
Heboh Divestasi Saham Vale, Ternyata Ini Isi 'Harta Karunnya'

3. Memiliki 3 wilayah eksplorasi dan smelter
Vale tengah menggarap tiga proyek besar dengan total investasi sebesar US$ 9 miliar atau sekitar Rp 132 triliun.
Tiga proyek tersebut adalah proyek Sorowako Limonite senilai US$ 2 miliar, proyek Bahodopi senilai US$ 2,5 miliar, dan proyek Pomalaa senilai US$ 4,5 miliar.
a. Proyek Sorowako, Sulawesi Selatan
Dilengkapi dengan empat furnace, rata-rata produksi tahunan dari smelter Kapasitas produksi ditargetkan mencapai 60.000 ton. Smelter diharapkan sudah dibangun dan selesai pada 2023-2026.
Untuk menggarap proyek ini, Vale sudah menggandeng Zhejiang Huayou Cobalt Company atau Huayou.
Smelter akan dikembangkan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate atau MHP.
Nantinya, MHP akan diolah lanjutan dan dijadikan bahan untuk komponen baterai kendaraan listrik.
b. Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah
Smelter ini merupakan kerja sama antara Vale dengan perusahaan asal China Taiyuan Iron & Steel Group serta Shandong Xinhai Technology.
Kapasitas produksi ditargetkan 73.000 ton nikel. Proyek pembangunan sudah dimulai dan diharapkan rampung pada 2025.
c. Pomala, Sulawesi Tenggara
Kapasitas produksi diharapkan mencapai 120.000 ton. Periode pembangunan proyek yang dijadwalkan pada 2022-2025 diharapkan selesai tepat waktu.
Proyek smelter ini merupakan proyek kerja sama Vale dengan perusahaan China Zhejiang Huayou Cobalt dan perusahaan Amerika Serikat Ford Motor Co.
Smelter ini akan memproduksikan 120 ribu ton per tahun Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
(mae/mae)