CNBC Indonesia Research

Bukan Cuma Gibran, 21 Juta Warga RI Bisa Jadi Capres-Cawapres

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
04 August 2023 12:50
Ternyata Jokowi Habiskan Rp 489 Triliun untuk Pendanaan Jalan
Foto: Infografis/Ternyata Jokowi Habiskan Rp 489 Triliun untuk Pendanaan Jalan/ Ilham Restu
  • Batasan usia calon presiden dan calon wakil presiden tengah hangat-hangatnya menjadi perbincangan.
  • Bata usia calon Presiden dan calon wakil presiden yang paling rendah adalah 40 tahun 
  • Pembatasan usia calon presiden dan wakil presiden dianggap bisa mengurangi kesempatan generasi muda memimpin bangsa

Jakarta, CNBC Indonesia - Batasan usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tengah hangat-hangatnya menjadi perbincangan. Pembatasan usia diharapkan bisa turun menjadi 35 tahun sehingga akan membuka kesempatan bagi jutaan generasi muda memimpin bangsa.

Sebaliknya, jika aturan tidak disetujui dan dipertahankan maka maka ada beberapa nama yang 'gagal' maju jadi orang nomor satu di Indonesia ini. Bak kalimat belum berperang sudah 'mati' duluan.

Sebagaimana diketahui, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah melakukan upaya hukum terkait batas usia minimal capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Juli 2023 lalu.
Aturan yang digugat PSI adalah aturan dalam Pasal 169 huruf q Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

Pasal tersebut berisi terkait persyaratan menjadi capres dan cawapres yang paling rendah adalah 40 tahun sementara tidak ada batas usia maksimal dalam pasal tersebut. Pasal ini dinilai menuai kontra sebab tidak memiliki dasar yang kuat.

Beberapa memilih argumen di mana memang tidak ada kepastian bahwa capres dan cawapres yang berada di usia 40 tahun itu sudah dewasa atau bahkan bisa saja masih labil.

Pembatasan usia tersebut bisa berdampak besar terhadap jutaan warga Indonesia yang sebelumnya bisa mendaftar sebagai capres dan cawapres.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ada
 21 juta anak muda Indonesia usia 35-39 tahun.

Jika batasan usia diturunkan menjadi 35 tahun maka ada tambahan 21 juta warga Indonesia yang bisa maju sebagai capres-cawapres. Jutaan orang ini terkubur hak konstitusionalnya untuk menjadi Presiden atau Wakil Presiden karena batasan usia saat ini.

Salah satu dari 21 juta warga Indonesia tersebut adalah Gibran Rakabuming Raka. Putra pertama Presiden Joko Widodo tersebut kini berusia 35 tahun dan dikabarkan dilirik untuk jadi cawapres.

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pembentuk undang-undang sama-sama tak keberatan jika batas usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.

Pengalaman di sejumlah negara serta dinamika kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan ketatanegaraan menjadi pertimbangan.

DPR dan Pemerintah memberikan sinyal setuju dengan batas usia capres-cawapres menjadi 35 tahun itu. Lantas, sebenarnya mengapa batasan sebelumnya harus 40 tahun?

Memang, persyaratan usia untuk jabatan dalam lembaga negara telah lazim diatur dalam Undang-Undang sebagai bentuk tertib administratif.
Syarat usia juga bisa dianggap bahwa calon tersebut telah memiliki kapasitas.

Persyaratan usia untuk dapat diangkat menjadi calon pejabat atau pejabat suatu jabatan tertentu digunakan untuk parameter untuk menentukan seseorang batas usia tertentu dianggap telah memiliki kapasitas atau kemampuan baik dari sisi intelektualitas, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosi, maupun kematangan perilaku dalam menjalankan tugas dan wewenang suatu jabatan tertentu.

Pengalaman memang menjadi suatu hal yang penting untuk calon presiden dan wakil presiden sebab banyak hal ke depan yang bakal dihadapi. Itulah sebabnya, dalam pasal sebelumnya usia 40 tahun disinyalir cukup matang untuk menghadapi tantangan tersebut.

Nama Anak Muda RI Bakal Muncul Sebagai Kandidat

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, muncul sebagai kandidat calon wakil presiden (cawapres) jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan batas usia cawapres menjadi 35 tahun.

Untuk diketahui, Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987 artinya hingga saat ini usianya belum genap 35 tahun.
Ia adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota Surakarta yang dilantik pada 26 Februari 2021. Terlahir sebagai putra sulung Joko
Widodo.

Menilik latar belakangnya, Ia menempuh pendidikan di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Selepas lulus di universitas tersebut, Gibran masih ingin berkuliah lagi hingga membuatnya melanjutkan studinya di University of Technology Insearch, Sydney, Australia hingga lulus di tahun 2010.

Prancis dan Kanada punya Pemimpin Muda

Dalam beberapa tahun terakhir, memang muncul fenomena pemimpin muda di dunia.
Sebut saja Presiden Prancis Emmanuel Macron yang saat terpilih menjadi presiden pada 2017 berusia 40 tahun. Kemudian ada Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Trudeau mulai menjabat pada tahun 2015 saat berusia 40 tahun.

Kendati tak terpilih secara demokratis, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga masuk kategori pemimpin muda karena dikabarkan usianya baru 35 tahun. Tak hanya pemimpin muda dunia dari kalangan pria, beberapa negara juga dipimpin perempuan muda yang berusia di bawah 50 tahun.

1. Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Ia Merupakan seorang mantan bankir asal Prancis yang mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai presiden Prancis pertama yang terpilih dua periode berturut-turut. Pria kelahiran 21 Desember 1977 itu juga merupakan presiden termuda Prancis setelah Napoleon I.

Tapi bukan hanya membanggakan usia, latar belakang pendidikannya juga tak main-main.
Anak sulung dari tiga bersaudara itu terbukti telah menunjukkan kecerdasan sejak bangku kuliah. Ia lulus dan menerima gelar master dari kampus bergengsi cole Nationale d'Administration (ENA), di mana banyak tokoh politik besar merupakan lulusan kampus itu. Tak hanya lulus,
Macron bahkan menyabet lulusan terbaik.

Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/YVES HERMAN)Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/YVES HERMAN)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/YVES HERMAN)



2. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau

Justin Trudeau lahir 25 Desember 1971 adalah Perdana Menteri Kanada ke-23 dan ayah bangga dari Xavier, Ella-Grace, dan Hadrien.
Pengalamannya sebagai seorang guru, ayah, pemimpin, dan pembela kaum muda telah membentuk dedikasinya kepada warga Kanada dan komitmennya untuk menjadikan Kanada tempat di mana setiap orang memiliki kesempatan yang mereka butuhkan untuk berkembang.

Menilik latar belakangnya, Justin belajar sastra di Universitas McGill, lulus dengan gelar Bachelor of Arts (BA) pada tahun 1994. Dia melanjutkan untuk menyelesaikan program pendidikan Universitas British Columbia, dan menghabiskan beberapa tahun mengajar bahasa Prancis, matematika, dan mata pelajaran lain di Vancouver.

Selain itu, Ia mengajar memungkinkan dia untuk membuat dampak positif dalam kehidupan kaum muda. Dia tetap berkomitmen untuk mendengar suara anak muda Kanada, dari ruang kelas hingga Parliament Hill.

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dan istrinya, Sophie Gregoire Trudeau. (Justin Tang/The Canadian Press via AP/File Photo)Foto: Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dan istrinya, Sophie Gregoire Trudeau. (Justin Tang/The Canadian Press via AP/File Photo)
Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau dan istrinya, Sophie Gregoire Trudeau. (Justin Tang/The Canadian Press via AP/File Photo)


Sebelum memasuki dunia politik, Justin menjabat sebagai Ketua Katimavik, dewan direksi Canadian Avalanche Foundation, dan sebagai advokat bagi kaum muda dan lingkungan.

Sebagai pembicara di berbagai acara dan konferensi di seluruh negeri, dia mendorong kaum muda untuk terlibat dengan isu-isu yang penting bagi mereka dan berpartisipasi sebagai warga negara yang aktif.

Pengalaman-pengalaman ini semakin memperjelas baginya bahwa isu-isu yang menjadi perhatian kaum muda Kanada baik dari sisi pendidikan, lingkungan, dan prospek ekonomi generasi mereka membutuhkan suara yang lebih kuat.

3. Presiden Termuda Chile, Gabriel Boric

Politikus sayap kiri, Gabriel Boric, menjadi presiden termuda Chile di usia 35 tahun setelah memenangkan putaran kedua pilpres pada Desember 2021.
Boric berhasil mengalahkan kandidat presiden Chile lainnya yang merupakan politikus yang jauh lebih senior dari dirinya.

Boric merupakan mantan aktivis semasa dirinya menjadi mahasiswa. Pada 2011, Boric pernah memimpin protes mahasiswa guna mendorong sekolah gratis di Chile. Dengan rambut gondrong dan tato, Boric menjadi mahasiswa yang vokal menyuarakan kesejahteraan rakyat.

Selama kampanye, Boric menggabungkan kesetaraan dan kesejahteraan sosial. Ia bahkan bersumpah menghapus model ekonomi neoliberal Chile yang dibawa saat era diktator Augusto Pinochet dan secara luas dilihat kerap mengesampingkan kelas miskin dan pekerja. Berikut nama-nama lain pemimpin negara dengan usia muda di dunia.

Presiden Cile, Gabriel Boric (REUTERS/RODRIGO GARRIDO)Foto: Presiden Cile, Gabriel Boric (REUTERS/RODRIGO GARRIDO)
Presiden Cile, Gabriel Boric (REUTERS/RODRIGO GARRIDO)

 


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation