KTT ASEAN

Ini Deretan Saham Tercuan & Terboncos di ASEAN, Ada Punya RI!

Putra, CNBC Indonesia
04 September 2023 08:50
Infografis, Deretan Saham Top Gainers Top Losers Sepekan
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia Tenggara cenderung lesu selama 2023. Dengan pengecualian Vietnam, tekanan rezim suku bunga tinggi oleh bank sentral negara utama barat turut menjadi salah satu penyebab loyonya bursa saham di negara ASEAN.

Indeks FTSE BM Malaysia, misalnya, turun 2,14% sejak awal tahun atau secara year to date (YtD). Kemudian, PSEi Filipina dan Singapura masing-masing merosot 5,87% dan 0,55%.

Indeks SETi Thailand juga ambles 6,50% YtD. Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga masih belum banyak beranjak, baru naik 1,85% sejak awal tahun.

Berbeda, VN-Index Vietnam malah melesat tinggi 21,54% YtD.

Indeks saham Vietnam, yang tahun lalu menjadi yang terburuk di antara bursa saham, mengalami pemulihan pada 2023 berkat tindakan proaktif pemerintah.

Meskipun awal tahun ini investor asing menjual (net sell) saham Vietnam, mengutip Asia Fund Managers (23 Juni 2023), mereka mulai membeli kembali sekitar US$38,2 juta hingga pertengahan Juni.

Di sisi lain, banyak negara di kawasan ini mengalami aliran keluar investasi asing, termasuk Thailand dan Malaysia.

Peningkatan indeks saham Vietnam tahun ini sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Vietnam untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan PDB Vietnam melambat menjadi 3,3% dalam tiga bulan pertama 2023, setelah tumbuh sebesar 8% tahun lalu. Menurut Bank Dunia, pertumbuhan PDB negara ini diperkirakan akan turun menjadi 6,3% pada 2023.

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah telah menurunkan suku bunga utama, membeli mata uang asing, dan memasukkan dana ke pasar. Selain itu, mereka juga akan menurunkan PPN mulai Juli di sejumlah sektor, kecuali perbankan, properti, dan layanan sekuritas.

Sejumlah langkah lainnya juga telah diambil untuk mendukung pengembang properti dan meningkatkan likuiditas di pasar properti negara tersebut.

Di tengah kondisi pasar yang secara umum tengah kesulitan, ada sejumlah saham di beberapa indeks utama ASEAN yang tampil ciamik.

Dua saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini, PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) dan emiten batu bara milik taipan Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), menjadi salah satu saham tercuan di antara bursa saham di ASEAN.

Saham CHIP terbang 946,88% ke Rp1.675 per saham usai debut pada 8 Februari 2023. Sedangkan, saham CUAN meroket 909,09% ke Rp2.220/saham sejak manggung pada 8 Maret 2023.

Saham Newcity (Bangkok) PCL yang tercatat di bursa Thailand juga tampil oke selama tahun ini. Harga saham Newcity melesat 562,28%.

Kemudian, saham VIX Securities JSC (Vietnam) membawa cuan besar dengan kenaikan 246,50% YtD.

Saham Terboncos

Berbanding terbalik, ada juga saham-saham di kawasan Asia Tenggara yang malah terjun bebas, jauh melampaui penurunan indeks saham acuan negara masing-masing.

Ambil contoh, saham PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) yang jatuh nyaris 99%, yakni 98,75% ke level gocap atau Rp50/saham. Padahal pada akhir 2021, saham TECH sempat meroket hingga berada di Rp10 ribu-an per saham.

Saham emiten milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) juga tertidur di gocap setelah anjlok 93,24% YtD.

Contoh lainnya, dari negara lain, saham FLC Paros Construction (Vietnam) dan Geograce Resources Philippines Inc (Filipina) juga menjadi pecundang di 2023, masing-masing ambruk hingga minus 81,54% dan 77,30%.

Gelaran KTT ASEAN

Sehubungan dengan bahasan mengenai kinerja pasar saham di Asia Tenggara di atas, Indonesia sendiri akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2023 di Jakarta Convention Center, 5-7 September mendatang.

Pada Keketuaan tahun ini, Indonesia mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang memberikan makna peran penting ASEAN bagi ekonomi kawasan dan dunia.

Pertemuan KTT ke-43 ASEAN turut membahas beberapa tema penting, mulai dari Code of Conduct terkait Laut Cina Selatan, South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), ASEAN Maritime Outlook, ASEAN Outlook in Indo Pacific (AOIP), dan isu terkait Myanmar.

Diharapkan pertemuan KTT ke-43 ASEAN di antaranya juga bisa menghasilkan beberapa kesepakatan penting, seperti penguatan infrastruktur ASEAN, food security, blue economy dan green economy, serta digital economy dan payment ecosystem.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(trp/trp)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation