NEWSLETTER

Ekonomi AS Masih Kencang, Rupiah Akan Terus Jadi Korban?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
03 October 2023 06:00
Ilustrasi Wall Street. (AP/J. David Ake)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street di tutup tak kompak pada perdagangan Senin (2/10/2023) didorong oleh penurunan tajam dari sektor utilitas dan kebimbangan para investor terhadap suku bunga.

Dow Jones melemah 0,22% di level 33.433,35, sedangkan S&P 500 menguat tipis 0,01% di level 4.288,39, dan Nasdaq terapreasiasi 0,67% di level 13.307,77.

S&P 500 berakhir menguat tipis pada hari Senin dengan sektor utilitas turun tajam dan investor mempertimbangkan kemungkinan Federal Reserve perlu mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Sementara Nasdaq naik, dan saham Nvidia (NVDA.O) naik 2,9% setelah Goldman Sachs menambahkan pembuat chip tersebut ke dalam daftar pilihan saham teratas.

Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan dia tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral pada pertemuan mendatang jika data mendatang menunjukkan kemajuan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat.

Bank sentral AS mengatakan bulan lalu bahwa mereka mungkin menaikkan suku bunga lagi karena kesulitan untuk membawa inflasi mendekati target tahunan 2%.

Investor juga terus mencermati kenaikan imbal hasil Treasury. Kenaikan imbal hasil Treasury pada hari Senin terkait dengan perjanjian untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah AS (government shutdown), yang mengurangi permintaan utang sebelum data pekerjaan utama minggu ini.

Selain itu, data ekonomi menunjukkan aktivitas pabrik AS menurun lebih lambat dari perkiraan pada bulan September, sementara belanja konstruksi AS meningkat pada bulan Agustus.

ISM mengatakan bahwa PMI manufaktur AS meningkat menjadi 49,0 bulan September 2023, angka tersebut tertinggi sejak November 2022, dari 47,6 pada bulan Agustus. Namun, bulan September menandai bulan ke-11 berturut-turut dimana PMI tetap berada di bawah 50, yang mengindikasikan adanya kontraksi di sektor manufaktur.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular