
Jika Prabowo Menang Pilpres, Saham Ini Bisa Beri Cuan Jumbo!

Jakarta, CNBC Indonesia - Peta politik tanah air terkait Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024 semakin menarik untuk diikuti.
Kini, calon presiden untuk masa kepemimpinan 2024-2029 sudah diketahui, di mana ada tiga calon presiden yang sudah diusung oleh beberapa partai dan koalisinya.
PDIP-PPP telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, sedangkan NasDem-Demokrat-PKS mengusung Anies Baswedan, dan Gerindra-PKB mengusung Prabowo Subianto.
Meski kini masyarakat sudah mengetahui ada tiga calon presiden yang sudah pasti, tetapi hingga saat ini, calon wakil presiden dari ketiga capres tersebut masih belum diumumkan, baru sekedar isu yang masih 'liar' di kalangan masyarakat luas.
Memang, ketiga capres tersebut juga hingga kini belum mengumumkan visi dan misinya ke depan, termasuk program unggulan.
Terlepas dari sudah diketahuinya capres untuk masa kepemimpinan 2024-2029. Tentunya kemenangan salah satunya dapat menggerakkan pasar saham, terutama saham-saham di sektor yang dimiliki oleh koalisi capres tersebut.
Jika kita berandai-andai Prabowo memenangkan Pemilu 2024, maka ada kemungkinan bahwa saham di sektor pertambangan, perkebunan, dan pertahanan akan cenderung terdongkrak. Proyeksi ini merujuk pada jejak dan perhatian besar Prabowo di sektor-sektor tersebut.
Untuk lebih jelasnya, simak rincian berikut jika Prabowo memenangkan Pemilu 2024
1. Pertambangan
Saham di sektor pertambangan RI tergolong banyak jenisnya, mulai dari pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, emas, dan lain-lainnya. Setidaknya ada 60 saham pertambangan yang sudah melantai di bursa hingga saat ini.
Jika Prabowo menang, maka sektor pertambangan akan diuntungkan. Program hilirisasi yang dilakukan pada masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berpotensi dilanjutkan, meski kebijakannya akan cenderung berbeda sedikit.
Prabowo memiliki setidaknya dua perusahaan terkait pertambangan batu bara yakni PT Nusantara Energy dan PT Nusantara Kaltim Coal, di mana keduanya masih dalam satu grup. PT Nusantara Energy merupakan induk perusahaan, sedangkan PT Nusantara Kaltim Coal merupakan anak usaha.
Meski keduanya belum masih berstatus private company alias belum melantai di bursa, tetapi dengan hal tersebut, jika Prabowo menang, maka saham batu bara akan diuntungkan dan pada akhirnya berpotensi membuat saham batu bara terdongkrak.
Bahkan, bukan hal mustahil bila kedua perusahaan tersebut bisa melantai di bursa di beberapa tahun mendatang jika Prabowo memenangkan Pemilu 2024.
2. Perkebunan
Selain di sektor pertambangan, Prabowo juga memiliki perusahaan di sektor perkebunan, di mana ada lima perusahaan perkebunan milik Prabowo. Adapun kelima perusahaan perkebunan tersebut yakni PT Tusam Hutani Lestari, PT Tanjung Redeb Hutani, PT Kertas Nusantara, PT Kiani Hutani Lestari, dan PT Belantara Pusaka.
Meski kelimanya juga belum melantai di bursa, tetapi jika Prabowo memenangi Pemilu 2024, maka sektor perkebunan juga berpotensi ikut terdongkrak.
Untuk sektor perkebunan di Indonesia, ada berbagai macam seperti perkebunan kelapa sawit, perkayuan, perhutanan, dan lain-lainnya.
3. Pertahanan
Prabowo tentunya sudah familiar dengan hal-hal yang berbau militer, sehingga sektor pertahanan di tangan Prabowo memang tak perlu dipertanyakan lagi.
Tetapi di Indonesia, sepertinya belum ada emiten pertahanan yang melantai di bursa. Hal ini karena perusahaan sektor pertahanan di Indonesia sebagian besar dikelola oleh negara.
Meski belum ada yang go-public, tetapi saat ini sudah dimulai pembentukan holding BUMN pertahanan, di mana PT LEN Industri (Persero) sudah menjadi holding dari empat perusahaan BUMN pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) dan PT Dahana (Persero).
Namun, tak menutup kemungkinan jika Prabowo menang, ada potensi emiten pertahanan yang akan go-public kedepannya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)