
Gempa Nepal Guncang Dunia, Terparah dalam Sejarah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gempa bumi yang mengguncang daerah terpencil di Nepal pada Jumat (3/11/2023) telah menewaskan setidaknya 157 orang dan puluhan orang luka-luka. Pusat Penelitian Geosains Jerman mengukur gempa berkekuatan 5,7 skala Richter, sedangkan Survei Geologi AS memperkirakan gempa berkekuatan 5,6 skala Richter.
Dilansir dari AFP, gempa tersebut terasa hingga ibu kota India, New Delhi, hampir 500 kilometer (310 mil) dari pusat gempa. 157 korban tewas ini disebut tercatat di wilayah Jajarkot dan Rukum. Sebanyak 199 orang lainnya terluka dalam gempa tersebut.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Narayan Prasad Bhattarai mengatakan jumlah korban jiwa kemungkinan tidak akan bertambah secara signifikan. Beberapa korban kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan.
Kendati demikian, para pejabat khawatir jumlah korban tewas dalam gempa ini akan bertambah karena mereka tidak dapat melakukan kontak di daerah perbukitan dekat pusat gempa, sekitar 500 km (300 mil) sebelah barat ibu kota Kathmandu, di mana getaran juga dirasakan. Distrik ini berpenduduk 190.000 jiwa dengan desa-desa yang tersebar di perbukitan terpencil.
Adapun, gempa tersebut juga mengakibatkan longsor. Dengan begitu, pencarian dan penyelamatan harus membersihkan jalan-jalan yang tertutup tanah longsor untuk mencapai daerah yang terkena dampak.
Jika dilihat secara historis, di masa lalu terdapat gempa yang juga memakan korban bahkan hingga ribuan jiwa dan dengan kekuatan yang lebih besar daripada gempa saat ini.
Dilansir dari National Earthquake Monitoring and Research Center (Gorvernment of Nepal), gempa bumi tahun 1934 M merupakan gempa paling dahsyat yang pernah terjadi di wilayah Nepal dengan korban jiwa lebih dari 16.000 orang termasuk dari Nepal dan India jika digabungkan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev)