
Mirip Jokowi, Ganjar Pranowo Effect Bisa Bikin IHSG Terbang?

Setelah libur panjang Lebaran, investor patut mencermati sejumlah sentimen untuk perdagangan pekan ini, terutama hari ini.
Sentimen luar negeri akan datang dari rilis beberapa data ekonomi AS.
Pada Kamis pekan ini, AS akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I serta klaim pengangguran.
Setelah tumbuh 2,9% pada kuartal IV-2022, ekonomi AS diperkirakan akan melandai atau bahkan terkontraksi pada kuartal I-2023 akibat kenaikan suku bunga.
Sementara itu, klaim pengangguran diperkirakan meningkat menjadi 280.000 pada pekan yang berakhir pada 22 April, dari 245.000 pada pekan sebelumnya.
Pada Jumat, AS juga akan merilis data pengeluaran individu konsumen untuk Maret serta indeks kepercayaan konsumen April.
Dua data ini sangat penting bagi The Fed dalam mempertimbangkan kebijakan moneternya pada pekan depan.
Jumat pekan ini, bank sentral Jepang (BoJ) juga akan mengumumkan kebijakan moneter mereka. Menarik ditunggu apakah BoJ akan tetap mempertahankan suku bunga ultra rendah mereka di tengah lonjakan inflasi Jepang.
Pengeluaran konsumsi individu AS diperkirakan turun ke 4,5% (yoy) pada Maret 2023, dari 5% pada Februari.
Jika pengeluaran terus menurun maka ada harapan inflasi AS juga terus melandai sehingga The Fed akan segera melunak.
The Fed sendiri kini tengah dalam fase "blackout period" di mana tidak akan ada pernyataan apapun dari bank sentral AS menjelang rapat FOMC pada 2-3 Mei mendatang.
Sebelum jauh melangkah ke depan, investor juga perlu mencermati sentimen apa yang akan mempengaruhi pasar hari ini.
Sentimen utama dari luar negeri akan datang dari pergerakan Wall Street. Melemahnya Wall Street kemarin bisa berimbas negatif ke pasar keuangan dalam negeri.
Terlebih, bayang-bayang krisis perbankan AS masih menghantui ekonomi Negara Paman Sam. Kekhawatiran resesi juga menjadi alasan lain mengapa investor perlu mencermati sentimen dari luar negeri hari ini.
Dengan krisis perbankan yang masih membayang maka ada kekhawatiran investor asing baka meninggalkan pasar keuangan Tanah Air sehingga IHSG akan merana.
(mae/mae)