Harga Minyak dan Batu Bara Pesta! Emas Nangis Sendirian

mae, CNBC Indonesia
27 September 2023 10:25
Emas batangan
Foto: Zlaťáky.cz/Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dan batu bara terus mendidih pada perdagangan kemarin, Selasa (26/9/2023). Harga komoditas tersebut juga masih kencang pada hari ini, Rabu (27/9/2023). Namun, harga emas babak belur kemarin meskipun sudah membaik pada hari ini.

Harga minyak brent melesat 0,84% ke US$ 94,75 per barel sementara harga WTI terbang 0,87% ke US$ 91,18 per barel pada perdagangan hari ini.

Pada perdagangan kemarin, harga minyak brent melesat 0,72% sementara WTI melambung 0,79%.

Harga minyak terus melonjak karena pasar terus khawatir terhadap stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) di pusat penyimpanan utama Cushing, Oklahoma, yang berada di bawah tingkat operasi minimum.

Penarikan lebih lanjut di Cushing, titik pengiriman minyak mentah berjangka AS, juga dapat memberikan tekanan baru pada pasar minyak karena hal ini akan menambah ketatnya pasokan yang berasal dari pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang disebut OPEC+.

Sementara itu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ambruk 0,65% kemarin tetapi sudah menguat 0,19% pada hari ini.

Menguatnya harga CPO terjadi didukung oleh data ekspor yang kuat meskipun melemahnya harga minyak nabati dan minyak mentah saingannya masih menjadi momok menekan harga CPO hari ini.

Berdasarkan data surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 September naik 17,5% menjadi 1,1 juta ton dari 974,235 ton yang dikirimkan pada 1-25 Agustus.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Harga batu bara juga terus melanjutkan penguatan, dan bertahan di atas level psikologis US$160 per ton. Sentimen penguatan datang akibat permintaan listrik India yang mencatatkan rekor.

Merujuk padaRefinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup di posisi US$ 163 per ton atau naik 1,4% pada perdagangan Selasa (26/9/2023). Penguatan harga si pasir hitam terjadi seiring dengan China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia segera akan menghadapi hari libur panjang yang akan mendorong permintaan.

Bila minyak, CPO, dan batu bara berpesta maka harga emas justru merana. Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Selasa (26/9/2023), ditutup di posisi US$ 1.900,49 per troy ons. Harganya ambruk 0,79%. Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 22 Agustus 2023 atau sebulan lebih.

Pelemahan kemarin memperpanjang derita emas yang juga ambruk pada perdagangan Senin. Dalam dua hari terakhir, harga emas sudah jatuh 1,27%.
Pelemahan juga membuat emas terancam ke level US$ 1.800 per troy ons.

Pelemahan emas ini ikut menyeret harga emas Antam dan Pegadaian. Harga emas Antam bahkan ambruk Rp 13.000 dalam tiga hari.  Selengkapnya mengenai perkembangan harga komoditas bisa dibaca pada artikel di bawah ini:

Baca

Berikut pergerakan harga komoditas:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation