Didukung Ekspor yang Tangguh, Harga CPO Naik Pagi Ini

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
27 September 2023 09:40
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi awal perdagangan Rabu (27/9/2023) mematahkan perlemahan pada perdagangan kemarin.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,19% ke posisi MYR 3.699 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan demikian, harga CPO masih ada di level psikologis 3.600 ditekan oleh penurunan beberapa hari belakangan.

Pada perdagangan Selasa (27/9/2023) harga CPO ditutup ambrol 0,65% ke posisi MYR 3.992. Dengan ini, dalam dua hari perdagangan harga CPO mencatatkan penguatan 0,3%, namun secara bulanan terkoreksi 7,93%, dan ambrol 11,55% secara tahunan.

Menguatnya harga CPO terjadi didukung oleh data ekspor yang kuat meskipun melemahnya harga minyak nabati dan minyak mentah saingannya masih menjadi momok menekan harga CPO hari ini.

Berdasarkan data surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 September naik 17,5% menjadi 1,1 juta ton dari 974,235 ton yang dikirimkan pada 1-25 Agustus.

Sementara, menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia naik 15,2% menjadi 1,09 juta ton dari 945,155 ton yang dikirimkan pada periode yang sama di bulan Agustus.

Dari sisi minyak saingannya, Departemen Pertanian AS mengatakan panen kedelai meningkat lebih lambat pada minggu lalu dibandingkan perkiraan para analis.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, turun 0,2%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,4%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,3%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Selain itu, sentimen negatif CPO masih dihantui oleh penguatan dolar AS menambah kekhawatiran bahwa permintaan bahan bakar akan terhambat oleh bank sentral besar yang mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Ringgit Malaysia (MYR), mata uang perdagangan sawit, melemah 0,1% terhadap dolar, dan terakhir diperdagangkan pada 4,69 ringgit. Melemahnya ringgit membuat minyak sawit lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Di sisi lain, menurut Refinitiv Commodities Research, tren kekeringan yang memburuk akan terjadi pada bulan Oktober di Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Pemerintah Indonesia telah mengumumkan bahwa mereka akan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan kelapa sawit yang menggunakan lahan secara ilegal jika mereka tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan terkait penggunaan lahan pada bulan November, kata menteri senior Mahfud MD pada Selasa (26/9/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Bos Sawit! Baru Awal Pekan, Harga CPO Sudah Ambrol 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular