IPO WATCH

IPO UDNG Sudah Mahal, Masuk Papan Akselerasi Pula!

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
12 October 2023 11:35
Ilustrasi IHSG
Foto: pexels/Burak The Weekender
  •  Harga IPO yang ditawarkan UDNG overvalued, dimana PBV mendekati 3 dan PER di sekitar 60
  •  IPO UDNG masuk dalam papan akselerasi
  •  Target ekspor komoditas udang Indonesia sebesar US$4,3 miliar pada tahun 2024.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor barang konsumen primer akan kedatangan penghuni baru yakni PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga penawaran berada di Rp90 hingga Rp100 per lembar saham. Penawaran umum dilaksanakan pada 23 hingga 26 Oktober 2023. Penjatahan efek dilakukan 26 Oktober 2023 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 27 Oktober 2023. Perseroan akan listing pada 30 Oktober 2023.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 5 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp45 miliar hingga Rp50 miliar. Market cap setara dengan Rp157,5 miliar hingga Rp175 miliar.

Penjamin emisi IPO UDNG adalah MNC Sekuritas dan Valbury Sekuritas Indonesia. IPO UDNG tercatat dalam papan akselerasi. Menariknya ada bonus waran dengan rasio 5:4, dimana setiap pembelian 5 saham baru UDNG akan mendapatkan gratis 4 waran.

Bisnis

Kegiatan usaha Perseroan di industri Pembesaran Crustacea Air Payau khususnya adalah Tambak untuk budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei). Perseroan saat ini bergerak dalam bidang budidaya udang vannamie di daerah Bangka Selatan, provinsi Bangka Belitung.

Saat ini Aset utama Perseroan terdiri dari 10 kolam/tambak udang intensif, 4 kolam/tambak udang super intensif, 3 kolam tendon, 4 kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), serta peralatan pendukung seperti aerator (kincir air), pompa, dan lain-lain.

Kinerja Keuangan

Pada laporan keuangan per 31 Desember 2022, Perseroan masih membukukan kerugian karena turunnya penjualan, ditambah kenaikan beban pokok penjualan yang menyebabkan turunnya margin Perseroan. Margin per 31 Desember 2022 Perseroan hanya mencatatkan sebesar 14,81%, sedangkan per 31 Desember 2021 Perseroan mampu mencetak 28,26%.

Dapat terlihat pada laporan keuangan 30 April 2022 Perseroan mencatatkan kerugian, namun per 30 April 2023 Perseroan mampu mencetak laba sebesar Rp1,6 miliar yang berasal dari lonjakan penjualan yang signifikan sebesar 220% menjadi Rp3,8 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,2 miliar. Pada tahun 2023 Perseroan juga mampu melakukan efisiensi biaya, dapat terlihat pada margin per 30 April 2023 Perseroan mampu mencatat sebesar 51,93%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya justru tidak mampu mencetak margin positif.

Adapun pendapatan Perseroan 100% berasal dari kontribusi penjualan udang. Sementara segmen penjualan HDPE dan mesin tidak lagi berkontribusi terhadap total penjualan sejak 2022.

Rasio Keuangan

Harga IPO yang ditawarkan PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) dapat terbilang overvalued alias mahal. PBV yang ditawarkan hampir 3 kali lebih mahal.

Dengan melakukan analisis perbandingan sektoral, valuasi UDNG dikatakan sangat mahal yakni PER 61,7 kali hingga 68,5 kali. Sedangkan rata-rata Price Earning Ratio (PER) untuk industri tambak dan budidaya udang berada di PER 23 kali, sehingga PER UDNG sangat overvalued.

Dalam menghasilkan margin per 30 April 2023, Perseroan mencatatkan margin yang besar mencapai 51,93% karena ada efisiensi pada beban pokok penjualan.

Begitu pula dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) sebesar 41,29% yang berasal dari peningkatan penjualan dan kenaikan margin.

Return On Equity (ROE) UDNG per 30 April 2023 berada di atas rata-rata industri, sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih cukup baik.

Return On Asset (ROA) UDNG per 30 April 2023 juga berada di atas rata-rata industrinya, sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih cukup baik.

Hal mengejutkan disini yakni pada Debt to Equity Ratio (DER) Perseroan yang tercatat hanya 7,98%. Angka ini sangat sehat, dimana total modalnya jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Per 30 April 2023 total modal Perseroan sebesar Rp14 miliar, sedangkan total hutang per 30 April 2023 sebesar Rp1,1 miliar saja. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya sangat baik.

Dan Current Ratio (CR) Perseroan berada di likuiditas tinggi dengan CR 845,03%. Dimana per 30 April 2023 total kewajiban lancar Perseroan sebesar Rp1 miliar, sedangkan total aset lancar per 30 April 2023 sebesar Rp8,8 miliar. Hal ini berarti dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancarnya cukup sehat.

Kompetitor

Terdapat empat perusahaan di industri budidaya dan pengolahan udang yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari keempat emiten, PMMP tercatat paling murah secara valuasi Price Book Value (PBV) dibandingkan ketiga emiten yang lainnya dengan PBV dibawah satu. Untuk CPRO sudah berada di harga wajarnya, sedangkan UDNG dan SKLT tercatat overvalued.

Secara sektoral, PMMP dan CPRO berada di PER yang murah di rata-rata industrinya. Dimana PER industri budidaya dan pengolahan udang berada di PER 23. Sehingga PER UDNG dan SKLT dapat dikatakan overvalued alias mahal.

Prospek Bisnis

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menargetkan ekspor komoditas udang Indonesia sebesar US$4,3 miliar pada tahun 2024. Data ekspor perikanan Indonesia pada periode Januari-Juni 2023 tercatat sekitar US$2,8 miliar. Berbasis nilai ekspor, komoditas yang paling banyak diekspor adalah udang, setelah udang adalah ikan tuna dan udang windu yang banyak dikirim ke Jepang.

Potensi produksi perikanan di Indonesia dapat menyentuh angka 12 juta ton per tahun. Angka tersebut diprediksi akan terus bergerak dengan adanya berbagai kegiatan di sektor produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

Layak Beli atau Tidak

Harga IPO yang ditawarkan oleh PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) terbilang overvalued alias mahal, meskipun secara target ekspor komoditas udang Indonesia sangat menggairahkan, tetapi harga IPO UDNG kini belum menarik. Selain itu perlu dicatat bahwa UDNG masuk dalam papan akselerasi, yang dimana rata-rata track record saham-saham akselerasi memiliki kinerja harga saham yang cukup buruk.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation