
Ada Kabar Baik dari AS Buat Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kongres AS meloloskan tindakan sementara untuk mencegah penutupan pemerintah (government shutdown). Sekitar tiga jam sebelum batas waktu tengah malam, Senat dengan mayoritas suara menyetujui rancangan undang-undang bipartisan pada Sabtu malam untuk menjaga pendanaan pemerintah AS selama 45 hari, dengan hasil pemungutan suara 88 berbanding 9, tepat sebelum penutupan pemerintah diberlakukan.
RUU tersebut, yang mendanai pemerintah hingga 17 November dan juga meningkatkan bantuan bencana federal sebesar US$16 miliar, ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Joe Biden pada Sabtu malam, Gedung Putih mengonfirmasi.
"Malam ini, mayoritas bipartisan di DPR dan Senat memilih untuk menjaga pemerintahan tetap terbuka, mencegah krisis yang tidak perlu yang akan menimbulkan penderitaan yang tidak perlu pada jutaan pekerja keras Amerika," ucap Biden.
"RUU ini memastikan bahwa tentara yang bertugas aktif akan terus mendapatkan bayaran, para pelancong akan terhindar dari penundaan bandara, jutaan perempuan dan anak-anak akan terus memiliki akses terhadap bantuan nutrisi penting, dan masih banyak lagi. Ini adalah kabar baik bagi rakyat Amerika," tambah Biden.
Langkah ini menandai perubahan besar dari awal minggu ini ketika penutupan pemerintahan, yang akan memaksa penutupan sejumlah layanan publik dan menyebabkan sebagian besar dari 4 juta pegawai pemerintah tidak dibayar, tampaknya tidak bisa dihindari.
Tidak ada senator dari Partai Demokrat yang memberikan suara menentang pada tindakan tersebut, dan kesembilan senator tersebut tidak memberikan suara dari Partai Republik.
Biden mengecam Ketua DPR Kevin McCarthy dan anggota DPR dari Partai Republik karena mengingkari tingkat pengeluaran yang disepakati dengan Gedung Putih beberapa bulan lalu, yang merupakan alasan utama kegagalan penutupan pemerintahan dan karena mencabut dukungan untuk Ukraina.
"Saya sepenuhnya berharap pembicara akan menjaga komitmennya kepada rakyat Ukraina dan memastikan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina pada saat kritis ini," ucap Biden.
Tindakan sementara untuk menghapuskan bantuan Ukraina diajukan oleh McCarthy hanya beberapa jam sebelum tenggat waktu, namun penangguhan hukuman tersebut mungkin tidak akan bertahan lama.
Kongres akan kembali perlu mendanai pemerintah dalam beberapa minggu mendatang dengan risiko terjadinya krisis di saat pandangan sedang menguat, terutama di kalangan garis keras Partai Republik yang menentang kepemimpinan partai mereka sendiri untuk menggagalkan berbagai proposal pendanaan sementara karena mereka mendesak pemotongan belanja besar-besaran.
Jika kongres AS tidak meloloskan tindakan sementara untuk mencegah penutupan pemerintah, maka dampaknya secara tidak langsung bukan hanya ke masyarakat AS saja tetapi juga secara global.
Shutdown dapat berdampak tidak langsung terhadap perekonomian karena pekerja federal yang tidak dibayar mulai membatasi pengeluaran mereka. Sehingga hal ini dapat menurunkan aktivitas ekonomi yang berimbas pada lemahnya permintaan dan konsumsi sehingga dapat menurunkan ekspor ke pasar AS.
Diketahui Amerika Serikat adalah tujuan ekspor Indonesia terbesar kedua setelah China. Nilai ekspor Indonesia Agustus 2023 mencapai US$22,00 miliar atau naik 5,47% dibanding ekspor Juli 2023. Dibanding Agustus 2022 nilai ekspor turun sebesar 21,21%.
Ekspor nonmigas Agustus 2023 mencapai US$20,69 miliar, naik 5,35% dibanding Juli 2023, dan turun 21,25% jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2022. Ekspor nonmigas Agustus 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,38 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,13 miliar dan India US$1,84 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 45,20%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,82 miliar dan US$1,26 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(saw/saw)