
Fakta: Rupiah Perkasa Jelang Pilpres, Sampai Berapa?

- Satu minggu sebelum pemilu umumnya membuat rupiah mengalami penguatan terhadap dolar AS
- Pemilu 2024 akan diselenggarakan serentak antara pileg dan pilpres
- Proyeksi penguatan rupiah menjelang pemilu 2024 didukung oleh banyak faktor terutama optimisme Bank Indonesia melihat pergerakan rupiah ke depan
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian global serta panasnya suhu politik dalam negeri menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
Pesta rakyat pemilu akan digelar pada 14 Februari 2024 dengan dilakukan serentak yakni memilih presiden, wakil presiden, anggota DPR, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota, dan anggota DPD.
Sejak 1-15 September 2023, tercatat rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,81% terhadap dolar AS dengan basis rupiah. Bahkan selama sekitar dua minggu tersebut, rupiah hanya menguat sebanyak satu kali yakni pada 14 September 2023.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, pemilu dibagi menjadi dua yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden (pilpres). Jika dilihat dari tahun 2004, pada saat itu pemilu legislatif diselenggarakan pada 5 April.
Dilansir dari Refinitiv, satu minggu sebelum pemilu legislatif 2004 hingga hari H pemilu legislatif diselenggarakan, tercatat rupiah mengalami penguatan sebesar 0,17%. Sedangkan satu minggu setelahnya, rupiah masih berada dalam teritori penguatan tipis 0,02%.
Penguatan ini berlanjut di saat satu minggu sebelum pilpres putaran satu pada 5 Juli yang menguat 3,02% dan setelah pilpres yang kembali melanjutkan penguatannya dalam seminggu ke depan sebesar 3,90%.
Sedangkan pada pilpres putaran kedua tepatnya 20 September terjadi sedikit perbedaan sebab sepanjang satu minggu sebelum pilpres tersebut, rupiah menguat sebesar 2,30% namun sepanjang satu minggu setelahnya justru melemah sebesar 1,69%.
Selanjutnya pada 2009 dan 2014, pemilu sedikit mengalami perbedaan karena pilpres hanya berlangsung sebanyak satu putaran saja. Pada 9 April pemilu legislatif diselenggarakan dan menunjukkan rupiah mengalami penguatan sejak satu minggu sebelum tanggal tersebut sebesar 1,50%. Sementara satu minggu setelahnya, rupiah menguat dengan signifikan sebesar 5,70%.
Penguatan yang signifikan tersebut terjadi akibat pemilu legislatif berlangsung aman dan meredanya kekhawatiran investor terhadap meningkatnya kebutuhan pembayaran luar negeri sektor swasta semakin memperkuat sentimen positif pada perekonomian Indonesia sehingga mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri.
Tiga bulan berselang, pilpres diselenggarakan pada 8 Juli yang menghasilkan pelemahan rupiah satu minggu sebelum pilpres sebesar 0,09% sedangkan saat satu minggu setelahnya, rupiah ditutup menguat sebesar 0,82%.
Pada 9 April 2014 pemilu legislatif diadakan, rupiah mengalami penguatan tipis sejak satu minggu sebelum pemilu yakni sebesar 0,03% namun satu minggu setelah pemilu justru mengalami depresiasi sebesar 1,27%.
Pola ini juga muncul pada 9 Juli saat pilpres 2014 diselenggarakan. Satu minggu sebelum pilpres tersebut, rupiah menguat 2,45% namun satu minggu setelahnya justru rupiah melemah 0,60%.
Pemilu lainnya pada 2019 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggabungkan pemilu legislatif dengan pilpres yakni pada tanggal 17 April.
Satu minggu sebelumnya, rupiah berada di angka Rp14.145/US$ dan pada hari H pemilu, rupiah berada di posisi Rp14.080/US$ atau menguat 0,46% dalam sepekan. Sedangkan satu minggu setelahnya, rupiah melemah sebesar 0,07%.
Berkaca dari data empat pemilu pada 2004, 2009, 2014, dan 2019, rupiah mayoritas mengalami apresiasi/penguatan terhadap dolar AS satu minggu sebelum hari H pemilu sedangkan satu minggu setelahnya, rupiah tidak selalu mengalami penguatan.
Saat ini tampak tiga bakal calon presiden (bacapres) yang akan berjuang dalam pilpres 2024 nanti. Dilansir dari CNN Indonesia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) elah menetapkan pemungutan suara Pilpres 2024 putaran pertama maupun putaran kedua digelar di hari Rabu.
"Pemungutan suara Rabu, 14 Februari 2024. Tahapan penyelenggaraan Pemilu presiden dan wakil presiden putaran kedua kedua, Pemungutan suara Rabu, 26 Juni 2024," bunyi PKPU Nomor 3 tahun 2022.
Pilpres dua putaran bisa dilakukan jika ada lebih dari dua pasangan calon presiden-wakil presiden yang memenuhi syarat atau tak ada peserta yang mendapat suara lebih dari 50%. Kondisi ini diatur dalam Pasal 6A UUD 1945.
Sebelum pencoblosan, KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu pada 28 November 2023 - 10 Februari 2024. Setelah itu atau 11 Februari 2024 - 13 Februari 2024 ditetapkan sebagai masa tenang jelang pencoblosan.
Kemudian, jika Pilpres berlanjut ke putaran kedua, maka KPU telah menetapkan 2 Juni 2024 - 22 Juni 2024 sebagai masa kampanye pilpres putaran kedua. Kemudian tanggal 23 Juni 2024 - 25 Juni 2024 sebagai masa tenang pilpres putaran kedua.
Momen pilpres pada 2024 diharapkan mampu membuat mata uang Garuda mengalami penguatan terhadap dolar AS baik satu minggu sebelum hari H maupun satu minggu setelah hari H. Optimisme penguatan rupiah ini tidak hanya di saat pemilu, namun rupiah diproyeksi menguat sepanjang 2024.
"Kami perkirakan nilai tukar rupiah depan menguat 14.600-15.100," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Optimisme ini bersumber dari perkirakan inflasi yang terkendali serta pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi, yaitu 4,7-5,5%. Di samping itu semakin banyak instrumen untuk menarik dana dari negara lain (inflow). "Imbal hasil kita menarik," imbuhnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)