
RI Terancam Krisis Pangan, Ini Rencana Anies-Prabowo-Ganjar

- Swasembada pangan menjadi salah satu prioritas yang bakal digencarkan oleh capres-cawapres RI pada perhelatan pemilu 2024.
- Swasembada pangan menjadi angan dan cita-cita bangsa yang belum tercapai hingga kini karena alih fungsi lahan terus meningkat serta profesi petani menyusut.
- Oleh karena itu, CNBC Indonesia Research merangkum beberapa program serta janji-janji yang bakal dilakukan oleh capres-cawapres RI apabila terpilih.
Jakarta, CNBC Indonesia - Swasembada pangan menjadi salah satu prioritas dari berbagai program yang bakal digencarkan ketiga bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacapres) yang akan melaju pada kontestasi pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.
Bacapres dan bacawapres yang akan maju ke pemilihan presiden (pilpres) 2024 sudah lengkap. Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto akan menggandeng Gibran Rakabuming Raka.
Bacapres dari PDI-Perjuangan Ganjar Pranowo akan maju bersama Mahfud MD. Sementara itu, Anies Baswedan yang didukung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa akan maju bersama Muhaimin Iskandar.
Swasembada pangan berarti suatu negara sudah bisa memproduksi cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya sendiri tanpa perlu mengimpor sejumlah besar makanan.
Namun, faktanya hingga saat ini Indonesia belum bisa mencapai swasembada pangan kendati mendapat julukan negeri yang kaya akan sumber daya alam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), untuk pemenuhan kebutuhan makanan pokok masyarakat Indonesia saja yaitu beras, pemerintah masih tetap perlu impor sebanyak 1,79 juta ton pada sepanjang Januari - September 2023.
Sementara, produksi pada periode Januari-September 2023, produksi beras nasional diprediksi turun 0,22% menjadi 26,11 juta ton dari 26,17 juta ton pada periode sama tahun sebelumnya.
BPS juga mencatat, produksi beras nasional tahun ini bakal susut sampai 2,05%. Dari 31,54 juta ton tahun 2022 ke 30,90 juta ton tahun ini.
Demikian hasil angka sementara prediksi produksi beras BPS. Di mana, produksi beras nasional pada periode Oktober-Desember 2023 diprediksi turun 10,92% dari 5,37 juta ton pada periode sama tahun lalu jadi 4,78 juta ton.
Saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023 pada Senin (11/9/2023) BPS memprediksi akan terjadi defisit beras di dalam negeri sebanyak 0,09 juta ton di bulan September dan 0,27 juta ton di bulan Oktober 2023. Di mana, produksi beras di dalam negeri ditaksir hanya sebanyak 2,46 dan 2,28 juta ton, sementara konsumsi diperkirakan sebanyak 2,55 juta ton per bulan.
BPS memperkirakan dalam beberapa bulan ke depan hingga awal tahun 2024, produksi beras akan memasuki level terendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Produksi beras nasional yang makin menyusut sementara kebutuhan konsumsi lebih tinggi akan berdampak pada impor yang makin meningkat untuk memenuhi kebutuhan beras domestik. Oleh karena itulah hingga kini kita masih menjadi net-importir beras serta masih belum bisa menjadi swasembada pangan.
Itu baru dari beras saja, belum lagi dengan produk pangan lainnya mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, hingga produk hewani. Hanya saja, perlu digaribawahi walau negara sudah bisa swasembada pangan, tak berarti tidak impor sama sekali, impor masih bisa dilakukan hanya saja dalam porsi kecil atau jika kondisi negara tak mampu memproduksi produk pangan tersebut.
Tak hanya itu, masalah kenapa Indonesia belum bisa menjadi swasembada pangan disinyalir karena alih fungsi lahan yang terus terjadi akibat pertumbuhan penduduk yang lebih tinggi, serta jumlah profesi petani yang semakin turun.
Menurut BPS luas lahan baku sawah nasional kian menyusut, diketahui pada 2008 luas lahan sebesar 8,07 juta hektar (ha), terbaru pada 2019 angkanya menyusut menjadi 7,46 juta ha. Bahkan pada 2023 ini, luas panen padi kebanyakan hanya terkonsentarsi di pulau Jawa dan Sumatera.
![]() Rilis berita resmi BPS, Senin (16/10/2023). (BPS Statistics) |
Alih fungsi lahan ini potensi bisa terjadi terus menerus apabila tidak di regulasi baik oleh pemerintah. Pasalnya, pertumbuhan penduduk Indonesia pada 2023 yang sudah menembus 278 juta jiwa mayoritas merupakan usia produktif yang membutuhkan tempat tinggal, pemukiman, industri, dan lainnya.
Selain itu, profesi petani dari tahun ke tahun kian menyusut akibat generasi muda kini tak terlalu tertarik dengan profesi tersebut. Pasalnya, rata-rata upah di sektor pertanian merupakan yang terendah dibanding sektor lainnya, data BPS per Juli 2023 sebesar Rp68.740 per hari atau berkisar Rp2 juta per bulan.
Beralih kepada masalah swasembada pangan yang hingga kini masih menjadi angan dan tujuan bangsa kita. Lantas bagaimana program para capres beserta cawapres untuk mencapai tujuan tersebut?
Berdasarkan hasil temuan tim riset CNBC Indonesia dari pidato capres-cawapres di berbagai acara, serta visi misi dan beberapa program kerja yang dipaparkan, kami merangkum beberapa janji-janji yang khusus di bidang pangan, yakni sebagai berikut :
Prabowo - Gibran
Melansir dari visi dan delapan misi ASTA CITA yang sudah dikeluarkan capres - cawapres, Prabowo dan Gibran menyebutkan satu komitmen sebagai misi di bidang pangan yakni memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Pada kesempatan sebelumnya, Prabowo juga pernah memberikan pidato terkait eksplorasi rawa-rawa sebagai lumbung pangan dan energi, alih-alih hutan pada deklarasi Partai Gelora, Sabtu (2/9/2023).
Dalam pidato sambutannya, menurut Prabowo untuk menopang ketahanan pangan, jika dirinya terpilih menjadi presiden, maka akan mengeksplorasi rawa-rawa, bukan hutan, menjadi lumbung pangan. Langkah ini diambil agar tidak ada lagi sorotan soal merusak hutan demi kebutuhan pangan.
"Kita punya 24 juta hektare rawa. Negara asing tidak bisa lagi ngomong kita merusak hutan. Ini rawa! Sumber airnya tidak akan habis. Kita akan gunakan untuk menghasilkan lumbung-lumbung pangan di rawa-rawa," ujar Prabowo.
Secara lebih rinci program di bidang pangan Prabowo-Gibran sebagai berikut :
Ganjar - Mahfud
Selanjutnya, pada pasangan capres - cawapres Ganjar - Mahfud ada lima janji yang disampaikan pada visi dan misi, serta program kerja yang bertema "Menuju Indonesia Unggul" dalam mencapai Kedaulatan Pangan, diantaranya sebagai berikut :
Anies - Cak Imin
Terakhir, pada pasangan Anies dan Cak Imin ada sejumlah janji beserta program kerja yang potensi digiatkan untuk mencapai swasembada pangan diantaranya sebagai berikut :
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)