
Tahun Politik Mulai Panas, Produksi Rokok Tembus Rekor

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi rokok Agustus mencetak rekor tertinggi sepanjang tahun ini. Lonjakan produksi berbarengan dengan persiapan Indonesia menyambut pemilihan umum.
Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan produksi rokok pada Agustus 2023 mencapai 30,31 miliar batang. Jumlah tersebut melesat 9,07% dibandingkan bulan sebelumnya.
Produksi rokok pada Agustus tahun ini juga melambung 7,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produksi rokok pada Agustus adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikan juga berbanding terbalik dengan data historisnya di mana produksi biasanya melemah pada Agustus, kecuali pada tahun politik.
Merujuk data Bea dan Cukai, produksi rokok biasanya melonjak menjelang kampanye pemilu. Seperti diketahui, Indonesia akan menggelar pemilu dan pemilihan presiden (pilpres) pada 14 Februari mendatang.
Penjualan rokok biasanya melambung pada tahun politik dan menjelang kampanye karena banyak politisi yang memberikan rokok kepada konstituen. Aktivitas yang melibatkan banyak orang pun sering digelar sehingga konsumsi rokok meningkat.
Pada musim kampanye 2019 yang berlangsung pada September hingga April, rata-rata produksi rokok mencapai 29,6 miliar batang. Padahal, pada periode September 2017-April 2018 hanya tercatat 24,36 miliar batang.
Kenaikan inilah yang bisa terjadi pada tahun ini. Produsen rokok seperti HM Sampoerna, Gudang Garam, dan Djarum akan diuntungkan dengan kenaikan produksi tersebut.
Kendati naik, produksi rokok kumulatif pada Januari-Agustus 2023 masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Dalam delapan bulan tahun ini, produksi rokok hanya mencapai 197,52 miliar batang.
Jumlah tersebut turun 2,1% dibandingkan pada Januari-Agustus tahun lalu.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(mae/mae)