Newsdata

China Buat Emak- Emak RI Kuras Kantong Demi Bawang Putih

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
15 June 2023 22:10
Bawang Putih (CNBC Indonesia/Martyasari)
Foto: Bawang Putih (CNBC Indonesia/Martyasari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasteyo Adi memprediksi harga bawang putih akan bergerak turun. Di sisi lain, dia mengakui, saat ini Indonesia masih dalam kondisi defisit bawang putih.

berdasarkan prognosa neraca pangan, bawang putih masih membutuhkan pasokan pengadaan dari luar negeri. Sebab, produksi di dalam negeri masih belum memenuhi kebutuhan.

Untuk diketahui, Produksi bawang putih tahun 2022 mencapai 30,58 ribu ton, turun sebesar 32,18% (14,51 ribu ton) dari tahun 2021.

Konsumsi bawang putih oleh sektor rumah tangga tahun 2022 adalah mencapai 554,02 ribu ton, naik sebesar 9,4% (47,6 ribu ton) dari tahun 2021. Adapun partisipasi rumah tangga terhadap konsumsi bawang putih adalah sebesar 91,79%.

Namun, dengan data produksi dan konsumsi ini nyatanya Nilai impor bawang putih pada tahun 2022 mencapai US$ 616,31 juta, turun sebesar 9,58% (US$ 65,32 juta).

Dalam catatan CNBC Indonesia yang dikutip Kamis (15/6/2023), Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasteyo Adi memprediksi harga bawang putih akan bergerak turun.

"Pasokan bawang putih kemungkinan akan segara masuk seiring dengan terjadinya penurunan harga komoditas ini di China, dari US$1.300 menjadi US$800 per ton," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (14/6/2023).

Oleh sebab itu, adanya pasokan ini bakal menambah kecukupan stok di dalam negeri. Dan akan berdampak pada penurunan harga bawang putih di dalam negeri dalam satu hingga dua bulan mendatang.

Untuk diketahui, lonjakan harga bawang putih saat ini tak terlepas dari mahalnya harga bawang putih di China, mencapai US$1.300 per ton. Di mana, Indonesia saat ini masih mengandalkan pasokan bawang putih dari China.

Negara-negara asal utama impor bawang putih adalah China dengan nilai impor mencapai US$ 613,8 juta (574 ribu ton), Amerika Serikat dengan nilai impor mencapai US$ 2,37 juta (330 ton), dan India dengan nilai impor mencapai US$ 77,91 ribu (92,29 ton).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation