
Patok Harga Rp100 per Lembar, Valuasi IOTF Masih Kemahalan?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sumber Sinergi Makmur Tbk alias Fox Logger, merupakan perusahaan yang fokus pada instalasi GPS tracker untuk otomotif, logistik, perusahaan pembiayaan dan alat berat sebentar lagi bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui aksi Initial Public Offering (IPO).
Calon penghuni bursa dengan kode saham IOTF ini menawarkan saham baru sebanyak-banyak 1,1 miliar lembar yang setara dengan kepemilikan publik atau free float 20,82%. Harga saham dipatok Rp100 per saham di masa penawaran umum yang akan berakhir pada besok, Rabu (4/10/2023).
Harga yang dipatok tersebut merupakan harga batas bawah dari penawaran Rp100 - Rp120 per saham. Dengan begitu, Fox logger bakal mengantongi dana segara sebesar Rp110 miliar.
Dari dana tersebut rencananya 100% bakal digunakan untuk ekspansi perusahaan dengan membeli persediaan GPS tracker serta perangkat pendukung lainnya. Berikut rincian pembelian GPD berdasarkan modelnya.
Bonus Waran Seri I
Bersamaan dengan gelaran IPO, perusahaan juga bakal membagikan bonus waran. Nantinya setiap pemegang satu saham baru IOFT akan memperoleh satu Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 130 yang akan jatuh tempo hingga 4 Oktober 2024. Rasio pemberian waran sebesar 1 : 1 yang berarti setiap pemegang saham 1 lot akan mendapatkan bonus waran 1 lot juga.
Adapun tanggal yang perlu diperhatikan pelaku pasar dari gelaran IPO IOTF :
Masa penawaran umum : 29 September - 4 Oktober 2023
Tanggal Penjatahan : 4 Oktober 2023
Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 5 Oktober 2023
Tanggal Perdana Melantai di BEI : 6 Oktober 2023
Sekilas Bisnis Perusahaan
Mengenal bisnis perusahaan FoxLogger ini lebih kepada penjualan hardware dan software untuk produk Internet of Things (IoT) berupa GPS tracker atau alat pelacak. Hingga prospektus diterbitkan, perusahaan telah menjual lebih dari 400.000 unit dan perangkat aktif lebih dari 60.000 yang tersebar di seluruh Indonesia.
Mayoritas konsumen perusahaan ini adalah yang bergerak di bidang logistik, rental, dan pembiayaan. Berikut ada lima pelanggan terbesar yang sangat berpengaruh ke penjualan IOTF hingga tiga bulan pertama tahun ini.
Kinerja Keuangan
Membahas tentang penjualan, perusahaan dapat keuntungan dari menjual produk GPS tracker dan dari jasa (koneksi dan aktivasi) yang sifatnya berlangganan. Berdasarkan data prospektus, penjualan perusahaan sejak 2020 - 2022 terpantau selalu meningkat, bahkan penjualan pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp16 miliar, melonjak 39,8% secara tahunan (yoy) dan on track dengan sepanjang 2022 setara 31,56%.
Sayangnya, penjualan yang meningkat ini malah diiringi kenaikan beban pokok penjualan, imbasnya dari bottom line atau laba bersih pertumbuhannya menyusut, hingga Maret 2023 laba turun tipis -0,9% yoy menjadi Rp560 juta.
Valuasinya Masih Kemahalan
Dengan harga penawaran di Rp100 per saham, Foxlogger akan memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp528 miliar. Berdasarkan data keuangan terbaru per Maret 2023 yang disetahunkan serta sudah menambah potensi kas dari IPO akan menghasilkan nilai rasio price to book value (PBV) sebesar 3,4 kali, kemudian mengimplikasikan rasio price to earning sebesar 360,5 kali. Angka PER yang mencapai ratusan dan PBV diatas satu menunjukkan valuasi emiten berkode saham IOTF ini masih sangat mahal.
Bagaimana prospek bisnisnya?
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan e-commerce yang masif, bisnis logistik jadi sangat dibutuhkan karena kebiasaan jual beli online sudah tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat kita saat ini.
Sejalan dengan itu, untuk mendukung bisnis logistik yang efektif dan efisien, perlu digunakan GPS Tracker untuk melacak sudah sampai mana pengiriman barang dari kendaraan yang mengangkutnya.
Core bisnis Foxlogger yang mengandalkan penjualan GPS Tracker tentu mendapat peluang sejalan dengan peningkatan demand dari logistik. Tak hanya itu, GPS Tracker juga bisa digunakan untuk perusahaan pembiayaan dan rental kendaraan untuk meminimalisir risiko kendaraan dicuri atau dirusak oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Perusahaan bahkan menambahkan fitur yang bisa jadi nilai unggul guna memitigasi risiko tersebut seperti bisa mengetahui rute yang ditempuh armada bisnis, laporan kecepatan, laporan parkir, aktivitas perjalanan, serta bisa diakses secara real time.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)