
Pak Jokowi Ada Kabar Baik! Hilirisasi Mulai Kuasai Investasi

- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada kuartal III-2023 sebesar Rp 374,4 triliun.
- Maka sepanjang berjalannya tahun 2023 (Januari-September) realisasi investasi mencapai angka Rp 1.053,1 Triliun.
- Sektor Hilirisasi kerap disebut 'primadona' dalam investasi tahun ini.
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada kuartal III-2023 sebesar Rp 374,4 triliun. Realisasi ini tumbuh 21.95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan tumbuh 7% dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq).
Dari realisasi tersebut, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 196,2 triliun (52,4%) tumbuh 16,2% secara yoy dan 5,3% secara qoq.Sisanya adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 178,2 triliun (47,6%), tumbuh 28,2% yoy dan qoq 9%.
Dibagi berdasarkan kewilayahan, maka porsi terbesar masih berada di luar pulau luar Jawa dengan 51% atau Rp 190,9 triliun dan Jawa 49% atau Rp 183,5 triliun. Maka, Sepanjang Triwulan III 2023 Investasi Menyerap (TKI) mencapai 516.467 orang.
Untuk kuartal III-2023 ini, terdapat lima besar sektor yang paling diminati, apa saja sektor tersebut?
Jika dilihat secara terpisah, realisasi PMA dan PMDN terbesar ada di sektor yang berbeda. Dari sisi PMA, asing lebih senang investasi di Industri logam, barang loga, bukan mesin dan peralatannya angkanya mencapai US$ 3.3 Miliar atau 24,5% dari total investasi. Sementara dari PMND sektor yang diminati adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 24,8 Triliun atau 13,9%.
Dari sisi lokasi terbesar realisasi investasi, untuk PMA terbesar masih di Jawa Barat dengan realisasi mencapai US$ 1,8 Miliar atau 13,7%. Sementara DKI Jakarta menempati posisi pertama lokasi PMDN dengan nilai investasi mencapai Rp 34,2 Triliun.
Selain itu, dari sisi negara yang 'doyan' investasi di Indonesia masih Singapura dengan total investasi pada kuartal III-2023 ini mencapai US$ 4,4 Miliar. Selain Negeri Singa, ada empat negara lain, siapa saja? Berikut rinciannya.
Maka sepanjang berjalannya tahun 2023 (Januari-September) realisasi investasi mencapai angka Rp 1.053,1 Triliun. Dengan catatan angka ini tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan. Jika dirincikan lagi total PMA mencapai Rp 559,6 Triliun (53,1%) dan total PMDM mencapai Rp 493,5 Triliun (46,9%).
Sepanjang tahun berjalan ini investasi luar pulau jawa menempati proporsi terbesar yakni mencapai Rp 545,8 Triliun (51,8%), sementara untuk pulau Jawa mencapai Rp 507,3 Triliun (48,2%). Dengan total penyerapan TKI menembus angka 1.365.648 orang sepanjang Januari-September.
Untuk investor asing pada Januari-September 2023, Singapura dengan investasi menembus US$ 12,1 miliar disusul degan China (US$ 5,6 miliar), Hongkong (US$ 5,2 miliar), Jepang (US$3,3 miliar), dan Amerika Serikat (US$2,4 miliar).
Komposisi tersebut berbanding terbalik dibandingkan Januari-September 2022 yakni Singapura, China, Hongkong, Jepang, dan Malaysia.
Hilirisasi Masih Menjadi Fokus Utama
Hingga kuartal III-2023 ini, hilirisasi tampak menjadi primadona investor. Pemerintah Indonesia saat ini memang tengah fokus untuk terus meningkatkan kinerja sektor industri manufaktur karena menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, salah satu kebijakan strategis yang tetap dijalankan adalah hilirisasi industri.
Bagaimana tidak, pemerintah menilai bahwa multiplier effect atau dampak berganda dari aktivitas hilirisasi industri yang telah terbukti nyata, antara lain adalah meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di tanah air, menghasilkan devisa besar dari ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.
BKPM juga mengungkapkan bahwa pada kuartal III-2023 ini total nilai investasi realisasi hilirisasi mencapai Rp 114,6 triliun atau 30,6% dari total realisasi investasi kuartal III-2023.
Secara kumulatif, total Nilai realisasi hilirisasi menembus Rp 266,0 triliun pada Januari-September 2023. Nilai tersebut setara dengan 25,3% dari total Realisasi investasi Januari - September 2023.
Sebagai catatan, hilirisasi merupakan salah satu ambisi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semakin tingginya realisasi investasi di sektor hilirisasi menunjukkan ambisi besar Jokowi mulai membuahkan hasil.
Sementara jika menilik data Januari-September 2023, total nilai realisasi hilirisasi mencapai Rp 266 Triliun atau 25,3% dari total realisasi investasi sepanjang periode tersebut.
Sebagaimana diketahui, Setelah bertahun-tahun lamanya Indonesia bergantung pada ekspor komoditas dalam bentuk bahan mentah, ketergantungan tersebut menyebabkan Indonesia mengalami defisit transaksi berjalan yang tinggi ketika harga komoditas jatuh.
Sebelumnya investasi juga belum merata, sebagian besar penanaman modal asing (PMA) masih terkonsentasi di Pulau Jawa. Saat ini, sektor hilirisasi menjadi kontributor utama dalam peningkatan investasi asing.
Secara spasial, hilirisasi juga mendorong investasi lebih berkualitas dan mendorong industrialisasi di Indonesia Timur. Ekonomi daerah mampu tumbuh lebih tinggi pasca penerapan kebijakan hilirisasi.
Sebagai catatan, dalam investasi tentu ada take and give. Indonesia akan memprioritaskan investor yang mau turut membantu memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam mengelola sumber daya mineral. Harus ada transfer teknologi, hingga mendidik tenaga kerja lokal,
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)