Newsletter

Suku Bunga Naik di Tahun Politik, RI Menarik Buat Investor?

Putra, CNBC Indonesia
20 October 2023 06:00
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023.
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan Gubernur Bulanan Bulan Oktober 2023. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Pelaku pasar mesti mempertimbangkan sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan IHSG, rupiah, dan SBN hari ini. Dari luar negeri sentimen akan datang dari ambruknya Wall Street serta pidato Powell. Sementara itu, dari dalam negeri pasar akan menghitung dampak kenaikan suku bunga Bank Indonesia serta laporan realisasi investasi kuartal III-2023.

Ambruknya Wall Street selama dua hari beruntun dikhawatirkan bisa menjalar ke pasar Indonesia. Terlebih, pelemahan dalam dua hari cukup tajam.

Keputusan Bank Indonesia (BI)
BI secara mengejutkan mengerek suku bunga acuan mereka menjadi 6,00%. Ini adalah kenaikan pertama sejak Januari 2023 atau dalam sembilan bulan terakhir. 


Sebelumnya, polling yang dilakukan CNBC Indonesia terhadap 14 instansi/lembaga, 13 di antaranya berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunganya, sedangkan satu lembaga memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) menjadi 6,0%.

Faktor terbesar perubahan kebijakan ini adalah situasi dunia yang sangat tidak pasti, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo. Perry bilang, terdapat lima perubahan signifikan.

Pertama, pertumbuhan ekonomi global melambat dan divergensi pertumbuhan semakin lebar. Kedua, ketegangan geopolitik mempengaruhi harga minyak dan pangan, memperlambat inflasi. Ketiga, suku bunga AS diperkirakan akan tinggi dalam jangka panjang, dengan ketidakpastian tinggi.
Keempat, kenaikan suku bunga global, termasuk obligasi pemerintah. Kelima, dolar AS menguat, melemahkan mata uang negara lain, termasuk rupiah.

Perry Warjiyo pun kembali mengeluarkan 'jamu pahit' dan 'jamu manis' untuk menjaga stabilitas rupiah, inflasi, serta ekonomi domestik. Jamu pahitnya berupa kenaikan suku bunga acuan untuk menjaga inflasi rendah.

Sementara, jamu manis yang Perry maksud, di antaranya kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) untuk mendorong kredit sektor prioritas.

Kemudian, pelonggaran rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk perbankan; lanjutan kebijakan Down Payment (DP) 0% untuk properti hingga 2024; uang muka kredit pembiayaan bermotor minimal 0% untuk kendaraan baru hingga 2024.

Menyoal mata uang garuda, Perry menyebut, pelemahan rupiah disebabkan oleh investor yang lebih memilih dolar AS karena tingginya suku bunga di negara maju, terutama AS. Hal ini membuat aliran modal keluar dari pasar negara berkembang dan memperkuat dolar AS.

Seperti disebutkan di atas, BI menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas rupiah dan mengatasi inflasi barang impor yang dapat mempengaruhi target inflasi. Tujuannya adalah menjaga inflasi tetap dalam sasaran yang ditetapkan.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro, menjelaskan BI perlu melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps saat ini untuk menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas nilai tukar, dengan sinyal untuk melakukan pengetatan lebih lanjut bila diperlukan.

"Sejarah pasar keuangan mengingatkan kita bahwa bank sentral yang berada behind the curve dapat menjadi sasaran para pelaku pasar obligasi dan valuta asing, yang tindakan kolektifnya mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar daripada yang diantisipasi oleh banyak pembuat kebijakan saat ini," papar Satria dalam catatannya.

Putera Satria adalah satu-satunya ekonom yang memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuan 6% pada rapat Oktober ini. Setelah BI mengerek suku bunganya, Satria menanggapi perihal pelemahan rupiah. Dia menilai pergerakan rupiah dibayangi oleh spekulan.

Dia mengungkapkan pelemahan mata uang akibat meningkatnya permintaan valuta asing dari importir lokal cenderung terjadi secara bertahap sepanjang hari.

Namun, pergerakan harga yang tajam di pasar spot dan NDF rupiah pada Kamis menunjukkan adanya tindakan spekulatif dari para pedagang valas dan obligasi, yang mungkin telah membuka posisi short karena selisih imbal hasil (yield-spread) Indonesia yang sangat tipis dibandingkan dengan suku bunga global.

"Kenaikan suku bunga Bank Indonesia hari ini [Kamis] mengisyaratkan niat untuk memukul keras para spekulan tersebut," paparnya.

Kenaikan suku bunga di satu sisi bisa menarik dana asing untuk kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia, termasuk rupiah dan SBN. Namun, kenaikan suku bunga juga bisa membuat IHSG merah karena ada dampak negatif ke ekonomi Indonesia.

Kenaikan suku bunga bisa menahan laju kredit dan konsumsi Indonesia sehingga pada ujungnya bisa menekan pendapatan perusahaan. Sejumlah emiten bahkan bisa terkena imbas langsung dari kenaikan suku bunga. Di antaranya adalah sektor perbankan, teknologi, real estate/properti. dan consumer goods.

Realisasi Investasi Kuartal III-2023
Hari ini, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan memaparkan realisasi investasi kuartal III-2023 pada pukul 10.00 WIB.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM mengumumkan realisasi investasi sebesar Rp349 triiiun pada kuartal II-2023. Realisasi tersebut tumbuh 15,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) dan 6,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq).

Rinciannya, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp186,3 triliun (53,3%), tumbuh 14,2% secara yoy dan 5,2% secara qoq. Sisanya adalah penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 163,5 triliun (46,7%), tumbuh 17,6% yoy dan qoq 7,6%.

Realisasi kuartal III-2023 akan menjadi gambaran seperti apa investor melihat Indonesia menjelang tahun politik. Menarik disimak apakah investor lokal dan asing sudah mulai wait and see atau justru tetap meningkatkan investasi.

Seperti diketahui, suhu politik RI memanas dalam sebulan terakhir menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dua kandidat sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), kemarin, untuk maju dalam pilpres 2024 yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kini tinggal capres Prabowo Subianto yang belum mengumumkan cawapresnya dan mendaftar ke KPU. Batas pendaftaran adalah 25 Oktober 2023.

Perang dan Pidato Powell
Perang Israel vs Hamas akan tetap menjadi sentimen bagi pelaku pasar. Terlebih, eskalasi perang sepertinya bisa meluas dan perang bisa berlangsung lama. Dalam perkembangan terbaru, 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan jika perang Israel vs Hamas akan berlangsung lama.

"Ini akan menjadi perang yang lama dan kami membutuhkan dukungan anda," tutur Netanyahu saat bertemu dengan PM Inggris Rishi Sunak, dikutip dari CNBC International.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sissi sepakat untuk membuka bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Lebih dari 100 truk pengangkut bantuan menunggu di dekat perbatasan Gaza-Mesir pada Kamis. Mereka masih menunggu untuk memasuki Gaza, meskipun bantuan diperkirakan tidak akan masuk sebelum hari Jumat.

Awalnya hanya 20 truk yang mendapat lampu hijau untuk dilewati dan para pengkritik menyebutnya sebagai "setetes air di lautan".

"Sebelum perang pecah pada tanggal 7 Oktober, sekitar 100 truk yang membawa bantuan akan memasuki Gaza setiap hari," menurut PBB.

PBB telah mendesak Israel untuk mencegah "bencana kemanusiaan" di Gaza dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk. Namun masih belum jelas apakah dan kapan bantuan tersebut akan diizinkan masuk.

Sentimen lain dari luar negeri adalah pidato Powell. Pernyataan Powell memang dinilai lebih dovish tetapi dia tetap menegaskan adanya potensi kenaikan suku bunga di masa depan jika inflasi AS belum juga bergerak ke arah target The Fed yakni 2%.

Powell dalam pidatonya di acara Economic Outlook di Economic Club of New York (ECNY) Luncheon, New York, Kamis (19/10/2023) mengatakan inflasi dan ekonomi masih terlalu tinggi. Namun, tingginya imbal hasil US Treasury akan membuat ekonomi AS mendingin.

Pernyataan ini mengisyaratkan jika The Fed akan menahan suku bunga acuan pada pertemuan mendatang meskipun tetap menekankan adanya potensi kenaikan di masa depan jika ekonomi dan inflasi AS masih panas.

"Inflasi terlalu tinggi dan butuh beberapa bulan untuk membuat keyakinan bahawa inflasi melandai bergerak sesuai target kami. Kita tidak tahu kapan inflasi akan melandai dalam beberapa kuartal ke depan. Jalan untuk menuju ke sana (inflasi rendah) mungkin akan penuh riak dan butuh waktu. Namun, kami tetap berkomitmen untuk membawa inflasi ke 2%," tutur Powell, dalam pidatonya, dikutip dari situs The Fed.

Pelaku pasar pun menerjemahkan pernyataan Powell sebagai nada yang lebih dovish. The fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di kisaran saat ini 5,25-5,500% pada November mendatang tetapi membuka kenaikan pada Desember jika ekonomi dan inflasi AS masih tinggi.
Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 7,8 % pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November mendatang. Angka ini  turun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 11,5%.

 

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular