
Gempa Maroko Guncang Dunia, Paling Mematikan dalam Sejarah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban tewas di Maroko tercatat lebih dari 2.800 usai gempa bumi yang terjadi pada Jumat (8/9/2023) malam hari dengan kekuatan 6,8 skala Richter. Tim pencari dari berbagai negara terus berupaya menemukan korban selamat dari bencana tersebut.
TV pemerintah seperti dilansir dari Reuters melaporkan pada Senin (11/9/2023) malam bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.862 orang, dan 2.562 orang terluka. Karena sebagian besar zona gempa berada di daerah yang sulit dijangkau, pihak berwenang belum mengeluarkan perkiraan jumlah orang hilang.
Di desa Tinmel, hampir setiap rumah hancur dan seluruh masyarakat kehilangan tempat tinggal. Bau kematian puluhan hewan yang terkubur di bawah reruntuhan tercium hingga ke sebagian desa.
Sebagai informasi, pusat gempa berada sekitar 72 km (45 mil) barat daya Marrakesh, di mana beberapa bangunan bersejarah di kota tua, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO mengalami kerusakan.
Gempa tersebut juga menyebabkan kerusakan besar pada Masjid Tinmel yang bersejarah dan bersejarah pada abad ke-12.
Hingga kini, tim penyelamat dari berbagai negara seperti Spanyol, Inggris, dan Qatar berpacu dengan waktu untuk bekerja sama menemukan korban yang selamat dari reruntuhan bangunan.
Jika dilihat secara historis, di masa lalu terdapat gempa yang juga memakan korban bahkan hingga ratusan ribu jiwa dan dengan kekuatan yang lebih besar daripada gempa di Maroko.
Dilansir dari ourworldindata.org, tercatat gempa di Shaanxi, China pada tahun 1556 terjadi dengan kekuatan 8 skala Richter dan menewaskan hingga 830.000 jiwa.
Sedangkan di Indonesia pernah terjadi gempa besar 9,1 skala Richter bahkan hingga terjadi tsunami lebih dari 30 meter pada 26 Desember 2004 dengan korban 227.899 korban jiwa.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/ras)