CNBC Indonesia Research

Perang Israel vs Hamas: Ini Bocoran Saham yang Bisa Terbang!

Riset, CNBC Indonesia
12 October 2023 08:30
Ilustrasi IHSG
Foto: Pexels/Anna Nekrashevich

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik yang tengah berkecamuk antara Israel dan militanĀ Palestina Hamas sekali lagi menghadirkan ketidakpastian dan instabilitas di Timur Tengah. Mengingat harga minyak mentah yang sensitif terhadap situasi tersebut, saham sektor migas RI bisa menjadi perhatian.

Timur Tengah memang memiliki sejarah panjang konflik dan ketegangan, yang seringkali memberikan dampak pada pasar global.

Namun, penting untuk dicatat bahwa peristiwa geopolitik terbaru, seperti invasi Rusia ke Ukraina, telah menunjukkan bahwa pasar keuangan dapat tetap kokoh meskipun adanya gangguan global yang signifikan.

Ketahanan ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa para investor lebih memprioritaskan faktor lainnya, seperti laju pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19, kebijakan moneter bank sentral negara utama, daripada konflik geopolitik.

Seperti sedikit disinggung di atas, salah satu faktor kunci yang perlu dipertimbangkan adalah dampak ekonomi dari konflik Israel-Hamas terhadap saham sektor migas Indonesia.

Seperti yang terlihat pada Senin (9/10) dan Selasa (10/10), harga minyak telah bereaksi terhadap konflik. Harga minyak mentah WTI dan harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan yang signifikan.

Pada perdagangan Senin (9/10), misalnya, minyak WTI ditutup melesat 4,34% ke posisi US$86,38 per barel, begitu juga dengan harga minyak brent ditutup melejit 4,22% ke posisi US$88,15 per barel.

Sementara, pada Rabu (11/10), brent dan WTI masing-masing terkoreksiĀ 2% lebih.

Walaupun kemudian minyak mentah melorot, kenaikan harga si emas hitam di awal pekan telah dan dapat mempengaruhi sektor migas Indonesia, meskipun secara tidak langsung, karena hal tersebut berhubungan langsung dengan pasar minyak global.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), misalnya, melambung 9,67% pada Senin (9/10). Kemudian, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) terbang 24,53%, PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 4,10%, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terapresiasi 4,93% pada hari yang sama.

Dinamika Harga Minyak

Magid Shenouda, wakil CEO perusahaan trading komoditas Mercuria, berpendapat, harga minyak dapat mencapai US$100 per barel jika situasinya memburuk.

Saham migas Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga minyak, mengingat keterkaitan langsung mereka dengan pasar minyak global. Kenaikan harga minyak dapat berpotensi memberikan manfaat bagi perusahaan di sektor ini, yang mengakibatkan peningkatan pendapatan dan kinerja saham.

Penting juga untuk memantau kemungkinan keterlibatan Iran dalam konflik ini. Jika Israel menyerang infrastruktur Iran, hal ini dapat menyebabkan gangguan pasokan.

Memang, baik Israel maupun Palestina bukanlah pemain minyak utama, tetapi risikonya lebih besar bagi wilayah penghasil minyak utama. Iran menyumbang sekitar 9-10% dari total produksi minyak mentah OPEC.

Artinya, setiap gangguan pasokan minyak yang signifikan dapat lebih mendorong kenaikan harga minyak, yang dalam taraf tertentu menjadi blessing in disguise (berkah dari situasi yang tidak mengenakkan) saham migas Indonesia.

Belum lagi, berkah boom commodities akibat perang Rusia-Ukraina di 2022 yang membuat laba perusahaan melambung tinggi mengimbangi kenaikan saham, valuasi saham migas utama terbilang murah, seperti MEDC (rasio price-to earnings/PER 10,25 kali) dan ELSA (5,89 kali).

Catatan lainnya, meskipun konflik Israel-Hamas merupakan hal yang sangat tragis secara kemanusiaan dan moral, dampak ekonominya terhadap saham migas Indonesia mungkin terbatas dalam jangka pendek.

Fokus ekonomi global pada pemulihan pasca-pandemi, era suku bunga tinggi, dan dinamika pasar minyak yang terus berkembang perlu menjadi pertimbangan lainnya.

Investor saham migas Indonesia sebaiknya tetap waspada dan memantau situasi dengan cermat, terutama terkait pergerakan harga minyak dan potensi gangguan pasokan.

Terkait prediksi Mercuria tentang harga minyak mencapai US$100 per barel, kemungkinan ini dapat sangat mempengaruhi sektor migas Indonesia dan kinerja sahamnya.

Singkatnya, situasinya dapat berubah dengan cepat, sehingga tetap terinformasi adalah hal yang penting untuk membuat keputusan investasi yang rasional.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(RCI/RCI)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation