Newsdata

Terungkap Biang Kerok Polusi Udara, Setrum 'Kotor' Merajalela

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
21 August 2023 14:35
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN Enjiniring dan Kepco Engineering and Construction Company Inc,
Foto: dok. PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah warga mengeluh pekatnya polusi menyebabkan saluran nafas mereka terganggu. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan polusi udara di Jakarta. Bahlil menyebutkan bahwa polusi udara di Jakart terjelek di Dunia karena imbas dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Sebagaimana diketahui, PLTU berbagan dasar batu bara kerap dibangun di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Melansir dari Global Energu Monitor, dalam empat tahun belakangan Indonesia tak tercatat memiliki tambahan kapasitas listrik dari PLTU baru, yakni 2001-2003 dan 2005. Sisanya, Indonesia selalu membangun PLTU batu bara. Berikut tren perkembangannya.

Berdasarkan data di atas secara total, sejak tahun 2000- hingga Juli 2023 total kapasitas PLTU baru mencapai 38.657 MW. Alih-alih merealisasikan pensiunkan PLTU baru bara, justru kapasitas terbesar terbangun pada 2022 lalu, sebanyak 5.100 MW. Pada 2019 kapasitasnya pun tercatat cukup tinggi, yakni 4.461 MW.

Meski begitu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah informasi yang mengatakan PLTU di Banten menjadi penyebab utama polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Emil, sapaan akrabnya, mengklaim grafis yang menunjukkan asap PLTU Banten mengarah ke Jakarta cuma simulasi. Ia menegaskan saat ini angin mengarah ke Selat Sunda sampai Oktober 2023 nanti.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation