pada bulan tersebut, mengimbangi kenaikan indeks pangan sebesar 0,3%.
Inflasi biaya tempat tinggal, yang merupakan komponen utama dalam indeks, naik 0,3% (mtm) di bulan Oktober, dan tercatat 6,7% (yoy). Dalam kategori tersebut, harga sewa yang setara dengan pemilik, yang mengukur jumlah sewa yang dapat dipesan oleh pemilik properti, meningkat 0,4%.
Biaya kendaraan, yang merupakan komponen utama inflasi selama lonjakan pada tahun 2021-22, turun pada bulan tersebut. Harga kendaraan baru turun 0,1%, sedangkan harga kendaraan bekas turun 0,8% dan turun 7,1% (yoy)
Tarif pesawat, komponen lain yang diawasi ketat, turun 0,9% (mtm) dan turun menjadi 13,2% (yoy) Namun asuransi kendaraan bermotor mengalami peningkatan sebesar 1,9% (mtm) dan naik 19,2%(yoy)
Dari hasil tersebut, para pedagang menghapus spekulasi bahwa The Fed akan menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut dan beralih ke penurunan suku bunga. Dolar AS dan imbal hasil US Treasury pun melandai tajam.
Melandainya inflasi AS diperkirakan akan berdampak positif ke pasar keuangan Indonesia. Dengan inflasi AS yang melandai maka ada potensi suku bunga AS tidak naik lagi sehingga kekhawatiran investor mereda. Kondisi ini juga diperkirakan akan membawa kembali dana asing ke pasar keuangan domestik sehingga IHSG, saham, dan SBN akan diuntungkan.
Data inflasi AS juga diproyeksi akan membuat rupiah menguat dan imbal hasil SBN turun sejalan dengan melemahnya dolar AS dan imbal hasil US Treasury.
Begitu data inflasi AS keluar, indeks dolar langsung melemah ke 104,08 pada perdagangan Selasa (14/11/2023), terendah sejak 31 Agustus 2023 atau lebih dari dua bulan. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun langsung terjun ke 4,45% pada perdagangan Selasa kemarin, terendah sejak 22 September 2023 atau lebih dari sebulan terakhir.
Selain itu, nonfarm payrolls pada bulan Oktober hanya meningkat sebesar 150.000, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja akhirnya menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka bereaksi terhadap upaya The Fed untuk memperbaiki ketidakseimbangan pasokan-permintaan yang telah menjadi faktor penyebab inflasi.
Biaya tenaga kerja meningkat dengan kecepatan yang jauh lebih lambat selama satu setengah tahun terakhir karena produktivitas meningkat pada tahun ini.
Surplus Dagang Oktober Menyusut?
Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan Indonesia periode Oktober 2023. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 akan mencapai US$ 3,0 miliar.
Artinya, surplus akan jauh mengecil dibandingkan yang tercatat pada September 2023 yakni US$ 3,4 miliar.
Konsensus juga memperkirakan bahwa ekspor akan terkontraksi 16,52% (year on year/yoy) sementara impor terkoreksi 8% pada Oktober 2023. Sebagai catatan, nilai ekspor September 2023 terkoreksi 16,2% (yoy) dan menyusut 5,6% (month to month/mtm) menjadi US$ 20,76 miliar.
Nilai impor September turun 8,2% (mtm) dan ambles 12,5% (yoy) menjadi US$ 17,34 miliar. Ekspor diperkirakan melandai pada Oktober 2023 seiring dengan melandainya harga komoditas.
Berdasarkan catatan Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada Oktober 2023 sebesar US$ 142,56 per ton, lebih rendah dibandingkan September yang ada di angka US$ 162,47/ton. Harganya jauh di bawah Oktober tahun lalu yang tercatat US$ 389,78 per ton.
Batu bara menyumbang nilai ekspor sekitar 15% terhadap total ekspor Indonesia sehingga pergerakan harganya akan sangat menentukan.
Surplus tersebut lebih rendah dibandingkan September 2023 yang mencapai US$ 3,42 miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 42 bulan beruntun.
Jika memang akhirnya surplus maka hal itu akan menjadi pencapaian tersendiri. Surplus 42 bulan terakhir di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyamai pencapaian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surplus perdagangan pernah mencapai 42 bulan di era SBY yakni Oktober 2004 hingga Maret 2008.
Pencapaian tersebut adalah yang terpanjang dan terbaik dalam satu periode pemerintahan presiden pasca reformasi. Surplus ditopang oleh melambungnya harga komoditas di era booming komoditas pada 2010-2012.
Nilai ekspor Indonesia terus melandai sejalan dengan melemahnya ekonomi global. Meskipun dari nilai ekspor terjadi penurunan, namun dari volume, ekspor Indonesia masih menunjukkan peningkatan sebesar 7,29% selama periode Januari - September 2023. Volume ekspor unggulan Indonesia, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara, minyak hewani atau nabati, besi baja, dan juga nikel masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dari luar negeri, AS hari ini akan merilis Indeks Harga Produsen dan Penjualan Ritel. Begitu juga dengan China yang akan merilis Penjualan Ritel, Produksi Industri China dan Tingkat Pengangguran China.
Pertemuan Biden-Jinping, Biden-Jokowi
Diketahui pada Senin (13/11/2023) waktu AS, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pesan soal gencatan senjata di wilayah Gaza kepada Presiden Biden. Menurut Jokowi, AS juga bisa berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekejaman di Gaza sebagai akibat dari konflik Hamas-Israel.
Jokowi juga membahas peningkatan kerja sama strategis komprehensif dengan Biden dalam pertemuan tersebut. Jokowi dan Biden sepakat membawa tingkat kerja sama bilateral AS-RI ke level lebih tinggi lagi yakni strategis komprehensif. Biden pun berterima kasih kepada Jokowi atas kepemimpinan RI di ASEAN. Biden juga menggarisbawahi komitmen AS memperdalam kerja sama di Asia Tenggara dan dengan Indonesia.
Selain bertemu dengan Jokowi, orang nomor satu di AS akan bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping pada hari ini Rabu (15/11/2023) di KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco, California.
Biden dan Xi Jinping akan membahas beberapa elemen paling mendasar dari hubungan bilateral AS-China, termasuk pentingnya memperkuat jalur komunikasi terbuka, dan mengelola persaingan secara bertanggung jawab sehingga tidak mengarah ke konflik.
Biden juga akan meminta Xi untuk memulai kembali komunikasi militer-ke-militer antara kedua negara. Langkah ini diambil setelah Beijing menangguhkan komunikasi tersebut dan mengambil tindakan hukuman lainnya sebagai pembalasan atas jatuhnya pesawat China yang melintasi wilayah AS.
Washington meyakini bahwa itu adalah balon mata-mata. Namun, tuduhan tersebut dibantah oleh Beijing dan mengatakan bahwa itu adalah balon cuaca.
(saw/saw)