Newsdata

Ini Wilayah dengan Daya Saing Digital Tertinggi, Daerah Kamu?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
10 April 2023 09:32
BRImo Aplikasi Digital Banking BRI
Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Era digital seperti sekarang ini begitu dimaksimalkan potensinya untuk meraup keuntungan dalam bidang ekonomi.

Pemanfaatan teknologi digital yang tepat inilah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tidak terlepas dari faktor demografi, yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 di dunia.

Maraknya perkembangan ekonomi digital di Tanah Air tentu saja menghadapi tantangan tersendiri yang dikenal dengan disrupsi.

Terlebih Indonesia telah mengalami lonjakan ekonomi digital yang luar biasa sejak 2016 lalu dan  diproyeksi telah mencapai US$ 77 miliar pada 2022, dan akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 220-360 miliar pada tahun 2030 mendatang.

Pada skala nasional, median skor indeks daya saing digital Indonesia meningkat selama tiga tahun berturut-turut.

Pada 2020, median skor indeks EV-DCI nasional baru mencapai 27,9. Mediannya kemudian naik menjadi 32 pada 2021, meningkat lagi jadi 35,2 pada 2022, hingga mencapai 38,5 pada 2023.

Sebagai upaya menghadapi tantangan tersebut, perusahaan modal ventura East Ventures meluncurkan laporan East Ventures-Digtal Competitiveness Index (EV-DCI) tahun 2023 dengan tujuan memetakan daya saing di digital berdasarkan wilayah.

 

Posisi atas daya saing digital antar provinsi di Indonesia masih cenderung didominasi oleh provinsi di Pulau Jawa. Sementara itu, posisi terbawah umumnya masih didominasi oleh provinsi dari wilayah Timur. 

Jakarta menjadi wilayah dengan daya saing digital paling tinggi. Wilayah ini mendapat skor sangat tinggi dalam indikator kewirausahaan dan produktivitas yakni 100, serta infrastruktur dengan skor hampir sempurna yakni 98,2.

Meski demikian, skor Jakarta masih rendah dalam indikator regulasi dan kapasitas pemerintah daerah yakni 37,4. Indikator ini dinilai berdasarkan angka partisipasi kasar SMA/SMK dan perguruan tinggi, pertumbuhan angka harapan hidup, serta penurunan kemiskinan yang belum optimal.

Untuk diketahui, East Ventures telah mengukur dan memetakan indeks daya saing digital Indonesia sejak 2020.

Untuk periode 2023, EV-DCI menambah pengukuran indeksnya di empat provinsi baru hasil pemekaran Papua, yakni Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.

EV-DCI mengukur daya saing digital wilayah berdasarkan sembilan pilar indikator besar, yaitu kondisi sumber daya manusia (SDM), tingkat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK, kondisi perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas, ketenagakerjaan, infrastruktur, keuangan, serta regulasi dan kapasitas pemerintah daerah.

EV-DCI kemudian mengkalkulasikan berbagai indikator tersebut dengan sistem skor 0-100. Semakin tinggi skornya, daya saing digital suatu wilayah diasumsikan semakin baik.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation