
IHSG & Rupiah dalam Kepungan Israel-Hamas & Kandidat Cawapres

Sejumlah sentimen, baik rilis data ekonomi makro hingga politik, akan mewarnai pergerakan pasar hari ini. Sentimen
Data ekonomi yang akan dirilis mulai dari data tingkat pengangguran Inggris periode September 2023, hingga data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) periode September 2023.
Investor juga akan mendapatkan informasi terkini mengenai pasar perumahan Negeri Paman Sam, termasuk perumahan baru di bulan September dan penjualan rumah yang sudah ada, serta Indeks Pasar Perumahan versi National Association of Home Builders (NAHB) untuk Oktober.
Kembali hijaunya Wall Street diharapkan mampu menular kepada bursa Asia, termasuk Indonesia. Melesatnyas aham-saham teknologi di bursa AS juga diharapkan bisa berimbas ke emiten teknologi Indonesia.
Perang Israel-Hamas dan Dampaknya
Di luar data ekonomi, pelaku pasar juga masih akan menunggu kelanjutan perang Hamas vs Israel.
Pelaku pasar mengkhawatirkan perang akan memanas dan meluas sehingga akan berdampak besar ke ekonomi global, terutama dalam bentuk kenaikan harga minyak mentah. Harga minyak brent sudah terbang 5% sepekan, sedangkan minyak WTI juga melesat 4,2%.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan perang Palestina dan Israel yang terus berlanjut dikhawatirkan akan berpengaruh pada pasokan minyak mentah global. Terlebih apabila negara besar seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, hingga Iran ikut terlibat.
Hal ini kemudian bisa berimbas pada harga minyak dunia dan berlanjut ke harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.
"Masalahnya itu di logistik ya, logistik dan asuransi. Kalau di sana agak jauh kan ya, kalau dia terganggu di sana ya bisa naik. Tapi emang sekarang naik kan belum banget, tapi kalau nanti AS udah masuk, itu baru mulai naik. Kalau Iran sudah masuk, Saudi masuk, ya berdampak bisa besar. Tapi sekarang ya masih gak tahu larinya kemana," kata Tutuka di Gedung Kementerian ESDM, Senin (16/10/2023).
Oleh sebab itu, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam merespon perang yang belum diketahui kapan berakhirnya tersebut. Sehingga, diharapkan tidak berimbas pada penyediaan BBM nasional.
Misalnya dengan mencari sumber pasokan minyak mentah dari beberapa negara lain. Mengingat, pasokan minyak mentah RI selama ini terbesar berasal dari Arab Saudi dan Nigeria.
"Banyak sih yang lain ada, tapi sebagian besar dari Saudi dan Nigeria. Ya kita buka ya yang ada kita just, kalau ada masalah ini kita ambil dari mana dan sebagainya, tapi pasokan energi harus terpenuhi, energy priority harus terpenuhi dan dapat terjangkau oleh masyarakat, affordability," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyinggung soal potensi naiknya harga minyak mentah dunia yang bakal berimbas BBM Nasional. Hal tersebut seiring kekhawatiran gangguan pasokan global karena berlarutnya konflik antara kelompok Hamas Palestina dengan Israel.
Jokowi membeberkan, tantangan yang akan dihadapi calon pemimpin selanjutnya akan semakin kompleks. Pasalnya, belum usai konflik Rusia-Ukraina yang berdampak pada krisis pangan, kini dunia dihantui kekhawatiran melonjaknya harga energi imbas perang Palestina-Israel.
"Harga pangan itu menjadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik gara-gara perang Palestina dan Israel," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo beberapa hari lalu.
Menurut Jokowi naiknya harga komoditas energi global tentunya bakal berdampak pada penyesuaian harga produk BBM dalam negeri, baik itu non subsidi seperti Pertamax dan BBM subsidi seperti Pertalite.
"Harga energi itu artinya bensin Pertamax, Pertalite. Saya tidak ingin nakut-nakutin tapi bisa kejadian kalau perang gak selesai pasti harga BBM global pasti akan naik," katanya.
Selain harga energi, Jokowi juga mengingatkan adanya ancaman baru seperti perubahan iklim yang sudah nyata dan dirasakan semua negara di dunia termasuk Indonesia. Misalnya seperti fenomena El Nino atau kemarau berkepanjangan.
"Kemarin kira-kira baru 3-4 bulan panas begitu menyengat di seluruh dunia sebagian besar kena termasuk kita kena El Nino. Bukan hanya panas saja tapi itu mempengaruhi produksi pangan kita," ujarnya.
Saat ini, lebih dari satu juta warga Gaza telah meninggalkan rumah mereka. Hal ini terjadi saat Israel masih terus menyerang dan memblokade wilayah itu dalam operasinya melawan penguasa Gaza, Hamas.
Sebelumnya, Israel menyatakan perang terhadap Hamas tersebut sehari setelah gelombang pejuangnya menerobos perbatasan pada tanggal 7 Oktober. Sejak akhir pekan,Israel telah memerintahkan warga Gaza untuk mengungsi ke wilayah Selatan karena serangan akan terus dilakukan.
Antara Putusan MK dan Peluang Gibran
Kendati tidak berdampak langsung ke pasar, dampak pemberitaan mengenai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan uji materi terkait batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diajukan mahasiswa Universitas Surakarta akan tetap menjadi perhatian investor. Ini lantaran kontestasi pemilihan umum (pemilu) kian dekat.
Dua calon presiden yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto juga belum mengumumkan siapa calon wakil presiden. Pemilihan capres-cawapres ini akan memberi gambaran seperti apa peluang masing-masing capres dan kebijakan mereka jika terpilih. Satu-satunya capres cawapres yang sudah mengumumkan pasangannya adalah Anies Baswedan yang akan maju bersama Muhaimin Iskandar.
Capres dan Cawapres sudah harus mendaftarkan diri pada 19-25 Oktober 2023. Artinya, tenggak waktu makin dekat sehingga pembicaraan siapa cawapres akan semakin kencang.
Pada Senin (16/10), terkait uji materi tersebut, MK memutuskan batas capres-cawapres tetap 40 tahun, kecuali sudah berpengalaman sebagai kepala daerah.
Dengan begitu, peluang untuk Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, yang juga merupakan putra sulung Presiden RI Jokowi untuk dicalonkan sebagai cawapres terbuka lebar.
Seperti diketahui, belakangan terus mengemuka wacana pencalonan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden. Bahkan, putusan MK ini dikatakan bisa menjadi game changer dalam pencalonan capres dan cawapres yang akan dibuka pendaftarannya pada Kamis, (19/10) pekan ini.
Nama Gibran sendiri banyak menyedot perhatian publik, dan dinanti keputusan politiknya. Apakah dirinya akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden yang diusung partainya saat ini, yakni PDI Perjuangan, atau justru bersedia dicalonkan menjadi cawapres untuk mendampingi capres dari partai Gerindra Prabowo Subianto.
Impor Lesu, Ekonomi RI Lesu?
Indonesia mencatatkan surplus US$3,42 miliar pada September 2023, atau lebih tinggi dibandingkan pada Agustus 2023 yang tercatat US$ 3,12 miliar. Namun, surplus yang membengkak justru lebih banyak mengabarkan berita negatif dari pada positif.
Nilai ekspor Indonesia September 2023 mencapai US$20,76 miliar atau turun 5,63% (mtm) dan jeblok 16,17 % (yoy). Nilai impor Indonesia tercatat US$17,34 miliar, turun 8,15% (mtm) dan jeblok 12,45% (yoy).
Secara bulanan, penurunan impor terjadi pada semua kelompok penggunaan baik konsumsi, barang modal, dan bahan baku/penolong. Secara tahunan, impor barang modal jeblok 14,8% dan bahan baku/penolong juga anjlok 10%.
Penurunan impor barang modal dan bahan baku ini terbilang tak biasa mengingat impor kedua jenis barang biasanya melesat pada September-Desember.
Kondisi ini bisa menandai jika produsen akan menahan produksi sehingga investasi bisa melemah atau melihat jika konsumsi akan melandai.
Penurunan impor barang konsumsi (mtm) juga bisa mencerminkan jika konsumen sudah mulai menahan belanjanya.
Pelemahan ekspor impor juga tercermin dari aktivitas manufaktur Indonesia melandai pada September 2023. Untuk periode September 2023, PMI manufaktur Indonesia ada di angka 52,3. Indeks jauh lebih rendah dibandingkan pada Agustus 2023 yang tercatat di 53,9. Indeks PMI pada September adalah yang terendah dalam empat bulan terakhir.