
Fed Buat RI Pesta, Sri Mulyani Cs Beri Kabar Penting Hari Ini

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street melanjutkan pesta dengan menguat pada Kamis waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia (3/11/2023). Kenaikan bursa ditopang oleh keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% serta melandainya imbal hasil US Treasury.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 1,7% ke posisi 33.839,08 yang menjadi kenaikan tertinggi sejak Juni tahun ini. Indeks S&P 500 terbang 1,89% ke 4.317,78 yang menjadi penguatan terbaik sejak April. Indeks Nasdag melambung 1,78% atau tertinggi sejak Juli 2023 ke posisi 13.294,19.
Seluruh atau 11 indeks S&P 500 menguat tajam kemarin dengan penguatan terbesar ada di sektor energi dan real estate. Penguatan kemarin memperpanjang tren positif Wall Street yang juga menguat pada tiga hari sebelumnya.
Dalam sepekan, indeks S&P sudah terbang 4,9%, indeks Dow Jones melambung 4,4% sementara Nasdaq melesat 5%.
Seperti diketahui, The Fed menahan suku bunga kemarin yang ikut menekan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ke 4,668%. Angka ini jauh lebihrendah dibandingkan akhir Oktober yang sempat menyentuh 5%.
Justin Burgin, vice president of equity research dari Ameriprise Financial, menjelaskan pernyataan Chairman Jerome Powell setelah rapat The Fed lebih dovish. Pelaku pasar bahkan kini semakin optimis jika siklus kenaikan suku bunga sudah berakhir.
Burgin menambahkan laporan keuangan perusahaan mungkin tidak sebaik proyeksi analis dan bisa membebani bursa. Namun, kinerja keuangan masih banyak yang tumbuh positif bahkan di atas ekspektasi yang mendorong bursa menguat.
"Pernyataan Powell adalah hal yang ingin didengar oleh semua orang. Fakta bahwa di kuartal IV semua berjalan sesuai keinginan pasar adalah hal yang baik," tutur Burgin dikutip dari Reuters.
(mae/mae)