Gara-Gara FOMO, BI Checking Anak Muda RI Jadi Jelek

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
23 August 2023 15:50
INFOGRAFIS, Jangan Coba-Coba! 3 Risiko Besar Menanti Jika Tak Bayar Pinjaman Online
Foto: Infografis/ Resiko Bahaya Pinjaman Online/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena Fear Of Missing Out (FOMO) kini sedang menguasai kalangan anak muda Indonesia agar tidak di cap ketinggalan zaman mendorong penggunaan pinjaman online (pinjol).

Anak muda saat ini takut tertinggal trend terbaru sehingga memaksakan diri untuk mengikuti trend yang sedang hype tanpa melihat tingkat kemampuan ekonomi sendiri atau daya beli. Balapan dengan trend membuat dompet cekak. Jika FOMO akan mencari dana segar dengan cara apapun, salah satunya lewat pinjol yang menawarkan pencairan dana instan.

Sayangnya, edukasi mengenai pinjol yang minim membuat banyak anak muda terjerat pinjol dan tak sanggup membayarnya. Bukannya untung dapat duit malah jadi merugikan.

Salah satu kerugian menggunakan pinjol dan tidak bisa bayar adalah skor BI Checking yang jelek. Hal ini mmebuat anak muda susah mendapatkan kerja, beasiswa hingga Kredit Pinjaman Rumah (KPR.

Lebih ekstrim, saat tidak mampu membayar tunggakan adalah tindakan kriminal agar dapat melunasi pinjol tersebut.

Seperti pada kasus awal Agustus tahun ini mengenai pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) karena terjerat pinjol.

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) tega membunuh juniornya sendiri, Muhammad Naufal Zidan (19). Altaf mengaku membunuh Naufal bukan karena ada dendam namun terjerat pinjaman online sehingga berkeinginan menguasai harta milik korban.

Altaf merasa hopeless dan bingung. Ia mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk menyelesaikan permasalahan pinjol tersebut, namun hasilnya nihil.

Altaf pun menargetkan Naufal karena menganggap isi ATM dan harta benda korban bisa melunasi utang pinjolnya.

Kini masalah pinjol menjadi bukan hanya menjadi masalah di BI Checking saja, namun dapat mempengaruhi psikologis seseorang untuk melakukan tindakan keji agar dapat terbebas dari jeratan hutang.

Menurut data dari Statistik Fintech OJK, terdapat profil penunggak utang pinjol berdasarkan usia yang dominan adalah dari kaum Gen Z dan kaum Milenial.

OJK pun berencana akan membangun pusat data fintech lending atau pusdafil untuk memonitor pendanaan, penyaluran pinjaman, dan kolektabilitas kredit pinjol.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation