CNBC Indonesia Research

Xi Jinping Borong Emas Sepanjang 2023, Ternyata Gegara Ini

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
12 November 2023 12:55
Chinese President Xi Jinping. (REUTERS/FLORENCE LO)
Foto: (REUTERS/FLORENCE LO)

Jakarta, CNBC Indonesia - China terus memborong emas hingga kuartal III 2023. Premi harga emas dalam negeri China telah meningkat, mendorong arbitrase lintas batas dan menyedot investasi dari aset-aset lain.

China kini sedang berusaha melakukan nilai lindung despresiasi terhadap aset lainnya. Diketahui, properti di China kini sedang dilanda krisis dan turunnya daya beli properti.

Sementara itu, pasar saham dalam negeri (onshore stock market) merupakan salah satu pasar saham dengan kinerja terburuk di dunia sepanjang tahun ini, sehingga menyebabkan ekuitas tidak diinginkan oleh banyak orang (kecuali mungkin mereka yang mencari nilai atau mencari sinyal beli yang berlawanan).

Kontrol modal yang ketat menyebabkan banyak pasar aset luar negeri sulit diakses oleh publik.

Ekonomi China sedang disorot dunia karena belum mampu bangkit dari krisis properti serta dampak panjang dari pandemi Covid-19. Presiden Xi Jinping tengah mengupayakan ekonomi China agar bisa melaju lebih kencang melalui sejumlah stimulus, termasuk di bidang properti.

Hal ini menjadikan pasar emas dalam negeri China sebagai salah satu pilihan termudah.

Kemudian, permintaan emas global di luar perdagangan over-the-counter (OTC) turun 6% pada kuartal III 2023 karena pembelian oleh bank sentral tidak mencapai tingkat rekor tahun lalu dan konsumsi perhiasan menurun.

Pembelian emas oleh bank sentral mempertahankan laju yang bersejarah namun tidak mencapai rekor pada kuartal ketiga tahun 2022. Permintaan perhiasan sedikit melemah karena tingginya harga emas, sementara gambaran investasi beragam.

Permintaan emas (tidak termasuk OTC) di kuartal III 2023 meningkat 8% dari rata-rata lima tahunnya, namun melemah 6% secara tahunan (yoy) menjadi 1,147 ton. Termasuk arus OTC dan stok, total permintaan naik 6% secara tahunan (yoy) menjadi 1,267 ton.

Pembelian bersih bank sentral sebesar 337 ton merupakan kuartal terkuat ketiga dalam seri data World Gold Council (WGC), meskipun gagal menyamai angka luar biasa sebesar 459 ton pada kuartal III 2022. Namun, permintaan dari bank sentral secara year to date lebih tinggi 14% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai rekor 800 ton.

Pemborong berikutnya adalah bank sentral China sebesar 26,1 ton, Polandia sebesar 19,3 ton, Turki sebesar 7,7 ton dan terbesar lainnya ada India dengan 7,1 ton.

Cadangan emas China mencapai 2.191 ton pada akhir bulan September 2023, peningkatan sebesar 26,1 ton (mtm) dan memperpanjang kenaikan berturut-turut hingga 11 bulan.

World Gold Council (WGC)Foto: World Gold Council (WGC)

Dalam USD, porsi emas dalam total cadangan devisa China tetap sebesar 4%. Penambahan pembelian emas pada bulan September menjadikan pembelian emas yang dilaporkan PBoC pada kuartal III 2023 menjadi 78 ton, dan sejauh ini 181 ton pada tahun 2023.

Kemudian Polandia juga merupakan pembeli emas besar lainnya pada bulan September 2023, menambah 19,3 ton cadangannya.

Hingga saat ini, Bank Nasional Polandia telah membeli 105 ton emas, sejalan dengan rencana penambahan 100 ton ke cadangannya yang diumumkan Presiden Bank of Poland Adam Glapiński pada tahun 2021. Glapiński baru-baru ini mengindikasikan pembelian kemungkinan akan terus berlanjut.

Sementara Turki menambahkan 7,7 ton emas ke dalam kepemilikannya pada bulan September 2023 dan tampaknya kembali berupaya meningkatkan cadangannya.

Bank sentral Turki menjual 160 ton emas pada musim semi lalu tetapi kembali membeli pada kuartal III 2023. Menurut Dewan Emas Dunia, penjualan emas dalam jumlah besar pada awal tahun ini merupakan respons spesifik terhadap dinamika pasar lokal dan kemungkinan besar tidak mencerminkan perubahan dalam strategi emas jangka panjang bank sentral Turki.

Mereka menjual emas ke pasar lokal untuk memenuhi permintaan setelah pemerintah memberlakukan kuota impor dalam upaya memperbaiki neraca transaksi berjalannya. Negara ini mengalami defisit perdagangan yang signifikan.

Dan India membeli 7,1 ton emas pada bulan September 2023. Mereka membeli emas dalam jumlah kecil selama empat bulan sebelumnya, namun ini merupakan pembelian terbesar yang dilakukan oleh Reserve Bank of India sejak Juli 2022.

Terdapat beberapa cadangan emas di berbagai wilayah dunia.

Meski China terus menambah emas tetapi belum mampu menggeser Amerika Serikat (AS). Cadangan Emas di Amerika Serikat tetap tidak berubah sebesar 8133,5 ton pada kuartal III 2023 dari 8133,46 ton pada kuartal kedua tahun 2023. Cadangan Emas di Amerika Serikat rata-rata mencapai 8134,88 ton dari tahun 2000 hingga 2023, mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 8149,05 ton pada tahun 2023.

Cadangan emas China kini mencapai 2.191,5 ton per September 2023, naik drastis dibandingkan 1.948,3 ton per akhir Oktober 2022.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation