
Kecelakaan Kereta Maut India & Dunia, Ada yang Karena Tsunami

Jakarta, CNBC Indonesia- Kecelakaan kereta kembali mengguncang India pada Jumat malam (2/6/2023). Korban tewas dari kecelakaan sudah mencapai 288 jiwa sementara 900 lainnya luka-luka.
Kecelakaan yang terjadi di Odisha, India, disebabkan oleh tabrakan.
Tabrakan terjadi sekitar pukul 19:00 waktu setempat pada Jumat ketika Howrah Superfast Express, yang beroperasi dari Bangalore ke Howrah, Benggala Barat, bertabrakan dengan Coromandel Express, yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai.
Tabrakan ini menjadi tragedi paling fatal di India. Sebelum insiden Odisha, India juga beberapa kali diguncang kecelakaan kereta yang membunuh ratusan nyawa.
Kereta api menjadi moda transportasi favorit di India mengingat seluruh wilayah India merupakan daratan. Berikut delapan kecelakaan maut yang melibatkan moda transportasi kereta di India sebelum kecelakaan Odisha:
Selain India, sejumlah kecelakaan maut kereta api juga pernah terjadi di sejumlah negara. Tragedi Queen of the Sea Land menjadi salah satu yang paling memilukan. Bukan hanya menewaskan ribuan orang, insiden ini sangat menyedihkan karena penyebabnya adalah bencana alam yang berada ribuan kilometer dari tempat kejadian.
Gempa dahsyat yang melanda Aceh pada Desember 2004 menimbulkan tsunami di sejumlah negara Asia, termasuk ke Sri Lanka.
Tsunami menelan kereta Queen of the Sea Land sehingga menewaskan ribuan orang penumpangnya.
Kecelakaan kereta api maut juga beberapa kali terjadi di Indonesia. Salah satu yang paling tragis adalah Tragedi Bintaro pada 1987 yang menewaskan 153 orang.
Berikut beberapa tragedi maut yang melibatkan moda transportasi kereta:
1. Sri Lanka (26 Desember 2004)
Queen of the Sea Land diterjang oleh tsunami ketika tengah melaju di pesisir Peraliya. Insiden ini disebabkan oleh bencana alam bukan kesalahan manusia ataupun kerusakaan mesin.
Kereta dihantam dua gelombang tsunami dan sekitar 1.700 penumpang tidak bisa melarikan diri. Kereta yang bergerak dari Colombo ke Galle tersebut hancur diterjang tsunami dan masuk ke Lautan dengan seluruh penumpang meninggal.
Banyak dari penumpang adalah biksu yang hendak merayakan liburan Tahun Baru.
2. Bihar, India (6 Juni 1981)
Kereta jatuh ke Sungai Bagmati saat melewati sebuah jembatan. Kecelakaan ini menewaskan 750 orang dan menjadi kecelakaan terparah di India.
3. Saint-Michel-de-Maurienne, Prancis (12 Desember 1917)
Pasukan Perancis yang ingin merayakan Natal di rumahnya dimobilisasi pemerintah dengan cara menggabungkan gerbong dari dua kereta menjadi satu kereta saja.
Efisiensi tersebut membuat mekanisme remnya juga irit karena hanya tiga gerbong pertama yang memiliki rem angin.
Ketika melewati pengunungan Alpen, masinis mengerem tetapi remnya terlalu panas dan menyebabkan kebakaran.
Setelah 4 mil, gerbong pertama anjlok dan diikuti gerbong di belakangnya dan saling menabrak. Karena besarnya api, hanya 425 mayat yang berhasil diidentifikasi dari total 1.000 korban jiwa.
4. Stasiun Ciurea di Romania (13 Januari 1917)
Kereta berpenumpang kereta yang berisi pengungsi dan tentara yang terluka diungsikan dari aksi pendudukan Jerman pada Perang Dunia I.
Mendekati Stasiun Ciurea, kereta yang dalam kecepatan tinggi berniat berhenti mendadak untuk menghindari tabrakan dengan kereta lain di depannya.
Namun, usaha itu gagal dan justru menyebabkan anjlok serta menyulit kebakaran yang akhirnya menewaskan hampir 1.000 orang.
5. Guadalajara, Meksiko (22 Januari 1915)
Peristiwa yang menelan korban jiwa lebih dari 600 orang tersebut dimulai ketika Presiden Carranza memerintahkan keluarga dan pasukannya untuk menempati Guadalajara yang baru dimenangkannya.
Pada 22 Januari, kereta yang penuh sesak itu menuruni bukit dalam kecepatan tinggi dan masinisnya kehilangan kontrol terhadap lokomotifnya. Kondisi itu menyebabkan kereta anjlok dan keluar jalur hingga jatuh ke tebing, termasuk orang-orang yang bergelantungan di gerbong.
6. Ufa, Rusia (4 Juni 1989)
Kecelakaan maut ini terjadi pada 4 Juni, ketika terjadi kebocoran jaringan LPG. Karena tekanannya turun, tim perbaikan justru meningkatkan tekanannya dan menimbulkan awan tebal gas propana di sekitar jalur kereta, bukannya mencari dan menambal kebocoran.
Dua kereta lewat jalur kota Ufa-Asha tersebut dengan membawa sekitar 1.200 penumpang.
Secara bersisipan, keduanya menyebabkan adanya percikan api di relnya dan memicu ledakan berdaya setara 10kt TNT yang menghanguskan tujuh gerbong barang, 37 gerbong penumpang, dan dua lokomotif.
Selain menewaskan lebih dari 575 penumpang, 800 orang lain terluka dalam kejadian ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(mae/mae)
