
Huru-Hara dari AS Diramal Mereda, Pasar RI Siap Party Lagi?

Tiga indeks utama Wall Street kompak berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan, Jumat (22/9/2023). Ambruknya bursa saham AS ini masih saja dipicu oleh sentimen The Fed yang membuat kecewa para pelaku pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambrol 0,31% ke posisi 33.963,84. Sementara S&P 500 ditutup jatuh 0,23% ke posisi 4.320,06 dan Nasdaq berakhir melemah tipis 0,09% ke posisi 13.211,81.
Penurunan pada Jumat tersebut menandai kerugian hari keempat berturut-turut untuk tiga indeks utama. Penurunan beruntun ini terjadi karena investor bereaksi terhadap sinyal dari Federal Reserve yang bermaksud mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
S&P 500 dan Nasdaq Composite yang sarat teknologi telah turun masing-masing 2,9% dan 3,6% minggu ini. Ini menandai minggu negatif ketiga berturut-turut dan kinerja mingguan terburuk sejak bulan Maret. Blue-chip Dow turun 1,9% pada minggu lalu.
Sementara, imbal hasil obligasi melonjak setelah bank sentral memperkirakan kenaikan suku bunga sekali lagi pada tahun 2023. Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang menjadi acuan melonjak ke level tertinggi sejak 2007 pada minggu ini. Sementara itu, suku bunga 2 tahun menyentuh level tertinggi sejak tahun 2006.
"Hal ini mulai menimbulkan kekhawatiran bagi investor," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management yang dikutip dari CNBC International.
"Investor mulai terbiasa dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi ini dan apa artinya bagi aset-aset berisiko di masa depan." tambahnya
Kekhawatiran juga meningkat karena penutupan pemerintahan, yang dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan semakin memperlambat perekonomian. Para pemimpin Partai Republik di DPR mengirim majelis ke masa reses pada Kamis pekan lalu.
"Investor saat ini masih khawatir dengan penutupan perusahaan," kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial. "Pasar hanya menunggu untuk melihat kapan hal itu terjadi, dan kemudian mencoba mengabaikan durasinya."
(aum/aum)