Negara Tetangga Lebih Sayang Bumi Daripada Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Transisi energi dari energi fosil ke energi hijau tengah digalakkan secara global. Transisi ini merupakan sebuah proses panjang untuk menekan emisi karbon.

Sejak tahun lalu dalam gelaran G20, Indonesia mengajak negara-negara yang tergabung dalam G20 untuk mencapai kesepakatan global dengan mempercepat program transisi energi. Indonesia resmi menginisiasi dan meluncurkan Transisi Energi G20 guna menjembatani dan mendorong negara-negara maju, serta negara-negara berkembang agar mempercepat peralihan energi fosil ke energi bersih.

Gelaran G20 telah usai, lantas bagaimana perkembangan transisi energi hingga kini?

Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) telah merilis laporan dengan tajuk "Fostering Effecttive Energy Transition 2023" yang menyoroti kembali soal komitmen transisi energi negara-negara di dunia. Dalam laporan tersebut, WEF juga meranking negara-negara dengan skor indeks terbesar.

Jika dipersempit, pada kawasan Asia Tenggara negara mana saja dengan indeks transisi energi terbesar? Indonesia sendiri bagaimana perkembangannya?

Berdasarkan data tersebut, Malaysia bercokol diposisi pertama dengan skor indeks terbesar untuk transisi energi di Asia Tenggara. Angkanya berada di 61,7 poin pada 2023.

Vietnam menempati urutan kedua di Asia Tenggara karena memiliki skor indeks transisi energi sebesar 58,9 poin pada 2023. Berikutnya ada Thailand dengan skor indeks transisi energi sebesar 55,9 poin. Kemudian, Indonesia mencatatkan skor indeks transisi energi sebesar 55,8 poin. Singapura berada di bawahnya dengan skor indeks transisi energi sebesar 53,7 poin.

Sebagai informasi, skor indeks diperoleh dari penilaian terhadap dua indikator utama, yaitu kinerja sistem energi dan kesiapan transisi energi. Sementara itu, penilaian ini dilakukan terhadap 120 negara di dunia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]