Rusia Beri Warning Baru soal Perang Hamas Vs Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Kremlin memperingatkan bahwa konflik Israel-Hamas memiliki ciri-ciri "perang panas" saat ini dan berpotensi menjadi "sangat berbahaya", terutama pada tingkat kemanusiaan.
"Situasinya mengkhawatirkan, berpotensi sangat berbahaya, berbahaya dengan konsekuensi, [termasuk] yang bersifat kemanusiaan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Rabu, (12/10/2023) sebagaimana dikutip CNBC International.
Menurut Peskov, setelah konflik dapat keluar dari fase 'perang panas', periode pencarian cara penyelesaian damai akan dimulai.
"Masih terlalu dini untuk membicarakan peran [Rusia] dalam penyelesaian sebenarnya, karena konflik saat ini berada pada tahap perang panas," katanya.
Reaksi Rusia terhadap pecahnya kekerasan di Israel dan Gaza diawasi dengan ketat, mengingat Rusia menempati posisi yang aneh dan agak unik dalam geopolitik Timur Tengah. Rusia merupakan sekutu Israel dan Iran, yang secara tradisional mendukung Hamas, kelompok militan Palestina yang menyerang Israel akhir pekan lalu.
Kelompok tersebut, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS, Inggris dan Uni Eropa, melancarkan salah satu serangan paling mematikan pada Sabtu, mendorong Israel untuk menyatakan keadaan perang terhadap kelompok tersebut. Israel sejak itu melancarkan serangan udara tanpa henti di Gaza dan pasukannya berkumpul di perbatasan.
Peskov tampaknya mengkritik Hamas dan Israel, dengan mengatakan "kita perlu menghentikan serangan teroris. Kita perlu menghentikan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional. Kita perlu memastikan kebutuhan minimum penduduk di Gaza," katanya.
"Faktanya sekarang daerah ini sudah ditutup sepenuhnya... [Ada] kekurangan obat-obatan, kekurangan tempat tidur di rumah sakit, kekurangan rumah sakit itu sendiri. Hal ini kini menyebabkan masalah kemanusiaan yang sangat serius."
Kekhawatiran Rusia terhadap situasi kemanusiaan di Israel muncul 19 bulan setelah invasi mereka ke negara tetangganya, Ukraina, konflik yang menyebabkan ribuan tentara dan warga sipil tewas dan jutaan orang mengungsi. Rusia mengatakan pihaknya tidak menargetkan warga sipil meskipun banyak infrastruktur sipil yang dijadikan sasaran dan dihancurkan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Rahasia Keberhasilan Hamas Tembus Pertahanan Israel
