
Bedah Janji Capres Prabowo Untuk Pilpres 2024

- Prabowo Subianto akan maju dengan didukung Kalisi Indonesia Maju
- Prabowo sudah menyampaikan misi besar ke depan melalui "Program Best Results Fast 2024-2029"
- Pendidikan, ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan menjadi salah satu misi besar Prabowo
Jakarta, CNBC Indonesia - Kontestasi pemilu tahun 2024 segera dimulai. Calon presiden yang siap berlaga pada pemilu mendatang pun mulai menebar gula gula, janji janji manisnya kepada para konstituennya, termasuk Prabowo Subianto.
Janji dan misi Prabowo akan dibahas tuntas dalam Program Your Money Your Vote CNBC Indonesia pada Rabu (27/9/2023) pukul 19:30 WIB.
Prabowo akan maju sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang didukung oleh lima partai. Di antaranya adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat.
Prabowo menjadi satu-satunya bacapres yang sudah mencanangkan program untuk pencapresnnya. Misi besar Prabowo terangkum dalam "Program Best Results Fast 2024-2029" yang dia sampaikan 10 September 2023.
Menteri Pertahanan tersebut menegaskan dia akan mengedepankan ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air, pengentasan kemiskinan, kesehatan dan farmasi.
Politikus kelahiran 17 Oktober 1951 tersebut juga mengatakan kemajuan pendidikan, sains dan teknologi, pertahanan, industrialisasi, reformasi politik, hukum dan birokrasi, serta transformasi keuangan negara akan menjadi fokus terbesarnya
Prabowo bahkan sudah membeberkan program nya secara detail seperti pemberian makan siang dan susu gratis bagi pelajar Indonesia serta ibu hamil.
Di bidang pendidikan, Prabowo juga berjanji akan meneruskan program Kartu Indonesia Pintar tetap dilanjutkan dan membangun sekolah-sekolah unggulan terintegrasi di setiap Kabupaten.
"Rencana kita memberi makan siang dan minum susu gratis untuk semua murid di sekolah, di pesantren, anak-anak balita, dan bantuan gizi untuk ibu hamil," ungkap Prabowo di hadapan kader Partai Bulan Bintang (PBB) dalam acara Konsolidasi Zona III di Hotel Pangeran Beach, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dikutip Minggu (10/9/2023).
Lalu, seberapa masuk akal program Prabowo dan seberapa besar anggaran yang diperlukan untuk membiayai program Prabowo.
Makan Siang dan Susu Gratis Bagi Pelajar
CNBC Indonesia Research mencoba menghitung besaran anggaran untuk memenuhi program Prabowo. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah murid Indonesia dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 57.986.468.
Mereka tersebar di berbagai sekolah yang berada di naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun Kementerian Agama. Prosentase terbesar ada di tingkat Sekolah Dasar (SD) atau selevelnya Madrasah Ibtidaiyah yakni 28, 3 juta.
Merujuk pada Kementerian Pendidikan, jumlah hari efektif sekolah untuk tahun ajaran 2023/2024 adalah 255 hari.
Prabowo menyebut ada program makan gratis dan susu gratis. Harga makan gratis kita anggap saja rata-rata Rp 15.000/anak sementara untuk susu sekitar Rp 3.000 per anak.
Menu makan siang sebesar Rp 15.000 bagi sebagian warga Indonesia tentu akan berbeda tergantung daerahnya.
Untuk ukuran DKI Jakarta, uang sebesar Rp 15.000 tentu sangat kecil dan kemungkinan hanya mendapat nasi, satu jenis sayur serta ayam/ikan kecil.
Bagi daerah lain uang sebesar itu mungkin bisa lebih mewah.
Kami menghitung susu harga Rp 3.000 dengan mempertimbangkan susu UHT ukuran terkecil yakni 125 ml dengan harga termurah. Harga susu bisa lebih mahal jika ukuran lebih besar serta tergantung merk.
Dengan mempertimbangkan jumlah murid (57,98 juta) dan jumlah hari sekolah (255 hari) maka anggaran untuk makan siang diperkirakan mencapai Rp 221,80 triliun.
Sementara itu, anggaran untuk membeli susu sekitar Rp 44,36 triliun. Jika ditotal maka anggarannya mencapai Rp 266, 16 triliun dalam setahun.
Anggaran tersebut belum menghitung program untuk makanan gratis balita dan bantuan untuk ibu hamil.
Data BPS menunjukkan jumlah balita di Indonesia mencapai 22.094.425 jiwa. Bila satu anak mendapatkan bantuan makan senilai Rp 20.000 per tahun maka anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 161,29 triliun.
Jika ditotal dengan program makan gratis untuk seluruh pelajar maka angkanya membengkak menjadi Rp 427, 45 triliun. Angkanya bisa membengkak lagi jika ditambah dengan program untuk ibu hamil dan menyusui.
Sejumlah negara sebenarnya sudah memiliki program makan gratis bagi pelajar. Program yang kerap bernama lunch atau meal program for school sudah diimplementasikan di India, di sejumlah negara bagian Amerika Serikat, London(Inggris), Brasil, Estonia, Finlandia, dan beberapa negara Afrika.
India mengalokasikan anggaran INR 11.600 crore atau sekitar US$ 1,4 milar (Rp 21,45 triliun) untuk Mid Day Meal programme pada tahun anggaran 2023/2024.
Melanjutkan Program Jokowi
Prabowo dalam acara "Sarapan Bareng 1.000 Guru Ngaji Se-DIY" pada Rabu (20/9/2023) juga mengemukakan jika dia akan meneruskan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan program Kartu Prakerja.
Dokumen Nota Keuangan APBN 2023 menyebut anggaran pendidikan melalui belanja pemerintah pusat sekitar Rp 230 triliun, melalui transfer ke daerah sekitar Rp 300 triliun, dan melalui pembiayaan Rp 69,5 triliun.
Alokasi anggaran pendidikan melalui pemerintah pusat di antaranya untuk program Indonesia pintar (PIP) kepada 20,1 juta siswa, kartu Indonesia pintar (KIP) kuliah/bidikmisi kepada 976,8 ribu mahasiswa, serta tunjangan profesi guru non-PNS untuk 556,9 ribu guru non PNS.
Sementara itu, peserta PBI melalui JKN/Kartu Indonesia Sehat (KIS) mencapai 96,8 juta jiwa pada 2023. Anggaran untuk pembayaran iuran JKN bagi 96,8 juta jiwa peserta PBI sebesar Rp 46,5 triliun.
![]() Anggaran pendidikan |
Prabowo Ingin Lepaskan Bajak, Bentuk Badan Penerimaan Negara
Prabowo juga sudah menyampaikan ambisi besar di bidang penerimaan negara. Lulusan AKABRI tahun 1974 tersebut menetapkan target rasio pajak sebesar 16% dan berambisi membentuk badan penerimaan negara. Artinya, Direktorat Jenderal Pajak akan dikeluarkan dari Kementerian Keuangan.
Gagasan membentuk badan penerimaan negara sudah lama disampaikan Prabowo. Pada pemilihan presiden (pilpres) 2019-2024, dia juga menyampaikan gagasan serupa.
Pada debat capres kelima pilpres 2019-2024, Prabowo mengatakan bahwa nantinya badan penerimaan negara tersebut akan berada di bawah Presiden secara langsung.
Dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2024 menyebut tax ratio pada jangka menengah diproyeksikan mencapai 12,42-12,99% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2027.
Sebagai catatan, tax ratio pada 2023 diperkirakan jeblok 9,61% dari PDB. Tax ratio jauh lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yakni 10,24%.