
Sudah Rugi Rp17 T Karena Polusi, RI Bisa Boncos Lagi Oleh Fed

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, melemah pada perdagangan Kamis (24/8/2023), setelah menguat di awal sesi seiring investor merespons positif kinerja keuangan kuartalan produsen chip Nvidia, yang tengah dilanda euforia kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Namun, ketiga bursa indeks keok dan mengakhiri perdagangan di zona merah.
Indeks S&P 500 anjlok 1,35% atau 59,7 poin ke 4.376,31 sementara indeks Nasdaq longsor 1,87% atau 257,06 ke posisi 13.463,97.
Pelemahan Nasdaq dan S&P pada perdagangan kemarin adalah yang terbesar sejak 2 Agustus 2023.
Bursa Wall Street sempat menghijau karena lonjakan saham Nvidia tetapi kemudian merosot tajam setelah rally. Saham Nvidia melonjak 4% di awal perdagangan setelah perusahaan melaporkan laba bersih kuartalan dan pendapatan yang melampaui ekspektasi analis.
Perusahaan juga meningkatkan panduan kinerja tahunannya. Direksi Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal III-2023 akan naik menjadi US$16 miliar, atau meningkat 170% secara tahunan (year on year/yoy).
Ini sekaligus menandai laporan kuartal kedua berturut-turut dari Nvidia yang melampaui ekspektasi analis.
Sebelumnya, kinerja kuartal pertama, yang dirilis pada Mei lalu, turut mendongkrak antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan, yang menjadi pendorong pasar utama pada paruh pertama tahun ini.
Keriuhan tersebut turut melambungkan valuasi pasar Nvidia hingga lebih dari US$1 triliun.
Produsen chip lainnya mendapat katalis positif dari laporan tersebut. Saham Taiwan Semiconductor bertambah 1%, sementara AMD Marvell Technology terangkat 1,9%.
"Saya pikir ini adalah pasar dengan fokus yang sangat sempit," kata Phillip Colmar, ahli strategi global di MRB Partners, seraya menambahkan bahwa hanya beberapa nama saja yang menggerakkan pasar secara keseluruhan, dikutip CNBC International.
Colmar mencatat, ia akan sedikit mengurangi porsi di sektor teknologi, mengingat pergerakannya yang sudah sangat tinggi pada tahun ini.
Kini, investor juga menunggu komentar dari Ketua bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dari Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat, yang diharapkan Wall Street akan memberikan petunjuk terkini soal kebijakan suku bunga acuan ke depan.
(trp/trp)