CNBC Indonesia Research

Harta Prajogo Pangestu Rp 270 T, Jadi Orang Terkaya Ke-4 RI

Riset, CNBC Indonesia
31 October 2023 06:25
Prajogo Pangestu. (Dok: Forbes)
Foto: Prajogo Pangestu. (Dok: Forbes)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan taipan RI Prajogo Pangestu melonjak tinggi seiring kenaikan fantastis saham-saham emiten miliknya.

Menurut data The Real-Time Billionaires dari Forbes, harta Prajogo Pangestu tercatat mencapai US$17 miliar atau setara dengan Rp270,03 triliun (asumsi kurs Rp15.884/US$) per 30 Oktober 2023. Jumlah tersebut naik US$1,3 miliar (Rp20,65 triliun) dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara, apabila dibandingkan dengan posisi pada 2022 yang sebesar US$5,6 miliar (Rp88,95 triliun), harta Prajogo kini sudah bertambah hingga Rp181,08 triliun. Sekarang, Prajogo telah menyalip Sri Prakash Lohia yang sebelumnya menyandang status orang terkaya ke-4 di Indonesia.

Data Forbes menunjukkan Low Tuck Kwong ada di peringkat pertama dengan kekayaan US$ 24, 4milairdisusul dengan R Budi Hartono (US$ 23,8 miliar), Michael Hartono (US$ 22,7 milair) dan Prajogo Pangestu.

Pundi-pundi kekayaan Prajogo Pangestu melambung tinggi terutama berkat apresiasi harga yang luar biasa di empat emitennya yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), terutama dua emiten yang baru saja dia bawa manggung di 2023, yakni emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan emiten batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Harga saham BREN sudah meroket multibagger hingga 476,92% ke Rp4.500/saham sejak debut pada 9 Oktober 2023, menjadikannya sebagai salah satu top gainers di 2023.

Kemudian, saham CUAN, yang melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) pada 8 Maret 2023, sukses meroket 2.263,6% sejak debut. Saham CUAN merupakan saham dengan kinerja terbaik di 2023.

Saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan emiten petrokimia Prajogo PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga sukses tumbuh positif sejak awal tahun (YtD), masing-masing melompat 33,11% dan 9,73%.

Tentang Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu bisa dianggap sebagai salah satu taipan yang meniti karir dari bawah. Putra seorang pedagang karet ini, hanya bisa mengenyam pendidikan tingkat menengah pertama karena keterbatasan ekonomi keluarganya.

Di Kalimantan Prajogo mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.

Di sela-sela pekerjaan itu, Prajogo bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray. Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo lantas memutuskan bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Grup.

Lantaran etos kerja yang tinggi, Prajogo pun berhasil mendapatkan jabatan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun mengabdi pada grup yang menaunginya tersebut.

Hanya setahun saja Prajogo menjabat sebagai GM Djajanti Group. Ia putuskan resign dan membeli sebuah perusahaan yang sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo meminjam sejumlah dana pada sebuah bank untuk membeli perusahaan kayu ini. Hebatnya, ia dapat mengembalikan pinjaman tersebut hanya dalam kurun waktu satu tahun. Perusahaan inilah yang kemudian berubah nama menjadi PT Barito Pacific. Pada masa orde baru, perusahaan ini maju pesat menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia.

Namun kesuksesan ini tidak menghentikan langkah Prajogo untuk terus berkembang. Selanjutnya, ia melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri Petrichemical Center dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk.

Perusahaannya Barito Pacific Timber telah melakukan go public pada tahun 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.

Pada 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di BEI. Pada 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021.

Pada 2023, seperti disinggung di atas, Prajogo membawa dua perusahaannya, CUAN dan BREN, melantai di bursa RI.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation