
Bedah Kekuatan Politik Jawa: Mana Pro Anies, Ganjar, Prabowo?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang di dalamnya termasuk pemilihan lembaga eksekutif dan legislatif akan menentukan nasib bangsa. Salah satu faktor penting kemenangan bergantung pada kekuatan partai politik (parpol) adalah Pulau Jawa, pasalnya wilayah ini menguasai mayoritas suara di Indonesia.
Peta suara sebuah partai biasanya dikategorikan berdasarkan suara dari setiap daerah pemilihan (Dapil) atau provinsi. Penguasaan suara di mayoritas wilayah penting akan menentukan kemenangan dari suatu partai politik.
Melansir Perludem (Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi), para ahli menyebutkan "Perolehan suara partai lebih tinggi dari caleg maka partai punya absolut untuk menentukan perolehan kursi."
Kekuatan suara parpol juga dapat diperkuat dengan mengusung calon presiden dan wakil presiden. Khususnya, pasangan calon (paslon) tersebut memiliki latar belakang historis dengan wilayah-wilayah tertentu yang akan mengangkat suara di Dapil asalnya.
Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan hanya terdapat lima parpol yang mendapat suara total lebih dari 500 ribu dari Provinsi Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim). Kelima partai tersebut diantaranya, PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gerindra, Golkar, dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).
PDIP menjadi partai penguasa dari total akumulasi ketiga provinsi tersebut, bahkan mencapai 13,3 juta suara. Partai yang mengusung bakal calon presiden (bacapres) juga menguasai provinsi yaitu Jawa Tengah dengan perolehan 5,7 juta atau menguasai 30% suara Jateng.
PKB berada di posisi kedua dari keseluruhan suara di ketiga provinsi dengan total perolehan 8,8 juta. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menguasai Jawa Timur dengan menang tipis dari PDIP dengan perolehan 4,2 juta atau setara 19,41% dari total suara Jatim.
Gerindra berada di peringkat ketiga dari total suara di tiga Provinsi Jawa dengan perolehan 8,3 juta. Partai yang mengusung bacapres Prabowo Subianto ini menguasai Jawa Barat dengan perolehan 4,2 juta suara atau
Sebagai catatan, bacapres Ganjar berasal dari partai PDIP yang berkolaisi dengan partai parlemen Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bacapres Anies berasal dari partai NasDem dan bacawapres Cak Imin dari PKB ditambah dukungan partai parlemen PKS. Prabowo Subianto merupakan bacapres yang diusung Gerindra dengan dukungan partai parlemen Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Data terlampir menunjukkan hasil suara partai dari Pemilu Legislatif 2019. Pesta demokrasi 2024 nanti tentu saja akan berbeda dengan empat tahun lalu dari sisi jumlah pemilih serta kecenderungan pemilih.
Perlu dicatat pula jika pemilih ataupun pendukung partai tertentu belum tentu akan memilih capres yang diusung partai mereka. Dengan demikian, kekuatan koalisi partai belum tentu bisa diterjemahkan kepada seberapa besar perolehan suara dari pendukung partai.
Selain itu, keputusan yang masih belum dikunci masih memungkinkan adanya perpindahan koalisi suatu partai. Data historis dapat digunakan sebagai bahan perkiraan. Berikut data lengkap perolehan suara tiap partai pada Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
(mza/mza)