
Petani Jadi Kunci RI "Lawan" Bank Dunia Soal Kemiskinan

Sektor pertanian diyakini menjadi salah satu sektor yang berhasil mengurangi angka kemiskinan di pedesaan. Namun, kalimat yang berkembang saat ini para petani di Indonesia utamanya di pedesaan masih tetap miskin.
Hal tersebut disampaikan oleh Bank Dunia atau World Bank dalam laporannya bertajuk 'Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security'.
"Pendapatan pertanian mendorong pengentasan kemiskinan di pedesaan. Namun demikian, banyak petani tetap miskin karena mereka terkendala pada produktivitas rendah dalam strategi pemenuhan kebutuhan hidup dan produksi beras," jelas Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Rabu (10/5/2023).
Benarkah demikian?
Dari sisi upah buruh tani, rata-rata upah minimal buruh tani Rp59.226 per hari pada Desember 2022. Angka itu naik 0,22% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm) sebesar Rp59.096 per hari.
Namun, upah riil buruh tani pada Desember 2022 menurun 0,73% dibanding November 2022, yakni dari Rp51.830 menjadi Rp51.453 per hari.
Sebagai catatan, upah nominal adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan. Sementara upah riil adalah daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Adapun upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Dari sisi Nilai Tukar Petani (NTP) yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
NTP nasional April 2023 sebesar 110,58 atau turun 0,24% dibanding NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani turun sebesar 0,12%, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,13%.
Dari data di atas, petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang dibayarkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata upah buruh di Indonesia pada sektor pertanian menempati urutan paling bawah dengan rata-rata upah sebesar Rp 2,06 juta per bulan.
Pada dasarnya, perkembangan sektor pertanian memiliki esensi penting untuk mengurangi kemiskinan dan kelaparan sesuai target Millennium Development Goals (MDGs) di mana tiga dari empat orang miskin di Asia Tenggara ternyata berada di wilayah perdesaan dan sangat tergantung pada sektor pertanian.
Peningkatan pendapatan per kapita sektor pertanian mampu mengurangi tingkat kemiskinan sebesar 52%.
Bank Dunia menyebut, serangkaian insentif yang menyimpang bagi produsen pertanian dan harga bahan pokok yang tinggi karena pembatasan impor, berkontribusi pada lambatnya diversifikasi ke tanaman komersial bernilai tinggi.
Di sisi lain, perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan guncangan alam, yang dapat menjebak rumah tangga miskin ke dalam kemiskinan, dan mendorong rumah tangga yang tidak aman secara ekonomi kembali ke dalam kemiskinan.
Bila ditarik pada tahun 1990-2021, Indonesia mengalami lebih dari 300 bencana alam, termasuk 200 kali mengalami banjir dan berdampak pada lebih dari 11 juta masyarakat.
Jika melihat kondisi di lapangan, modal usaha tani yang besar juga turut membebani pendapatan petani seperti harga pupuk, pestisida, belum lagi risiko gagal panen yang terus mengancam petani.
Sehingga jika hal ini terjadi, maka sebagian besar petani yang meminjam uang di bank, koperasi, atau bahkan kepada tengkulak bakal kesulitan mengembalikan uang yang dipinjamkan karena kondisi ketidakpastian pertanian.
Kunci untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan adalah dengan memajukan sektor pertanian. Caranya, bisa dilakukan dengan meningkatkan layanan penyuluhan pertanian dan akses pasar yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dalam menurunkan kemiskinan di pedesaan dilakukan dengan pengembangan industri yang seimbang. Dalam hal ini perlu adanya perbaikan struktur pertanian, adanya peningkatan program pendidikan masyarakat pedesaan, peningkatan program pemberdayaan masyarakat pedesaan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)