Kompak Dibackingi China, Kereta Cepat RI vs Laos Hebat Mana?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
18 September 2023 09:40
Suasana penumpang KCJB yang berada dalam kereta dalam kecepatan speed di atas 300km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana penumpang KCJB yang berada dalam kereta dalam kecepatan speed di atas 300km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang sudah memasuki tahap uji coba mulai 17 hingga 24 September 2023. Sebelum Indonesia, Laos sudah lebih dulu mengoperasikan kereta cepat pada 2021. Keduanya sama-sama buatan China, namun siapa lebih cepat?

Laos memiliki proyek kereta cepat China-Laos yang dibangun sejak akhir 2016. Kereta cepat ini menghubungkan kota di perbatasan China Boten di tenggara China, ke ibu kota Laos, Vientiane, dengan jarak mencapai 414 km. Kereta cepat yang menghubungkan dua negara ini telah beroperasi sejak akhir 2021.

Berbeda dengan kereta Indonesia yang sudah mengusung spesifikasi kereta cepat, kereta Laos lebih tepat disebut sebagai kereta semi cepat. Hal itu karena kereta Laos hanya bisa dioperasikan hingga kecepatan 160 km/jam.

Perbedaan Kereta Cepat Indonesia dengan Kereta Semi Cepat Laos

Kalau di Indonesia, bisa dikatakan benar-benar memiliki kereta cepat. Berbeda dengan Laos yang masih dianggap sebagai kereta semi cepat, karena hanya dioperasikan hingga kecepatan 160 km/jam. Sedangkan di Indonesia sendiri kecepatan operasional maksimal mencapai 350 km/jam.

Kereta semi cepat Laos menggunakan teknologi EMU (Electric Multiple Unit) dengan spesifikasi kereta CR200J garapan China Railway Corporation. Model ini merupakan model kereta yang paling lambat di antara kereta cepat China lainnya, sehingga lebih cocok disebut sebagai kereta semi cepat.

Jika melihat pada standar International Union of Railway (UIC), kereta api dengan kecepatan 160 km per jam ini masuk dalam kategori Kereta Api Semi Cepat. Dengan kata lain, Kereta Api Laos merupakan Kereta Api Semi Cepat

Peresmian proyek kereta cepat Laos-China. (REUTERS/PHOONSAB THEVONGSA)Foto: Peresmian proyek kereta cepat Laos-China. (REUTERS/PHOONSAB THEVONGSA)
Peresmian proyek kereta cepat Laos-China. (REUTERS/PHOONSAB THEVONGSA)

Sedangkan di Indonesia menggunakan EMU dengan spesifikasi CR400AF yang dikembangkan oleh CNR Changchun Railway Vehicle dan diproduksi oleh CRRC Qingdao Sifang.

Sebagai bagian dari EMU standar China, CR400AF dirancang untuk beroperasi pada kecepatan operasional 350 km/jam dan kecepatan maksimum 420 km/jam dalam layanan komersial. Namun di Indonesia, hanya dibatasi hingga 350 km/jam.

Suasana penumpang KCJB yang berada dalam kereta dalam kecepatan speed di atas 300km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Suasana penumpang KCJB yang berada dalam kereta dalam kecepatan speed di atas 300km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana penumpang KCJB yang berada dalam kereta dalam kecepatan speed di atas 300km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kereta semi cepat Laos bisa melaju 160 km/jam ketika membawa penumpang dan 120 km/jam ketika membawa barang. Meski kecepatannya hanya segitu, kereta semi cepat Laos bisa memangkas waktu perjalanan, dari 15 jam menjadi 4 jam.

Sedangkan kereta cepat Indonesia KCJB untuk trase Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya, berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, hanya membutuhkan waktu 45 menit saja. Hal ini memangkas waktu Jakarta-Bandung melewati tol yang biasanya bisa mencapai 3-4 jam.

Sedangkan dari sisi sarana perkeretaapian lainnya, kereta semi cepat Laos KCJB merupakan campuran untuk kereta api penumpang dan barang, dan hanya berupa single track line atau satu jalur.

Sedangkan untuk sarana KCJB, menggunakan jalur kereta cepat khusus dengan teknologi tinggi. Jalur KCJB merupakan jalur kereta yang dibangun baru dengan konsep double track atau jalur ganda.

Proyek Kereta Semi Cepat Laos

Pada awal Desember 2021, Laos meresmikan jalur kereta api Boten-Vientiane, jalur kereta api dengan spesifikasi semi cepat sepanjang 414 km yang membentang antara ibu kota Vientiane dan kota Boten di perbatasan Laos-Tiongkok.

Proyek senilai US$ 6 miliar ini (setara dengan sepertiga PDB Laos) didukung oleh China sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) dan merupakan kunci dari memperdalam hubungan antara kedua negara.

Perjalanan ke perbatasan China kini memakan waktu kurang dari empat jam dibandingkan dengan 15 jam dengan kendaraan berbasis roda.

Di Boten, jalur ini mengarah ke utara sekitar 595 km sebelum berakhir di Kunming, ibu kota provinsi Yunnan di China dan secara signifikan dapat mengubah hubungan negara pegunungan yang tidak memiliki daratan ini serta menarik lebih banyak investasi asing dan wisatawan. Biaya logistik dari Vientiane ke Kunming diperkirakan turun sekitar 40% hingga 50%.

China-Laos RailwayFoto: ASEAN Briefing Ltd.
China-Laos Railway

Kereta semi cepat Laos menggunakan teknologi EMU dengan spesifikasi kereta CR200J garapan China Railway Corporation, dengan kecepatan maksimum operasional mencapai 160 km/jam dan kecepatan maksimum desain mencapai 180 km/jam.

Bisa dikatakan bahwa seri CR200J merupakan trainset paling lambat dibandingkan dengan seri Fuxing lainnya, termasuk yang dimiliki oleh Indonesia saat ini yakni CR400AF. Meski begitu, kehadiran kereta semi cepat ini dapat memangkas waktu hingga 11 jam, dari semulanya 15 jam perjalanan.

Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dimulai

Masyarakat bisa mencoba menggunakan secara gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai Minggu (17/9/2023).

Adapun ujicoba gratis bagi masyarakat publik ini akan berlangsung hingga 30 September 2023, dengan gelombang pertama dari hari ini hingga 24 September, sedangkan gelombang kedua akan dibuka pada 25 September dan untuk perjalanan periode 25 September hingga 30 September.

Terpantau hingga siang hari ini, ketersediaan kursi untuk masyarakat publik yang ingin mencoba gratis KCJB gelombang pertama telah ludes terjual.

Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa menyampaikan, masyarakat umum juga bisa mengikuti kegiatan uji coba Kereta Cepat dengan penumpang secara gratis, ini bisa dilakukan dengan cara mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui situs https://ayonaik.kcic.co.id/

"Adapun kesempatan pada masyarakat umum untuk mencoba dan merasakan sensasi naik KA Cepat pertama di Asia Tenggara ini dapat dilakukan secara mandiri melalui website resmi KCIC yang dapat dilakukan mulai Sabtu, 16 September 2023," tulisnya dalam keterangan resmi KCIC.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan mewanti-wanti agar KCIC bisa memenuhi segala persyaratan yang ada, termasuk aspek-aspek keselamatan sesuai dengan Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian (SMKP).

"Apabila dalam pelaksanaan uji coba, PT KCIC tidak dapat memenuhi persyaratan yang kami tetapkan, maka uji coba terbatas ini batal demi hukum dan pelaksanaan uji coba terbatas ini akan segera kami hentikan sampai keseluruhan persyaratan dipenuhi kembali," ucap Risal.

DJKA Kemenhub sudah menerbitkan Surat Persetujuan Uji Coba Operasi Terbatas Kereta Cepat Jakarta-bandung (KCJB) pada Kamis (14/09). Melalui surat ini, DJKA juga menekankan agar pihak Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) harus menjamin keselamatan penumpang yang akan mengikuti uji coba terbatas ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kami mensyaratkan Presiden Direktur PT KCIC agar menjamin dan bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan pengoperasian perjalanan KCJB dan pemenuhan SMKP selama masa uji coba terbatas," tegas Risal.

Selain melalui surat pernyataan dari Presiden Direktur PT KCIC, Risal juga mensyaratkan agar seluruh penumpang yang akan mengikuti uji coba terbatas KCJB, diasuransikan. Lebih lanjut, sebelum uji coba operasi terbatas KCJB diselenggarakan, PT KCIC harus memberi kepastian dan kecukupan SDM dan SOP pengoperasian, pemeriksaan, dan perawatan.

"Kami juga mensyaratkan agar kesiapan uji coba operasi ini harus didukung juga oleh hasil uji independen yang meliputi Uji Statis, Uji Dinamis, Final Acceptance Test dan Operation Safety Assessment yang wajib dilampirkan pada surat pernyataan dari Project Director High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC)," sebut Risal.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation